Minggu, 15 Desember 2013

Tentang Ia Sahabat Hati

Diposting oleh Bonita Ayu Andhira di 20.12 0 komentar
Saat kita makan bersama, aku telah bersumpah di dalam hati, bahwa suatu hari aku akan bercerita tentang kisah kita..
Kisah indah luar biasa yang hanya bisa dibuat skenarionya oleh Yang Maha Sempurna...

Ada banyak kisah dan jalan cerita hidup yang pernah kita alami sebelum akhirnya kita bisa tiba di sini,
Ceritamu pasti menarik, tapi aku tidak bisa menuliskannya karena aku tidak tahu masa lalumu..

Yang aku tahu, dulu, sebelum akhirnya qadarallaah kita bisa saling menasihati dalam kebaikan dan menguatkan kesabaran, aku pernah merasakan kisah hidup paling sulit yang pernah aku alami, setidaknya sampai saat ini.
Saat istiqomah menjadi barang yang sangat mahal harganya.
Sulit, suliiiiit sekali, karena kondisi lingkungan yang sangat tidak kondusif.
Saat itu pula Allaah sedang memberi petunjuk jalan kebaikan kepadaku,
Ia Yang Maha Baik sedang menutunku untuk bertemu denganmu dengan jalan yang cukup menanjak dan berliku..

Merasa lelah dan sering hampir menyerah,
Tapi aku selalu yakin bahwa seberat apapun kondisi yang sedang aku alami, nikmat Allaah tetap tidak akan pernah bisa aku hitung..
Selalu ada hal yang bisa aku syukuri setiap hari,
Dan jujur, puncaknya adalah ketika aku bisa bersamamu saat ini..

Unik ajaib hidup kita..
Dari milyaran kemungkinan yang ada,
Bisa saja saat itu aku menyerah,
memilih berbalik arah,
atau terlalu lama beristirahat hingga algoritma dari pertemuan kita tidak bisa berjalan dengan semestinya

Begitu juga denganmu,
Bisa saja kau pergi ke sana sini,
Tidak menungguku, atau memilih bersama yang lain hinga kita tidak bertemu

Segala Puji bagi Allaah
Dari rumitnya algoritma-algoritma hidup kita,
Allaah pertemukan kita dalam pergesekan waktu yang sama

Jika saja aku tahu bahwa hadiah dari sedikiiiiiit kesedihan dan kesempitan yang pernah aku alami adalah Ia berikan kau untukku,
Maka demi Dia Yang Jiwaku ada pada genggaman-Nya,
Aku bersedia mengulang masa sulit itu dan bersabar lebih lama lagi..

Apalagi yang bisa aku ucapkan selain syukurku pada nikmat Allaah yang memang benar tidak akan pernah bisa ku hitung, saat kau mengatakan ini di hadapanku,
"Wallaahi, aku tidak ingin kita terpisah !"

Alhamdulillaahiladzii bini'mathihi tathimush shalihaat

:')


Sabtu, 30 November 2013

Anugerah Terindah yang Pernah Kumiliki

Diposting oleh Bonita Ayu Andhira di 18.25 0 komentar
Melihat tawamuMendengar senandungmuTerlihat jelas dimatakuWarna - warna indahmu
Menatap langkahmuMeratapi kisah hidupmuTerlihat jelas bahwa hatimuAnugerah terindah yang pernah kumiliki
Sifatmu nan s'laluRedakan ambisikuTepikan khilafkuDari bunga yang layu
Saat kau disisikuKembali dunia ceriaTegaskan bahwa kamuAnugerah terindah yang pernah kumiliki
* :Belai lembut jarimuSejuk tatap wajahmuHangat peluk janjimu
Anugrah terindah yang pernah ku miliki
Bismillaah,Inilah lagu Indonesia terfavorit saya.Lagu yang setiap liriknya tepat sekali, pas seperti apa yang saya rasakan terhadap Ibu saya.Ibu saya adalah sosok yang ceria, humoris, penyabar, pintar menyanyai, dan entahlah, saya tidak tahu apakah beliau bersekolah di Hogwarts atau tidak waktu dulu. Saya merasa beliau memiliki kekuatan sihir yang lebih hebat dari para auror Hogwarts sekalipun. Setiap saya berdekatan dengannya, hati saya selalu menjadi tenang, perasaan saya menjadi bahagia, dan yang paling utama, saya merasa sangat bersyukur atas segala pemberian Allaah Subhanahu wa Ta'ala. Ya, Ibu saya bisa mencipatakan suasanya yang dahsyat indahnya tanpa perlu membacakan sebuah mantra atau menjentikkan tongkatnya.
Dulu, salah satu impian saya adalah membuat orang lain menyanyikan lagu ini untuk saya. Bukan, bukan karena saya haus pujian, tapi ini adalah pemenuhan janji saya kepada Ibu, bahwa saya harus menjadi wanita yang lebih baik daripada Beliau.Tapi Alhamdulillaah, Segala Puji Bagi Allaah, Yang Dunia seisinya ada pada gengamann-Nya, sekarang saya amat sadar bahwa tugas utama kita bukanlah membuat orang lain suka. Tapi membuat Allaah suka, membuat Allaah ridho. Semoga apa saja yang kita lakukan semakin mendakatkan ridho-Nya kepada kita. aamiinYaa ayyatuhannafsul muthma'innah irjii' ilaa rabbika rodhiyatam mardhiyah..
Sudah lama sekali nggak nulis curhat-curhatan gini. Hehe*Eh, nggak ada yang ingin tahu, ya? Baiklah, *ngomong sama tembok*



Selasa, 26 November 2013

Tafsir Surat Al Insyiqaq

Diposting oleh Bonita Ayu Andhira di 22.46 0 komentar
TAFSIR QUR’AN SURAT AL INSYIQAQ

Oleh: Ustadz Gaos Abdul Hamid
*dan tambahan catatan dari beberapa ta’lim lain, in Syaa’ Allaah berhubungan
16 November 2013
Bismillaahirrahmanirrahiim
·         Dalam muqadimahnya, ahli tafsir sepakat bahwa Al Insyiqaq adalah surat Makkiyah
·         Tema surat: Hari kiamat dan hari pembalasan. Cara pembagian buku catatan amal dan menggambarkan keadaan yang menimpa orang yang menerimanya

·         Karakter Surat Al Insyiqaq dan surat Makkiyah pada umumnya:
1.       Menceritakan kejadian hari akhir
2.       Kata-kata dalam surat Al Insyiqaq menusuk hati
3.       Dilatari gambaran-gambaran indah penciptaan Allaah
·         Sentuhan surat Makkiyah:
1.       Membentuk kekuatan iman
2.       Menyentuh alam berpikir (akal)

