Minggu, 17 Maret 2013

BUTIRAN DEBU MELUKIS INDONESIA

Diposting oleh Bonita Ayu Andhira di 04.34
Assalaamu'alaykum warrahmatullahi wabarakatuhu

2 pekan terakhir ini sedang ramai diadakan kampanye dan hearing dari calon-calon presiden Kabinet KM ITB.
Salah seorang calon yang maju adalah teman saya dari program studi Menejemen Rekayasa Industri, Muhammad Yorga Permana yang sekarang sedang menjabat sebagai Menteri Jaknas Kabinet KM ITB. Yorga juga seorang mantan ketua OSIS SMA N 3 Bandung. Kalau dibandingkan dengan Yorga, tidak ada apa-apalah skill dan pengalaman berorganisasi saya. Yorga adalah Mahasiswa aktivis yang memiliki prestasi akademik yang luar biasa, ipk 3,60, dengan segudang kesibukannya. *applause berat buat teman saya yang satu ini*. Pengalaman di kabinet-nya pun sudah sangat lama, dari awal masuk kuliah sampai dengan tingkat 4. Prestasi non akademiknya pun banyak sekali, berbagai macam lomba sudah dijuarainya. *hormat lagi*

Time line twitter dan facebook saya ramai dipenuhi status, twit, video, dan link web tentang "Melukis Indonesia". Ternyata, melukis Indonesia adalah gagasan yang dibawa oleh Yorga. Menarik. Gagasan ini sangat menarik buat saya. Saat pertama kali mengetahui gagasan itu, saya langsung mengambil sebuah kertas dan pensil, kemudian melukis negara Indonesia dengan susunan pulau-pulaunya. Dari mulai Sumatera, Jawa, Kalimantan, Bali dan pulau-pulau kecil yang berada di dekatnya, Sulawesi, terakhir adalah Irian Jaya.

Setelah itu, saya membayangkan posisi saya di peta Indonesia. Saya berniat untuk membuat sebuah titik agar saya tahu, sebesar apa saya jika dibandingkan dengan NKRI yang sangat luas dan berisi kurang lebih 250 juta penduduk ini.  Saya berada di Pulau Jawa, provinsi Jawa Barat, di daerah Dago, Jalan Dago Pojok. Wah, bingung sekali saya menempatkan titik itu, dan jujur saja, saya tidak bisa memperkirakan sebesar apa titik yang harus saya buat untuk merepresentasikan keberadaan saya yang sangat kecil di negara Indonesia ini.
Baiklah, mungkin saja titik yang saya buat ukurannya harus lebih kecil daripada butiran debu.
Hem, pikiran saya tidak berhenti sampai di situ. Pertanyaan kembali hadir di dalam otak saya: Apakah butiran debu ini bisa melukis Indonesia? Sedangkan ia hanyalah butiran kecil yang mungkin tidak dihiraukan keberadaannya. Baiklah, saya memutuskan berpikir lebih keras untuk mencari solusi.

Bisa! Bisa! Sebuah butiran debu mampu berbuat banyak! Hanya saja, ada syaratnya.
Butiran debu akan berefek sangat besar bila ia masuk ke dalam bola mata seseorang. dapat terbayang, betapa orang tersebut akan merasakan keberadaan butiran debu di bola matanya. Efeknya, tidak hanya ia rasakan di bola mata, bisa saja mempengaruhi seluruh tubuh dan harinya. Bila dibuat dalam kalimat berbentuk laki-laki (nama lain dari kalimat puitis mungkin gombal), rangkaian kata yang saya dapatkan adalah seperti ini:
"Di dunia ini, mungkin kamu hanyalah sebuah butiran debu. Namun, kamu sangat berpengaruh buat aku, karena mataku sudah kelilipan kamu"


