MANFAAT MEDIS WUDHU
Assalamu’alaykun warrahmatullahi
wabarakatuh
Bismillahirrahmanirrahim,
Insya Allah saya akan menuliskan
manfaat medis dari salah satu ritual dalam agama islam, yakni berwudhu.
Saya bukan seorang dokter ataupun
calon dokter, tapi saya sangat tertarik dengan dunia kodekteran. Tulisan ini
saya ambil dari beberapa buku tentang medis dalam islam dan tibbun nabawi:
“Rasulullah is My Doctor” karya Jerry D. Gray, “Healing With The Medicine of
The Prophet”, karya Ibnu Qayyim Al-Jauziyah, dan yang menjadi sumber utama
tulisan ini adalah buku karya dr. Ade Hashman, Sp.An “Rahasia Kesehatan
Rasulullah”. Sumber lain adalah jurnal-jurnal dan artikel-artikel medis yang
pernah saya baca, serta tayangan-tayangan medikal di televisi.
Saya sangat merekomendasikan
buku-buku tersebut untuk dibaca, karena sebagian besar bahan yang dibahas di
dalam buku bukan mengenai cara penyembuhan penyakit, tetapi bagaimana cara
mencegah penyakit dengan pola hidup sehat dan penyembuhan penyakit dini dengan
mengenali gejala-gejala penyakit dalam tubuh. Seperti itulah yang uswah kita
Rasulullah SAW contohkan, bukan bagaimana teknologi kedokteran modern yang
menggunakan CAT scan, mekanisme pacu jantung, rontgen, dsb, tapi cara-cara
pencegahan penyakit. Hikmah terbesar dari membaca-baca buku mengenai sains/ilmu
pengetahuan dalam kaitannya dengan islam adalah menambah rasa syukur kepada
Allah SWT, betapa Maha Benar Allah dengan segala firman-Nya. Apa yang Ia
perintahkan dan larang memiliki hikmah besar yang sangat bermanfaat bagi
hamba-hamba-Nya. Subhanalloh, Subhanalloh, Subhanalloh.
Islam sangat memperhatikan
kesehatan. Kesehatan adalah nikmat besar dari Allah SWT yang harus diyukuri dan
dijaga dengan baik.
“Sesungguhnya manusia tidak diberi yang lebih baik di dunia daripada
keyakinan dan kesehatan maka mohonlah ampun atas keduanya kepada Allah SWT”
(HR. Ahmad)
“Kemudian kalian akan dimintai pertanggungjawaban tentang kenikmatan
(yang kalian rasakan di di dunia ini)” (At Takatsur: 08)
Rasullullah SAW benar-benar contoh
teladan, manusia terbaik sepanjang masa yang telah Allah ridhoi menjadi uswatun
hasanah bagi ummat manusia, begitu juga dalam hal kesehatan.
Rasulullah SAW adalah satu-satunya
penduduk Bumi yang hanya sakit sebanyak dua kali sepanjang hidupnya. “Penyakit yang pernah diderita Rasulullah
tidak kehilangan nafsu makan yang pernah dialaminya dalam tahun ke enam Hijrah,
tatkala ada tersiar berita bohong bahwa ia telah disihir oleh orang-orang
Yahudi; dan satu penyakit lagi yang pernah dideritanya sehingga ia berbekam,
yaitu setelah termakan daging beracun dalam tahun ke tujuh Hijrah” (kutipan
dari Sejarah Hidup Muhammad)
Langsung menjurus kepada manfaat
wudhu secara medis, ada sebuah hadits shahih riwayat Bukhari yang menunjukkan
betapa pentingnya tharah (bersuci), dalam hadits ini adalah berwudhu;
“Umatku (kelak di Hari Kiamat) akan dipanggil ‘putih’ bersinar karena
bekas wudhunya (di dunia dulu)” (HR. Bukhari)
Kulit manusia dengan berat 10 pon
seluas 2 m2 dan ketebalan 1,4 hingga 4 mm membungkus tubuh dengan
kemampuan regenerasi yang dahsyat. 10 milyar sel kulit mati setiap harinya,
secara akumulatif, 700 gram kulit kita buang setiap tahunnya dalam bentuk
“kotoran daki”.
Kulit merupakan tabir pembatas
antara kita dan lingkungan luar yang memproteksi tubuh dari ancaman eksternal
(kuman, racun, radiasi). Fungsi lain kulit adalah mengatur suhu tubuh,
melakukan fungsi ekskresi, dan reseptor panca indera (berupa sentuhan dan
tekanan).