·         Perbedaan Surat Makkiyah dan Surat Madaniyah:
A.      Surat Makkiyah
1.       Penuh syair dan ungkapan perasaan (sulit diterjemahkan)
2.       Menggunakan kalimat baligh dan fasih. (baligh: berasal dari kata balaghoh yang berarti nilai kedalaman sebuah kata)
3.       Berisi nasihat, bimbingan, tauhid, hari kiamat, sejarah umat-umat terdahulu, dan adzab.
4.       Menggunakan banyak pemisah, biasanya pendek-pendek.
5.       Tidak berisi debat dan dialog dengan yahudi dan Nasrani
6.       Sedikit perintah tentang ibadah, fokus pada aqidah dan tauhid
7.       Tidak membahas jihad, hanya membahas dakwah tabligh, nasihat, dan menggunakan kata-kata yang halus.
B.      Surat Madaniyah
1.       Mendalam, kuat, kokoh (maknanya lugas, mengena pada akal)
2.       Menggunakan kalimat-kalimat ushul dan Undang-Undang syari’ah, mudah dicerna.
3.       Berisi hudud, fura’id, dan hukum-hukum
4.       Tidak terlalu banyak menggunakan sajak dan perintah, pemisahnya selalu banyak
5.       Berisi dialog dengan Yahudi dan Nasrani
6.       Berisi perintah ibadah dan amal
7.       Berisi perintah jihad, menjelaskan hukum jihad dengan perintah dakwah, tabligh, dan irsyad
·         3 Bahasan Utama Surat Al Insyiqaq:
1.       Mukmin menerima catatan amal dari kanan
2.       Kafir menerima catatan amal dari belakang
3.       Manusia melalui proses kehidupan

·         Kisah-kisah Inspiratif
1.       Kisah Ummar Ibn Khaththab di Mesir
Ketika di Mesir terjadi bencana gempa yang memporak-porandakan Mesir, khalifah Ummar Ibn Khaththab mengunjungi tempat itu. Ketika pertama kali sampai di sana, Ummar radhiyallaahu ‘anhu mengatakan, “Dosa apa yang kalian lakukan kepada Allaah? Sampai terjadi gempa yang sedahsyat ini?”
Hikmah: Bahwa yang mendatangkan bencana adalah dosa-dosa kita. Sesungguhnya nikmat itu datangnya dari Allaah Subhanahu wa Ta’ala dan bencana tidak datang kecuali karena manusia mencelakakan dirinya sendiri
2.       Kisah sahabat dan unta
Sahabat Radhiyallaahu ‘anhuma bila tidak mampu mengendalikan untanya akan menangis tersedu-sedu sambil beristighfar 1000 kali memohon ampun kepada Allaah Subhanahu wa Ta’ala. Mengapa? Karena Allaah telah menjanjikan untuk menundukkan laut dan hewan untuk orang yang beriman. Para sahabat takut bila mereka tidak termasuk ke dalam golongan mukminin karena tidak bisa mengendalikan untanya.
3.       Sejarah Diturunkan Manusia
Dalam sejarah, manusia diturunkan ke dunia sebagai hukuman. Adam Alayhis Salam dan Hawa diturunkan ke Bumi dari syurga oleh Allaah Tabaaraka wa Ta’ala karena mereka melanggar perintah Allaah untuk tidak memakan buah khuldi di syurga. Sebagai hukumannya, Allaah menurunkan mereka ke Bumi.
Hikmah: Manusia pertama kali diturunkan ke bumi karena hukuman, maka sudah sewajarnya bila manusia merasakan hidup ini berat untuk mereka. Dalam Tafsir Imam Ibnu Katsir Rahimahullaahu Ta’ala, dijelaskan bahwa setiap manusia pasti bekerja keras dan bersusah payah dalam hidupnya, baik tujuannya hanya dunia ataupun dunia akhirat. Sebagai seorang mukmin yang Allaah karuniai akal, tentu saja orientasi tujuan kita adalah akhirat, dengan tidak melupakan bagian kita di dunia.
Bagian-bagian untnuk manusia di dunia:
a.       Kesehatan
b.      Kecerdasan
c.       Kekuasaan: Bila kekuasaan mampu mendekatkan manusia kepada Allaah, maka kekuasan adalah seutama-utamanya jihad
d.      Kekayaan
4.       Kisah Sa’ib Ibn Amir radhiyallaahu ‘anhu
Sa’id Ibn Amir adalah seorang sahabat yang Allaah karuniakan usia yang panjang hingga Beliau masih hidup pada zaman kekhalifahan Ummar Ibn Khaththab Radhiyallaahu ‘anhu. Karena keshalihah dan kejujurannya, Sa’id dijadikan Gubernur Syam oleh Khlifah Ummar. Pada suatu hari, dilakukan sesnus penduduk untuk mengetahui keadaan ekonomi penduduk Syam. Setelah didata berulang kali, didapatkan bahwa nama Sa’id Ibn Amir berada pada peringkat paling atas sebagai orang termiskin di daerah Syam. Umar merasa sangat kaget. Beliau mengutus seorang ajudan untuk memberikan hadiah sebesar 100 dinar kepada Sa’id.
Utusan tersebut tiba di rumah Sa’id dengan membawa tas berisi hadiah 100 dinar.
“Assalaamu’alaykum warahmatullaah wabarakaatuhu”, seru sang ajudan.
“Wa’alayukumussalaam warahmatullaah wabarakaatuhu”, jawab Sa’id.
“Benarkah ini rumah Sa’id Ibn Amir Gubernur Syam?”
“Ya, benar”, kata Sa’id
“Saya adalah utusan Amirul Mukminin, diamanahkan untuk memberikan ini kepada Anda”, kata ajudan memperkenalkan diri
“Apa ini?”, tanya Sa’id Ibn Amir
“Ini adalah bungkusan berisi 100 dinar untuk Anda”, jawabnya
“Asataghfirullaahaldziim, demi Allaah, aku tidak akan membiarkan uang ini menginap di rumahku barang satu hari saja! Bagaimana bisa Sa’id menyimpan uang sebanyak ini sedangkan di luar sana masih ada penduduk yang perutnya kepalaran? Bagikan ini untuk rakyatku”. *Subhanallaah, padahal sudah disensus berulang kali dan Sa’id adalah orang termiskin di daerah Syam. Semoga Allaah meridhoi Beliau*
Akhirnya, utusan itu membagikan 100 dinar tersebut kepada rakyat Syam. Istri Sa’id mendengar perihal hadiah dari Amirul Mukminin itu. Ia merasa bersedih, sebagai istri, ia sangat merasakan betapa sulitnya kehidupan ekonomi keluarganya. Sa’id memahami kesedihan istrinya. Ia mendatangi istrinya dan berkata, “Istriku, aku pernah mendengar rasulullaah shalallallaahu ‘alayhi wa sallam bersabda, ‘Bila bidadari surga menampakkan sedikit wajahnya di ufuk barat, niscaya sinar matahari akan tertutup karenanya’, tapi demi Allaah, lanjut Sa’id, aku akan lebih memilih kamu sebagai bidadariku di surga nanti”. Istri Sa’id tersenyum kembali dan ia ridho kepada keputusan suaminya itu.
Hikmah: Allaah Subhanahu wa Ta’ala sudah menyiapkan balasan yang sempurna pada orang-orang yang melakukan perdagangan yang menguntungkan di dunia. Yakni menjual dirinya untuk Allaah, dengan mengorbankan harta dan jiwa untuk berjuang di jalan-Nya. Sedikit tambahan kisah dari Al Hafidz Ibnu Hajar Al Asqalani. Saat itu beliau sedang dalam perjalanan menaiki kereta dengan pakaian yang indah. Di tengah jalan, ia dicegat oleh seorang Yahudi yang miskin dan berpakaian compang camping. Orang Yahudi itu bertanya, “Hai, Ibnu Hajar, bukankah dunia itu surganya orang kafir dan nerakanya orang-orang mukmin? Lihatlah, aku miskin dan kau kaya. Berarti akulah mukmin itu dan kamu kafir”.
Ibnu Hajar menjawab sambil tersenyum, “Sesungguhnya nikmat yang Allaah berikan pada mukmin di dunia ini hanya sedikit sekali bagian dari nikmatnya yang kekal di syurga nanti. Maka dari itu disebutkan bahwa dunia adalah nerakanya orang-orang beriman. Sedangkan untuk kaum kafir, kemiskinan dan penderitaan orang-orang kafir hanyalah sedikit sekali bagian dari siksaannya yang berat di neraka kelak, maka dari itu disebutkan bahwa dunia adalah surganya orang-orang kafir”.
Orang Yahudi itu langsung menangis tersedu-sedu dan menyatakan diri masuk islam.