Begitulah, sedikit cerita tentang saya yang ternyata tidak lebih besar dari butiran debu. Tulisan ini tidak mengajarkan untuk melilipkan (membuat jadi kelilipan) mata orang. Saya ingin menjelaskan, betapa diri kita yang kecil, dengan potensi yang kita punya, mampu berbuat banyak. Dalam hal ini, Yorga membahasakannya dengan "Melukis Indonesia". Kata Yorga, "Setiap diri kita adalah kuas untuk melukis Indonesia".
Lalu, di manakah kunci dari perbuatan kecil yang mampu mewujudkan visi besar itu?
Jawabannya adalah NIAT dan TUJUAN !!
Betapa niat dan tujuan sangat berpengaruh kepada perbuatan yang kita lakukan.
Ada kisah tentang 3 orang penyusun batu bata. Orang pertama, menyusun batu bata untuk mendapatkan uang. Orang ke dua, melakukannya untuk membuat sekolah, dan orang ke tiga bekerja menyusun batu batanya dengan harapan sekolah yang kelak berdiri nanti mampu menghasilkan generasi-generasi yang mampu memperbaiki peradaban.
Kegiatan yang sama, namun dengan niat dan tujuan yang saaangaaat jauh berbeda!!
Menyusun batu bata sambil terus berdo'a, bata-bata ini akan menyusun, membuat suatu tiang perdaban baru yang kokoh dan lebih baik.

Yorga membuat saya sadar, betapa pentingnya memiliki niat dan tujuan yang jelas. Selama ini, saya adalah seorang wanita yang sangat menyukai hal-hal yang berhubungan dengan ibu, anak-anak, kuliner, dan kesehatan. Dari potensi dan passion saya itu, saya mampu menjaga kesehatan diri saya sendiri, memberitahu keluarga dan teman-teman, dan ke depannya mampu menjadi madrasah dan ibu dokter yang baik untuk keluarga, anak-anak, dan lingkungan saya kelak. Aamiin. Dalam agama saya, seorang wanita adalah tiang negara. Dibuthkan wanita yang kokoh untuk bersandar bagi laki-laki (bahkan peradaban) yang tangguh.

Setiap manusia pasti memiliki potensi dan passion yang bisa dikembangkan untuk Melukis Indonesia. Tergantung kepada niat dan tujuan yang kita punya. Bisa saja seorang penyuka basket melakukan olahraga itu untuk kesenangan dan kesehatan dirinya sendiri, tapi akan jauh lebih baik bila ia mendaftarkan diri menjadi atlet di lingkungan sekitarnya, berjuang dan mengharumkan nama daerahnya. Usaha yang sama dengan niat dan tujuan berbeda akan memberikan hasil yang jauh berbeda pula.
Terima kasih, Yorga. Semoga bila terpilih nanti, kamu benar-benar bisa merangkul kami.

Paduan kata "Butiran Debu" sedang sangat happening di negeri saya. Awal mulanya karena sebuah lagu galau yang popularitasnya cetar membahana. Saat pertama kali mendengarkan potongan lirik lagu tersebut yang berbunyi,
"Aku terjatuh dan tak bisa bangkit lagi.. Aku tenggelam dalam lautan luka dalam"
Saya langsung berpikir, lebih baik jatuh di dalam larutan panas dalam daripada harus terjatuh dalam lautan luka dalam.

Pesan saya, jangan pernah dengan sengaja membuat mata orang lain kelilipan dan

Vote Yorga, Calon Presiden Kabinet KM ITB nomer 2 !
:-D
twitter: @kuaskita
web: melukisindoneisa.com
Video Youtube: Blusu Khan





2 komentar:

Qonita Salsabila on 17 Maret 2013 pukul 07.43 mengatakan...

inspiring :)
kita bisa mewarnai Indonesia dengan cara kita, sesuai passion yg kita punya..

syukron bonii tulisannya meaningful ^^

Bonita Ayu Andhira on 19 Maret 2013 pukul 07.34 mengatakan...

Jazaakillaahu khoyr Mbaak atas kunjungannya ;)

Posting Komentar

 

RUANG CAHAYA Copyright © 2010 Designed by Ipietoon Blogger Template Sponsored by Emocutez