Dalam tiap cm kulit manusia
terdapat kurang lebih 10.000 mikroorganisme. Kulit merupakan tempat tumbuh
flora-flora normal (Staphylococcus
epidermis, Staphylococcus aureus, Streptocococus pyogenes). Membasuh 7
anggota tubuh minimal 15 kali (3 kali berwudhu), dapat mengurangi resiko
penyimpangan oportunistik dan pengenceran populasi koloni mikroorganisme.
Selain itu, wudhu juga memfasilitasi regenerasi kulit dan selaput lendir, yakni
pergantian sel-sel lama dan baru. Kestabilan kulit dipengaruhi pH dan
kelembaban. Berwudhu adalah salah satu upaya menjaga kestabilan kulit, terutama
dalam hal kelembaban, karena kulit yang kering lebih rentan terhadap infeksi
kuman penyakit.
Hal yang lebih penting untuk diketahui mengenai berwudhu adalah
hadits shahih riwayat Bukhari Muslim:
Diriwayatkan
dari Abu Hurairah ra, usai shalat subuh, Rasulullah SAW bersabda kepada Bilal
bin Rabah, “Wahai Bilal ceritakan
kepadaku tentang amalan yang kamu lakukan selama berada dalam Islam, karena
kemarin aku mendengar suara hentakan terompahmu di dalam Surga” Bilal berkata,
“Aku tidak pernah melakukan suatu amalan (besar pahalanya) pun dalam Islam,
tetapi selagi Allah menakdirkan aku mengerjakan shalat, maka aku akan berwudhu
dengan sempurna setiap malam ataupun siang hari,” (HR
Bukhari Muslim)
Subhanalloh, Subhanalloh,
Subhanalloh,
Ikhwah, betapa amalan
menyempurnakan wudhu mampu memasukkan kita ke dalam surganya Allah,
sebaik-baiknya tempat kembali, tempat jiwa yang tenang kembali kepada
pemilik-Nya.
Dr. Magodev Ph.D., asisten
Departement of Man’s General Hygiene and Ecology Daghestan State, dalam
artikelnya yang berjudul “Muslim rituals and their affect on the person’s
health” mengatakan bahwa
prosesi wudhu yang dilakukan kaum muslimin menstimulus irama tubuh secara
natural. Didalam tubuh terdapat 700 Biological Active Spots (titik-titik
spesial di atas kulit yang berhubungan dengan organ-organ dalam). Magodev
yakin, 66 dari titik tersebut memiliki efek terapi reflekasi cepat, dan 61
titik tersebut adalah wilayah wudhu kaum muslimin.
Subhanalloh, Subhanalloh,
Subhanalloh.
1. Dimulai dengan mencucui tangan
Kemampuan motorik dan sensorik
tangan begitu kompleks karena telapak tangan manusia merupakan bagian tubuh
yang paling fleksibel dan memiliki interaksi terbanyak dengan dunia luar. Lebih
dari 70% penyakit infeksi disebabkan oleh kontaminasi lewati kontak dengan
tangan. Dalam dunia medis, protokol standar pertama sebelum bekerja dimulai
dengan mencuci tangan dengan sabun. Berwudhu juga dimulai dengan mencuci kedua
telapak tangan.
2. Berkumur-kumur dan bersugi
“Apabila berwudhu, hendaklah kalian berkumur-kumur”(HR Abu
Dawud)
Berkumur-kumur melindungi mulut
dari inflamasi dan membersihkan gigi dari sisa makanan.
“Diriwayatkan dari Huzaifah ra, katanya: Apabila Rasulullah SAW bangun
pada malam hari untuk menunaikan shalat malam, nabi menggosok gigi dan sugi”
(HR Bukhari Muslim)
Dalam bahan kerokan yang diambil
dari permukaan gigi, gusi, dan kelenjar ludah, ditemukan tidak kurang 100 juta
bakteri permilimeter. Penyakit mulut seperti caries dentis dan faringitis tidak
boleh dianggap sepele, bila infeksinya disebabkan oleh Streptococcus B. Hemoliticusmaka racun dan tanggapan imunitas tubuh
atas bakteri tersebut dapat berkomplikasi ke jantung dan atau ginjal melalui aliran darah.
Istinsyaq atau menghirup air ke dalam lubang lalu dibuang
kembali, mungkin hanya dilakukan orang saat berwudhu. Menurut ahli bedah tumor
Dr. Bahar Azwar, SP.B.Onk, jika terdapat tumor yang letaknya tersembunyi di
dalam hidung, maka aliran air yang menyapu area nasofaring akan mengalami
perdarahan. Hal ini dapat menjadi deteksi dini tumor di daerah nasofaring.
Selain itu, lubang hidung organ
pertama dalam jalur pernafasan yang terbuka langsung dengan dunia luar yang
rentan terinfeksi, apalagi lubang hidup adalah lahan bertumbuh kuman Streptococcus pneumonia, Neisseria sp., dan Hempophilus sp. Penyakit ISPA (Infeksi Saluran Pernafasan Akut)
tercatat sebagai salah 1 dari 10 besar penyakit yang ada di Puskesmas.