Semoga catatannya bermanfaat, Baarakallaahu fiikum
J



Sabtu, 16 November 2013

Surat Cinta

Diposting oleh Bonita Ayu Andhira di 20.17 0 komentar
Sesungguhnya Engkau tahu bahwa hati ini telah berpadu,
Berhimpun dalam naungan cinta-Mu..
Bertemu dalam keta'atan,
Bersatu dalam perjuangan menegakkan syari'at dalam kehidupan..

Kuatkanlah ikatannya,
Kekalkanlah cintanya,
tunjukilah jalan-jalannya..
Terangilah dengan cahaya-Mu yang tiada pernah padam,
Yaa Rabbi, bimbinglah kami..

Lapangkanlah dada kami dengan karunia iman dan indahya tawakkal pada-Mu..
Hidupkan dengan ma'rifat-Mu,
Matikan dalam syahid di jalan-Mu..
Engkaulah pelindung dan pembela..



*ditulis dengan sedikit cemas dan banyak rindunya*

Senin, 04 November 2013

SO SWEET

Diposting oleh Bonita Ayu Andhira di 18.10 0 komentar
No matter where we are,
no matter distances far paths we may lead
We don’t need any shields,
cause love is the only armour we need

Untukmu yang saat ini sedang berbahagia,
Untukmu yang semoga baarakah Allaah selalu bersama,
Untukmu yang semoga nama ku dan namamu selalu kita sebut dalam do’a-do’a kita,
Untukmu yang membuatku percaya dunia ini penuh dengan rasa bahagia..

Untukmu yang mungkin sekarang sedang bersama orang-orang yang mencintaimu
Untukmu yang harus terpisah jarak denganku,
Untukmu yang tak pernah bosan kutunggu..

Semoga Allaah Subhanahu Wa Ta’ala mengampuni dosa-dosamu yang telah lalu,
Semoga Allaah Tabaraka Wa Ta’ala menambah baraakah pada sisa usiamu,
Semoga Allaah semakin sayang kepadaku dan kepadamu,
Dan semoga kau tetap ingat bahwa setiap hari semakin berkurang jatah hidupmu..

Semoga kau juga ingat waktu-waktu yang telah lalu itu..
Waktu kita makan bedua,
Waktu kita membuat satu akun friendster bersama..
Saat papamu bilang: “Kamu kemana-mana sama Bonita. Udah kamu pacaran aja sama Bonita.”
Saat ayahku mengatakan: “Ayah udah nganggep dia anak ayah juga”
Saking seringnya kita bersama-sama...
Tapi tentunya (ini harus, bukan semoga), kita selalu ingat bahwa kita berdua adalah wanita normal yang saling mencintai karena-Nya...

10 tahun 5 bulan sudah kita bersama,
Saling mengklaim diri sebagai sebagai sahabat hati..
Semoga,  cinta kita tidak hanya bersemi di dunia fana ini,
Tapi juga kekal sampai ke surga-Nya nanti..
Semoga harapan penduduk bumi ini di dengar oleh penghuni langit..

Aku ingin segera bertemu denganmu..
Saat kita bisa saling menatap penuh cinta,
Terserah, di mana saja..
Bisa di rumahku, di rumahmu, atau di rumah tetangga..

Kumohon, jangan berhenti mencintai dan menasihatiku..
Sampai kita bisa bersama-sama menatap wajah-Nya dengan penuh cinta,
Sampai kita bercengkrama dia atas dipan-dipan dari emas yang beralaskan sutera..

Harapanku untukmu adalah semoga ridho Allaah tetap menjadi harapan utamamu,
Semoga Qur’an dan sunnah tetap menjadi imam pada setiap aktivitasmu..

Sahabat terbaikku,
Yang sampai saat ini posisi sahabat terbaik di hatiku masih diisi oleh namamu,
Terima kasih atas segala air mata dan tawa yang telah kita bagi bersama,
Terima kasih sudah membuatku merasakan indahnya taman surga di dunia,
Terima kasih atas persembahan terbaik yang kau berikan,
Kau beri aku kebahagiaan lewat persaudaraan karena iman..
Yang terpenting adalah, terima kasih masih tetap bersamaku sampai detik ini..

*Qaddarullaah saat tulisan ini dibuat, di radio sedang diputar lagu Andra and The Backbone yang sering kita nyanyikan berdua. Aku tulis ya liriknya. Kalau bisa di sana kamu sambil nyanyi juga ^__^*

TAK ADA YANG BISA
Saat ku pejamkan kedua mataku
Dan kubayangkan
Di sampingmu
Kurasakan slalu
Hangatnya pelukmu Itu

Dan ku genggam lembut
Kedua tanganmu
Seakan takut kehilanganmu
Kuingin selalu hatimu untukku

Tak ada yang bisa menggantikan dirimu
Tak ada yang bisa membuat diriku
Jauh darimu…

Tak ada yang bisa menggantikan dirimu
Tak ada yang bisa menggantikan cintamu
Tak ada yang bisa menggantikan hatimu
Tak ada yang bisa membuat diriku
Jauh darimu…

Sometimes in real life there really are bonds formed that can never be broken,
Sometimes, you really can find that one person who will really stand by you no matter what,
Maybe yo will find it in a spouse and celebrate it in your dream wedding..
But there’s also the chance,
That the one person you can count on for the life time---
The one person who knows you –sometime better than you know yourself—
Is the same person who’s been standing beside you all along



Bagaimana aku melukiskan persahabatan kita?
Cukup 2 kata: SO SWEET..
Emang alay sih, tapi bingung nyari padanan kata yang lebih pas lagi. hehee
Anyway, Selamat ulang tahun, yaaa :D :D :D



Sabtu, 26 Oktober 2013

Tumbuh Kembang Anak Usia 2-4 Tahun

Diposting oleh Bonita Ayu Andhira di 06.01 0 komentar
Bismillaahirrahmanirrahiim

Diambil dari pengajian Ibu-Ibu wali murid dan Ibu Bapak Guyu Sekolah Bermain Balon Hijau,
Oleh: Teh Yenni, Psi
*dengan sedikit penambahan dan perapihan materi oleh Bonita (siapa pula orang ini)*

Rentang usia 2-4 tahun merupakan "usia emas" tumbuh kembang anak. Sebetulnya secara umum, golden age ada pada usia 0-5 tahun (dari dalam rahim Ibu sampai 5 tahun). Namun, karena Sekolah Bermain Balon Hijau (SBBH) adalah sekolah bermain untuk anak usia 2-4 tahun, maka pembahsannya dikerucutkan menjadi tumbuh kembang anak pada usia 2-4 tahun.

Terjadi salah persepsi yang turun temurun dan akhirnya membudaya pada orang tua, terutama Ibu, dalam mendidik anaknya. Ibu sering kali membuat dikotomi aktivitas. Selama ini, mendidik anak selalu dipisahkan dengan aktivitas-aktivitas rumahan lainnya, seperti memasak, menyuci, menyapu, menyetrika, dan sebagainya. Padahal, segala aktivitas yang dilakukan saat orang tua sedang bersama anak adalah waktu mendidik anak itu sendiri.

  • Mengembangkan Kecerdasan Motorik Anak
Perkembangan motorik anak di usia golden age sangatlah pesat dan proses imitasi pada fase ini sangat lah hebat. Orang tua harus memanfaatkan jangka waktu itu untuk memberikan sebaik-baik teladan dan pendidikan pada anaknya.

Misalnya, saat sedang memasak, yang umum terjadi saat ini adalah seorang Ibu  menidurkan anaknya dulu, lalu setelah itu ia melakukan aktivitas masak-memasaknya. Padahal, itu (memasak) adalah waktu yang sangat potensial untuk mengembangkan kecerdasan motorik anak.
Ibu bisa megenalkan nama sayur-sayuran, buah-buahan, dan alat-alat dapur pada anak.

Contohnya dengan mengatakan dan menunjukkan sayuran wortel:
"Adek, ini namanya wortel. Coba adek pegang wortelnya. Wortel ini warna orens"
Kalimat singkat dan sederhana, tapi sudah ada 3 pelajaran yang bisa ibu berikan pada anaknya. Pertama, belajar mengenal sayuran | Ke dua, belajar mengenal tekstur (tingkat kekerasan) | Ke tiga, belajar mengenal warna.

Atau contoh lainnya:
"Anak baik, ini tahu. Tahu warnanya kuning. Pegang tahunya. Loh, kok hancur ya?"
Dari sini anak bisa mengenal makanan tahu yang berwarna kuning dan lembut.

  • Mengajarkan Tanggung Jawab
Sedari kecil, anak harus sudah dijarkan bertanggung jawab atas apa-apa yang dia lakukan. Biasakan anak membereskan mainannya sendiri. Memang tidak mudah membuat anak kecil membereskan mainannya, maka orang tua harus sabar dan telaten dalam memberikan pendidikan. Kalimat, "Adek, mainannya beresin", tanpa contoh dan pendampingan adalah bentuk kalimat lain dari, "Ya udah Ibu yang beresin".
Proses yang benar dalam menyuruh anak bertanggung jawab untuk membereskan mainannya adalah seperti ini:

1. Bertanya dahulu kepada anak.
Orang tua: "Adek, kok mainannya jadi ada di sini. Siapa yang habis main?"
Anak: "Aku"
Orang tua: "Tadi ngambilnya dari mana?"
Anak: "Dari situ" kalau anak menjawab "Tidak tahu", maka orang tua harus menunjukkan di mana sebenarnya tempat mainan itu.
Orang tua: "Masukkin lagi ke tempatnya, nanti Ibu/Ayah bantuin"
*Kalimat: "Ibu/Ayah bantuin" adalah bentuk dukungan orang tua kepada anak, dengan beban tanggung jawab tetap ada di anak tersebut.

2. Menghukum Anak
Bila anak tetap tidak menuruti orang tuanya, maka dibutuhkan metode hukuman dan penghargaan untuknya. Misalnya, saat anak mengelak membereskan mainannya, orang tua berhak memberikan konsekuensi atas perbuatan anaknya itu. Contoh, dengan melarang ia menonton acara kesukaannya. Menonton televisi (acara yang bermanfaat) bisa digunakan sebagai ajang “pemberian hadiah” bagi anak, karena secara fitrah anak-anak memang suka menonton acara televisi yang sesuai dengan usianya. Sangat sayang bila anak beranggapan bahwa menonton tv hanyalah kebiasaan sehari-hari. Buat agar kegiatan menyenangkan baginya itu seolah adalah “reward” atas perilaku baiknya.

Dalam melarang atau memberikan hukuman, orang tua harus mengetahui beberapa hal:
2.1. Anak usia 2-4 tahun tidak mengenal kalimat negatif.
Contohnya, saat anak berlarian dan orang tua mengingatkan: “Jangan lari-lari”, maka dia akan berlari semakin kencang. Kalimat“Jangan main tanah”, berarti terus saja main tanah bagi anak-anak.
Kalimat larangan yang benar untuk anak-anak adalah seperti ini: “Adek, lari-lari terus nanti jatuh loh, terus  berdarah”, atau “Hii, di tanah kan banyak cacing, banyak kotoran. Kotor tuh, jijik deh”.