Istinyqaq merupakan usaha pembersihan selaput lendir hidung yang mungkin
terinfeksi oleh kuman penyakit.
Seorang dokter yang sangat
termahsyur di dunia internasional, Dr. Mehmet Oz (dokter yang lebih cenderung
menganut pemahaman hygiea ketimbang asklepios dalam dunia kedokteran) pada
acara Oprah Winfrey Show pernah
mendemonstrasikan alat Pot neti binet hidung yang digunakan
dengan cara memasukkan air ke dalam lubang hidung sehingga air keluar dari
lubang hidung lainnya. Dr Oz mengatakan bahwa pot neti binet berfungsi sebagai
alat irigasi dan bermanfaat menghilangkan gangguan sinusitis. Air di dalam
hidung mampu menyuburkan bulu hidung dan mengencerkan ingus. Mekanisme kerja
alat pot neti binet sama dengan istinsyaq. Dalam islam, bila kita bersin,
disunnahkan mengucap sykur Alhamdulillahirabbil’alamiin dan mendo’akan orang
lain bila ia bersin. Benar saja, bersin merupakan tanda bekerjanya fungsi
pernafasan, bahwa kuman penyakit dalam hidung berhasil dibesihkan. Ketidakmampuan
bersin menandakan adanya gangguan: mungkin tumor otak, sekuele (akibat stroke),
gangguan jiwa (skizofrenia), hingga depresi parah.
Untuk pembaca yang belum mengetahui
istilah hygiea dan asklepios, keduanya adalah ‘mahzab’
dalam dunia kedokteran yang banyak menimbulkan kontroversi pada abad ke 19
Masehi. Hygiea (dalam mitologi Yunani
ia adalah nama dewi kesehatan yang cantik) lebih berfokus pada pencegahan
penyakit dan menyembuhkan penyakit dari dalam. Asklepios (dalam mitologi Yunani berarti dewa ilmu kedokteran)
serius dalam oenyembuhan penyakit dari luar sehingga memungkinkan terciptanya
alat-alat dan metode-metode penyembuhan medis yang modern.
Subhanalloh, keren sekali ritual
islam ini. Islam benar-benar agama yang empurna, mengatur segala sendi
kehidupan manusia.
Hal penting yang saya dapatkan hari
ini adalah:
“Hidayah sangat tak ternilai
harganya, jaga ia dengan syukur dan taat pada-Nya”
Alhamdulillah, Allah izinkan kita
mengetahui sedikit ilmu atas perintah-Nya. Jaga ia dengan semakin rajin dan
bersemangat menyempurnakan wudhu, barangkali ia menjadi kunci pembuka pintu
syurga. Aamiin, Allahumma aamiin.
Demikian tulisan singkat dari saya,
smeoga ada manfaatnya. Yang benar pasti datang dari Allah, yang salah tentu
saja bersumber dari saya.
Wallahu ‘alam bishowab
Insya Allah di tulisan-tulisan
selanjutnya saya akan berbagi mengenai manfaat ASI, Kecantikan dan Hijab
Wanita, serta Kosmetik yang menyebabkan kosmos, ditinjau secara islam dan
relvansinya dengan sains dan dunia kesehatan. Ya, memang materi yang sangat Emak-emak
sekali, karena saya memang tertarik dengan dunia Ibu-Ibu. :-D Walaupun masih berstatus sebagai dokter yang tertunda (bahasa halus dari gagal jadi dokter), saya tetap bersemangat dan tertarik dengan dunia kedokteran karena pada dasarnya seorang muslimah adalah dokter keluarga.
Sedikit meminta do’a dari pembaca,
salah satu impian terbesar saya adalah membuat suatu balai medis (Rumah Sehat) yang
murah (kalau bisa gratis) untuk masyarakat yang kurang mampu. Dananya disandang
dari keuntungan bisnis yang saya jalankan, semoga Allah perkenankan ada dokter
atau relawan baik hati yang mau ikut bergabung menjadi dokter atau donatur di
lembaga ini. Rumah Sehat ini Insya Allah tidak hanya fokus pada penyembuhan
penyakit, tetapi membuat masyarakat menjadi sehat, dengan pemaparan pola hidup
sehat dan pemberian pengetahuan mengenai deteksi dini penyakit dalam tubuh,
dengan menerapkan konsep tibbun nabawi. Aamiin Allahumma aamiin.
Mohon do’anya yaa, terima kasih
banyak bagi yang sudah berkenan membaca
Akhirul Kalam,
Wassalamu’alaykum warrahmatullahi
wabarakatuh
(^___^)
0 komentar:
Posting Komentar