Orang tua juga harus konsisten dalam memberikan hukuman dan hadiah kepada anak. Jangan sampai anak menganggap remeh “reward and punishment” itu. Bahayanya lagi, dan ini adalah tahap yang paling fatal dalam hubungan apapun, bila orang-orang dalam sebuah interaksi sosial sudah saling kehilangan respek. Jangan sampai anak tidak menghargai orang tuanya dan sebaliknya.

2.2 Tidak Ada Anak yang Berniat Jahat
Berbeda dengan orang dewasa, bila seorang anak terlihat menjambak rambut kawannya, belum tentu berarti ia benci pada temannya itu. Bisa jadi ia merasa rambut temannya itu bagus dan panjang sehingga ia ingin memegangnya.
Jadi, tahap pertama yang harus dilakukan bila anak melakukan perbuatan yang negatif adalah: Tanyakan terlebih dahulu mengapa mereka melakukan itu. Percayalah, pada fitrahnya tidak ada anak kecil yang berniat jahat, berkonspirasi, iri hati, dan penuh dengki. Jangan sampai orang tua gegabah mengatakan, “Kamu nakal banget sih!”, tanpa tahu alasan mengapa anak melakukan perbuatannya itu. Jangan, sungguh jangan sampai justru orang tuanya lah yang memberikan label buruk pada anaknya sehingga predikat itu terngiang-ngiang sampai ia dewasa, dan menjadi realita. Atau jangan sampai kita menjadi orang tua yang sok tahu, dengan kemampuan terbatas dan emosi yang berlebihan kita menghakimi anak kita hiperaktif, padahal rentang usianya masih dalam tahap golden age (0-5 tahun). Bapak-Bapak, Ibu-Ibu, kita baru bisa mengetahui apakah anak kita hiperaktif atau tidak itu di usianya yang ke 7 tahun. Maka bila anak kita tampak lincah, banyak tanya dan selalu ceria, maka berprasangka baiklah, ia memiliki kecerdasan dan tenaga lebih dari Allaah Tabaraka wa Ta’ala. J

·        Hal-hal apa saja yang harus dimiliki orang tua ?

1.     Ilmu pengetahuan
Anak sangat percaya pada orang tuanya, maka orang tua wajib memiliki ilmu pengetahuan yang luas dan seni menjawab pertanyaan yang baik.
Contoh pertanyaan anak-anak:
Anak: “Mama, itu namanya apa?”
Mama: “Parabola, sayang”
Anak: “Kok ga ada bolanya, mana bolanya, Ma?”
*Silakan dipikirkan jawabannya ya, para orang tua dan calon-calon orang tua :D*

2.     Hindari sifat obsesif
Walaupun seorang Ibu melahirkan, menyusui, mendidik anak, (bahkan ikut membantu mencari nafkah) dan ayah menafkahi keluarga, mendidik anak dan istri, namun setiap orang berhak atas kehidupannya masing-masing. Dilarang keras bagi orang tua untuk menjadikan anak sebagai objek obsesi-obsesinya yang belum tercapai.
Bila anak kita dilahirkan pemalu, maka biarlah ia tetap menjadi seperti itu. Untuk ummat islam, justru malu tidak akan mendatangkan sesuatu kecuali kebaikan.
Kembali lagi kepadanya, kembali lagi kepada makhluk yang paling kita cinta, kembali kepada ia yang harus diikuti oleh para perindu surga: Rasulullaah Shallallaahu ‘Alayhi wa Sallam tidak pernah memaksa Abu Bakr Radhiyallaahu ‘Anhuma menjadi pribadi yang tidak mudah menangis agar terlihat lebih macho sebagai laki-laki, Beliau Shallallaahu ‘Alayhi wa Sallam juga tidak menuntut Ummar Ibn Khaththab Radhiyallaahu ‘Anhuma menjadi sosok pemimpin yang dewasa penuh kelembutan selembut Abu Bakr Radhiyallaahu ‘Anhuma. Rasulullaah Shallallaahu ‘Alayhi wa Sallam membiarkan Utsman Ibn Affan Radhiyallaahu ‘Anhuma dengan sifat pemalunya, pun ‘Ali Ibn Abi Thalib tetap menjadi pribadi yang ceria dan suka bercanda.
Perbedaan karakter para sahabat justru menjadi kendaraan dakwah Rasulullaah Shallallaahu ‘Alayhi wa Sallam yang paling hebat. Bahan bakar utama dari proses dinamisasi dakwah adalah perbedaan karakter para da’inya.
Intinya, biarlah anak menentukan masa depannya, kita hanya butuh menanamkan nila kebenaran yang menjadi pedoman untuk setiap keputusan yang diambilnya.

“Mencintai anak-anak bukan hanya tentang mencintai kelucuan dan keceriannya saat ini. Mencintai anak-anak hari ini berarti mencintai masa depannya nanti”

 Semangat Bapak dan Ibu Guyu.
Baarakallaahu fiikum






Kamis, 10 Oktober 2013

Cinta Tulus Dari Saya

Diposting oleh Bonita Ayu Andhira di 19.39 0 komentar
Bismillaahirrahmanirrahiim

Mungkin ini akan menjadi tulisan paling singkat yang saya buat di blog saya. Karena saya faham betul, orang-orang sudah merasa jengah, bosan, untuk mendengar dan membaca bahasan tentang cinta yang sering kali memang terlalu dibesar-besarkan. Ya, kegalauan cinta sudah terlanjur memenuhi hati dan pikiran manusia melebihi porsinya.

Belum bisa dikatakan sebagai cinta yang tulus, ketika seseorang diberikan beban, tugas, dan tuntutan, lalu ia melaksanakan itu dengan sebaik-baiknya.
Karena cara yang benar dalam mengukur cinta adalah saat ia tidak meminta apa-apa dan kita rela memberi segala untuknya.

Siapapun, yang saat ini sedang dibebankan amanah, tugas, tuntutan, beban, atau apapun lah itu namanya, mari sejenak kita cek lagi sebesar apa cinta kita kepadanya. Karena sesungguhnya pembuktian cinta kita bukan ada pada betapa baik penilaian manusia, seberapa banyak tumpukan laporan pertanggungjawaban, atau bagaimana cantiknya data rekapitulasi kegiatan yang ada. Sama sekali bukan hal-hal yang saya sebut itu patokannya.

Tapi, mampukah kita tetap melakukan kebaikan yang sama, saat laporan pertanggungjawaban yang ada hanyalah catatan amal yang kita dan orang lain tidak bisa melihatnya? Adalah kebaikan dan wujud cinta yang nyata saat seseorang mendo'akan orang lain tanpa sepengetahuannya.

Ah, ada satu kisah cinta paling indah di dunia yang tentu saja kita sudah tahu jalan ceritanya.
Ini adalah tentang pahlawan kita semua, tentang revolusioner islam yang karenanya dunia jadi benderang penuh cahaya. Ya, dia lah Rasulullaah Shallallaahu 'Alayhi wa Sallam, yang di akhir hayatnya memberikan kita pelajaran tentang cinta yang paling tulus sepanjang masa.

"Ketika nyawa sudah di tenggorokan, ketika suara sudah lirih dan sulit sekali dengar, ketika perjuangan dakwah dan derita dunia sudah hampir usia masanya, ketika seluruh pintu syurga telah dibuka lebar untuknya, ketika malaikat-malaikat yang taat sudah berjajar rapi menyambut ruh sucinya, ketika Dzat Yang Maha Cinta sudah tak sabar menanti kekasih-Nya, Beliau Shallallaahu 'Alayhi wa Sallam masih mengutarakan kecemasan dan tanda cinta lewat lisan sucinya, 'Ummatku, ummatku, ummatku'."

Siapakah yang Beliau sebut itu?
Siapakah yang masih membuat Beliau ragu memasuki syurga yang luasnya seperti langit dan bumi?
Siapakah yang bisa membuat kekasih dan Tuhannya berjumpa lebih lama?

KITA !!
Ummat Rasulullaah Shalallaahu 'Alayhi wa Sallam, In Syaa' Allaah.
Lalu siapakah kita?
Kita adalah manusia-manusia yang berbeda jarak lebih dari 1400 tahun dengan Beliau yang tercinta.
Yang sama sekali Beliau tidak pernah melihat kita.
Tidak tahu apakah akan baik atau buruk perangai kita.
Yang Baginda Shallallaahu 'Alayhi wa Sallam ingin jika derita sakaratul mau kita ditanggung semua olehnya.

Subhanallaah,
Subhanallaah..
Sungguh engkau Rasul yang diturunkan ke bumi dengan segala kelembutan hati.

Ya Rasulullaah, aku berjanji, dengan Ayah dan Ibuku sebagai tebusannya, engkau adalah manusia yang paling aku cintai di dunia. 




Jumat, 04 Oktober 2013

Mencari Jalan yang Lurus

Diposting oleh Bonita Ayu Andhira di 16.53 0 komentar
Ihdinaa shshirootholmustaqiim. Shiroothalladziina an'amta 'alayhim 
ghoiril magdhuu bi 'alayhim wa laadhdholliiin..
aamiin..

Surah Al Fathihah ayat 6-7. Ayat yang sangat sering kita dengar dan kita ucapkan. 10? 20? 30? 40? 50? atau bahkan lebih dalam sehari?

Saya sempat berpikir, Allaah Subhanahu Wa Ta'ala membimbing kita untuk memohon kepada-Nya jalan yang lurus, jalan yang penuh dengan nikmat. Tapi mengapa pada kenyataannya, orang-orang yang sudah mendapat jaminan syurga-Nya, mujahid-mujahid yang Allaah sebut dengan berbagai pujian di firman-firman-Nya, seperti gelar sebagai; orang shalih, orang sabar, orang jujur, orang sabar, orang bertaqwa, orang yang bertawakkal justru memiliki cerita perjalanan hidup yang sangat sulit?

Sebut saja Adam 'Alayhi Shallatu wa Sallam, yang harus dikeluarkan dari surga, hanya bersepi di Bumi dengan hawa dengan segenap persaan bersalah pada Rabb nya. Adam yang akhirnya menemukan kebenaran dari kesalahannya.

Atau Nuh 'Alayhi Shallatu wa Sallam yang sudah sepenuh peluh berdakwah selama 500 tahun dan memiliki pengikut yang jumlahnya hanya dapat dihitung dengan jari, Bahkan anak istrinya sendiri pun mengingkari.

Ia pula Ibrahim 'Alayhi Shallatu wa Sallam, ayah kita semua, yang harus mengalami berbagai ujian cinta. Yang sedari kecil harus diusir ayahnya, kemudian dihadapkan di depan seorang raja yang sangat lalim tabiatnya, dan harus dibakar hidup-hidup pula ia.
Yaa, Rabbana.. Betapa Engkau Maha Cinta.. Kau kuatkan azzam dan cinta pada hamba yang Kau cinta..
Hingga tak ada rasa takut yang hinggap dalam hadapi kejamnya siksa dunia..
Tak berhenti, Ibrahim pun harus menunggu begitu lama, berharap agar do'anya dikabulkan oleh Allaah Subhanahu Wa Ta'ala.. Tapi buah hati yang diidamkannya pun tak kunjung lahir ke dunia..
Sampai akhirnya, Allaah taqdirkan, Allaah ciptakan seorang janin lelaki shalih di rahim Hajar.
Tapi apa yang terjadi? Saat anak yang telah sekian lama ia dambakan hadir ke dunia, ia justru diperintahkan oleh Allaah Subhanahu Wa Ta'ala untuk meninggalkan anak dan istrinya di tempat yang gersang, menyeramkan, dan sepi tanpa penghuni.
Dengan segenap keyakinan bahwa Allaah tidak pernah menyia-nyiakan hamba-Nya, ia pergi meninggalkan anak istri yang sangat ia cintai..

Asiah, wanita shalihah yang tetap teguh dengan imannya kepada Allaah di tengah kondisi lingkungan  yang sangat menyesakkan. Betapa tidak, bisakah kau bayangkan, saat engkau sudah berusaha dengan segenap jiwa dan raga untuk bertaqwa, metauhidkan Allaah dengan penghambaan yang sempurna, Allaah justru menaqdirkan kau berjodoh dengan Fir'aun yang mengaku dirinya Tuhan?

Atau Maryam, wanita suci yang sangat mengagungkan kesucian, tapi dengan izin Allaah Subhanahu Wa Ta'ala ia mengandung tanpa sentuhan dengan lelaki sama sekali?

Ayyub 'Alayhi Shallatu wa Sallam yang disayang Allaah. Seorang Nabi yang berdakwah kepada kaumnya dengan mengedapankan teladan bahwa: Bila engkau beriman kepada Allaah, maka Allaah akan memberikan nikmat dan mencukupimu. Tapi apa yang Allaah Subhanahu Wa Ta'ala taqdirkan kepada Ayyub? Allaah ambil satu persatu harta yang Ia titipkan kepada Ayyub, Ia ambil pula keluarganya, Ia uji Ayyub dengan penyakit kulit yang apabila digaruk kulitnya itu, maka akan robek sampai terlihat tulangnya yang putih. Kemudian apakah yang Ayyub mohon kepada Rabbul 'alamin atas kondisinya itu? "Ya Allaah, sisakan untukku hati dan lisan. Agar aku tetap bisa beriman kepada-Mu, berdzikir untuk-Mu, dan berdakwah di jalan-Mu"

Ia lah Musa 'Alayhi Shallatu wa Sallam, seorang Nabi yang Allaah taqdirkan memiliki kaum terburuk di dunia. Bani Israil yang mendustai Tuhan dan Nabinya. Berbagai pinta kaumnya coba ia penuhi, bertahun berdakwah ia jalani. Tapi apa yang terjadi? Kaumnya itu mendurhakainya hanya karena seekor sapi.

'Isa 'Alayhi Shallatu wa Sallam, pemudi shalih yang halim, lahir dari rahim seorang wanita shalihah, berdakwah dengan peluh dan darah, tapi apa yang Allaah taqdirkan untuk 'Isa? Ia diarak kaumnya di atas salib, untuk dibunuh di depan khalayak ramai. Maha Suci Allaah, Ia menukar Musa dengan orang yang mirip dengannya dan 'Isa ke surga bersama Rabb-nya.

Muhammad Shallallaahu 'Alayhi Wa Sallam. Sang pahlawan kita semua. Kekasih Allaah yang hanya dengannya Allaah menyandingkan nama-Nya. Nabi yang lahir atas do'a Ibrahim 'Alayhi Shallatu wa Sallam yang baru Allaah Subhanahu Wa Ta'ala kabulkan 4200 tahun kemudian.
Muhammad, pemuda yang terkenal dengan kejujurannya. Selama 40 tahun ia hidup, tak pernah satu kalipun orang mengatakan "kau berdusta, wahai Muhammad", atau hanya sekadar mempertanyakan kebenaran dari ucapan yang Muhammad Shallallaahu 'Alayhi Wa Sallam nyatakan. Tapi, setelah ia mendapatkan wahyu dari Allaah Subhanahu Wa Ta'ala dan menyampaikan pada kaumnya, langsung saja ia dituduh sebagai pendusta dan pemuda gila.
Muhammad Shallallaahu 'Alayhi Wa Sallam yang berdakwah di Thaif sampai berdarah-darah. Terluka lebar jasad dan hatinya, saat ditawarkan oleh Jibril, bahwa malaikat penjaga gunung siap menimpakan gunung ke pada Bani Thaif atas kedzaliman kepada dirinya, ia hanya menjawab, "Semoga Allaah memberikan keturunan dari Bani Thaif, orang-orang yang memperjuangkan Islam". Allaahumma Shalli 'alaa Muhammad.
Baginda yang dengan segenap kebesaran hatinya, kelembutan jiwanya, sampai Beliau meninggal menyuapi seorang pengemis buta yang selalu mencacinya. Rasulullaah 'Alayhi Wa Sallam, suami terbaik di dunia, yang dengan lapang hati, sepulang berdakwah sampai lelah, meminum minuman asin buatan istrinya tanpa komplain sedikit pun. Beliau yang menciumi anak cucunya. Kekasih Allaah yang selalu memuliakan tamunya. Sebaik-baik hamba yang tidak pernah menunjukkan marahnya.
Uswatuh Hasanah kita yang giginya pernah rusak karena panah musyrikin la'natullaah 'alaih, yang dengan peristiwa itu pula gigi seorang sahabat terlebih dulu masuk ke dalam syurga sebelum dirinya. Karena saking cintanya kepada Rasulullaah Shallallaahu 'Alayhi Wa Sallam, tak tega ia melepaskan panah itu dengan tanggannya, sehingga ia lakukan dengan giginya sampai 3 giginya patah.
Rasulullaah Shallallaahu 'Alayhi Wa Sallam, kekasih Allaah Subhanahu Wa Ta'ala yang sepanjang hidupnya selalu lelah, lelah dalam dakwah. Ratusan perang telah beliau lalui. 
Sang pemilik syafa'at yang saat perang khandaq  menyangga perutnya dengan 2 buah batu saking laparnya. Yang jatah makan Baginda setelah menggali khandaq (parit) seharian hanyalah satu butir kurma, tepung satu celupan tangan, dan minyak yang bila dimakan malah membuat tenggorokan terasa sangat gatal.
Dia lah qudwah kita, yang begitu mencintai ummatnya, walau belum pernah bertemu, tapi di akhir hidupnya, hanya kata "ummatku, ummatku, ummatku" yang keluar dari lisan sucinya. Padahal saat itu, seluruh penghuni langit sudah bersiap menyambut ruhnya, seluruh pintu surga terbuka lebar untuknya, dan Allaah subhanahu Wa Ta'ala kekasih sejati sudah tak sabar menantimya.

Jalan penuh nikmat? Oh, sudah berapa banyak darah yang tumpah di jalan dakwah?
Berapa banyak air mata yang mengalir saat menempuhi jalan ini?

Jalan lurus? Oh, betapa berkelok, terjal, penuh onak dan durinya jalan ini..

lalu, bukankah Allaah Subhanahu Wa Ta'ala tidak mungkin salah?


Jalan lurus dan penuh nikmat yang Allaah Subhanahu Wa Ta'ala janjikan bukanlah jalan yang secara duniawi, yang tampak pada pengelihatan dzahir manusia berupa jalan tanpa liku. Bukan jalan mulus bebas hambatan, bukan pula jalan lengang yang tidak memiliki penghalang.

jalan lurus itu adalah jalan yang penuh dengan peluh. Jalan yang melaluinya harus dengan air mata. jalan penumpah darah, jalan yang sangat menguji kekuatan iman dan ukhuwwah. Tapi orang-orang yang menempuh jalan itu, Allaah Subhanahu Wa Ta'ala berkahi dengan tauhid, pengharapan, dan tatapan yang LURUS ke langit. Orang-orang tanggung yang tidak pernah berputus asa dari rahmat Tuhannya. Yang buncah dadanya selalu penuh dengan keyakinan akan kebenaran janji Allaah Subhanahu Wa Ta'ala.

kenikmatan itu bukanlah tentang bergelimangnya harta, bukan juga soal tingginya tahta, sama sekali bukan perkara kemudahan dalam melakukan segala. Kenikmatan itu adalah; kau bisa lalui jalan ini bersama Dia, semakin jauh jalan yang kau tempuh, berarti semakin dekat Ia denganmu.

Tunjukilah kami jalan yang lurus. yakni jalannya orang-orang yang Engkau beri nikmat, 
bukan jalannya orang-orang yang Engkau murkai, bukan pula jalan mereka yang sesat
(QS Al Fathihah: 6-7)

Jadi, teman, mulai sekarang, jangan mengeluh bila Allaah ujikan kita dengan air mata duka dan masalah yang semakin bertambah saja. Itu bisa jadi indikasi Allaah Yang Maha Pemurah tengah mengabulkan do'a kita. Permohonan yang paling sering kita ucapkan. 10? 20? 30? 40? 50? atau bahkan lebih dalam sehari?
Semoga berkah Allaah selalu membersamai
Allaahu yubaarik fiik
:)

Allaahu Ta'ala A'lam Bish-shawab.
Semoga tulisan saya ada manfaatnya.
Salam kenal, ya. Saya Bonita. *terus kenapa*



Selasa, 24 September 2013

Aku Ingin Dilupakan

Diposting oleh Bonita Ayu Andhira di 18.01 2 komentar
Bismillaahirrahmanirrahiim


Aku ingin dilupakan seperti para istri amirul mukminin yang jarang sekali orang-orang mengetahui nama-nama mereka.
Aku ingin mendampingi Abu Bakr di jalan sunyi,
Membersamai sahabat hati tanpa perlu orang-orang ingin tahu siapa aku..
Tak masalah bila dunia harus aku tinggalkan,
Selama cinta kepada Allaah Subhanhu Wa Ta'ala dan Rasulullaah Shallallaahuu 'Alayhi Wa Sallam selalu dalam genggaman


Aku ingin berjuang bersama Ummar,
Berpeluh tanpa keluh,
Berdarah untuk dakwah,
Berkorban seluruh harta dan jiwa tanpa ada suara

Aku ingin setia bersama Utsman
Lakukan amalan dalam diam
Sebab rasa malu karena Allaah yang teramat dalam

Aku ingin bersabar bersama Ali
Menjadi manusia termuda yang membenarkan
Tak goyah sedikit pun iman karena kemisikinan
Tak norak koarkan, "hey, lihat aku, aku pejuang yang kasihan!"

Tak butuh ribuan manusia tahu siapa aku,
Bahkan, dimaafkan dan dilupakan adalah lebih baik bagiku
Sebagaimana takutnya aku menjadi muflisin yang merugi,
Saat di akhirat nanti amalanku hilang karena dosa pada manusia dan hutang budi
Waiyadzubillaah

Tak perlu, tak perlu belas kasihanmu..
Cinta Allaah dan Rasul-Nya sudah berarti dunia dan akhirat untukku..
Allaah, Allaah, hanya wajah-Mu harapanku
Rasulullaah, Rasulullaah, hanya dirimu uswatun hasanahku

Wahai Rabbku,
Wahai Rabbku,
Wahai Rabbku...
Wahai Rabbku...
Hina dina diri ini mengharapkan syurga-Mu,
Tapi keyakinan akan ke-Maha Kuasaan-Mu,
Kepercayaan akan janji-Mu yang lebih besar dari apapun itu,
Membuatku tak ragu mengharap firdaus-Mu untukku..


Al Bazzar meriwayatkan dari Aisyah Radhiyallaahu anha, dari Nabi Shallallaahu Alayhi Wa Sallam, Beliau bersabda, "Jika seorang hamba berkata, 'Wahai Rabbku empat kali, maka Allaah berfirman, 'Wahai hamba-Ku, mintalah, pasti Ku beri"

*Do'a adalah sumsumnya ibadah, karena seseorang berdo'a kepada Allaah ketika tidak punya harapan kecuali kepada-Nya, dan itulah hakikat tauhid. Tidak ada ibadah yang lebih tinggi daripada itu*
*Hendaknya seseorang yang berdo'a kepada Allaah memperhatikan adab-adabnya dalam berdo'a dan memperhatikan dengan serius kehalalan makanan, minuman, dan pakaiannya sehingga Allaah berkenan mengabulkan do'anya.

Dari Abu Hurairah Radhiyallaahu anhu, Rasulullaah Shallallaahu Alayhi Wa Sallam bersabda, "Wahai manusia sesungguhnya Allaah itu Mahabaik, tidak menerima kecuali yang baik. Dan sesungguhnya Allaah memerintahkan kepada orang-orang mukminin sebagaimana Ia memerintahkan kepada para Rasul. Allaah Ta'ala berfirman, 'Hai para rasul makanlah segala yang baik dan lakukanlah pekerjaan yang baik. Sesungguhnya Aku Maha Mengetahui apa yang kalian kerjakan, dan berfirman, 'Hai orang-orang yang beriman, makanlah apa-apa yang baik dari apa yang telah Kami rezekikan kepadamu', kemudian Rasulullaah Shallallaahu Alayhi Wa Sallam menyebutkan bahwa seorang laki-laki menempuh perjalan jauh, rambutnya masai dan penuh debu. Dia menadahkan kedua tangannya ke langit sambil berkata, 'Yaa Rabbi! Yaa Rabbi!' sedangkan makanannya haram, minumannya haram, pakaiannya haram, maka bagaimana mungkin do'anya dikabulkan? (HR Muslim)

*sedikit berbagi cerita tentang pentingnya teliti terhadap makanan, minuman yang masuk ke dalam tubuh kita ataupun yang kita pakai.
Imam Bukhari Rahimahullaahu Ta'ala mendapat kemuliaan dari Allaah Subhanahu Wa Ta'ala, dengan mengizinkan Beliau sebagai penulis kitab Shahih Bukhari (yang menurut jumhur ulama adalah kitab tershahih nomer 2 di dunia setelah Al Qur'an) karena Ayah Beliau sangat berhati-hati dalam memberi makan kepada keluarga. Nafkah yang diberi haruslah dari keringat Ayahanda sendiri, sehingga Beliau bisa memastikan kehalalalannya.
Sungguh, pasti semua pembaca ingin seperti atau memiliki keturunan yang shalih dan faqih dalam ilmu agama layaknya Imam Bukhari Rahimahullaah, maka mari bersama-sama lebih teliti dalam perkara halal haram makanan. Allaah dan Rasul-Nya sudah menyuruh kita untuk menjaga diri dan keluarga dari siksa api neraka.



Terinspiarsi dari ucapan wanita terfavoritku, Aisyah Radhiyallaahu Anha:
"Aku ingin meninggal dalam keadaan dilupakan. Makamku hanya tanah rata biasa saja. Sungguh itu lebih baik bagiku, selama cinta Allaah dan Rasul-Nya ada bersamaku"

*dan sedikit berbagi tentang do'a*
Serta memohon maaf yang sebesar-besarnya bila ada khilaf salah yang sengaja ataupun tidak saya lakukan, Yang saya sudah sempat meminta maaf untuknya ataupun belum
'Afwaan jiddan >.< T__T
Baarakallaahu fiikum

Semoga bermanfaat
Jazaakumullaahu khayran katsiiro

Allaahu Ta'ala A'lam Bish-shawab
^__^



 

RUANG CAHAYA Copyright © 2010 Designed by Ipietoon Blogger Template Sponsored by Emocutez