Aku ingin dilupakan seperti para istri amirul mukminin yang jarang sekali orang-orang mengetahui nama-nama mereka.
Aku ingin mendampingi Abu Bakr di jalan sunyi,
Membersamai sahabat hati tanpa perlu orang-orang ingin tahu siapa aku..
Tak masalah bila dunia harus aku tinggalkan,
Selama cinta kepada Allaah Subhanhu Wa Ta'ala dan Rasulullaah Shallallaahuu 'Alayhi Wa Sallam selalu dalam genggaman
Aku ingin berjuang bersama Ummar,
Berpeluh tanpa keluh,
Berdarah untuk dakwah,
Berkorban seluruh harta dan jiwa tanpa ada suara
Aku ingin setia bersama Utsman
Lakukan amalan dalam diam
Sebab rasa malu karena Allaah yang teramat dalam
Aku ingin bersabar bersama Ali
Menjadi manusia termuda yang membenarkan
Tak goyah sedikit pun iman karena kemisikinan
Tak norak koarkan, "hey, lihat aku, aku pejuang yang kasihan!"
Tak butuh ribuan manusia tahu siapa aku,
Bahkan, dimaafkan dan dilupakan adalah lebih baik bagiku
Sebagaimana takutnya aku menjadi muflisin yang merugi,
Saat di akhirat nanti amalanku hilang karena dosa pada manusia dan hutang budi
Waiyadzubillaah
Tak perlu, tak perlu belas kasihanmu..
Cinta Allaah dan Rasul-Nya sudah berarti dunia dan akhirat untukku..
Allaah, Allaah, hanya wajah-Mu harapanku
Rasulullaah, Rasulullaah, hanya dirimu uswatun hasanahku
Wahai Rabbku,
Wahai Rabbku,
Wahai Rabbku...
Wahai Rabbku...
Hina dina diri ini mengharapkan syurga-Mu,
Tapi keyakinan akan ke-Maha Kuasaan-Mu,
Kepercayaan akan janji-Mu yang lebih besar dari apapun itu,
Membuatku tak ragu mengharap firdaus-Mu untukku..
Al Bazzar meriwayatkan dari Aisyah Radhiyallaahu anha, dari Nabi Shallallaahu Alayhi Wa Sallam, Beliau bersabda, "Jika seorang hamba berkata, 'Wahai Rabbku empat kali, maka Allaah berfirman, 'Wahai hamba-Ku, mintalah, pasti Ku beri"
*Do'a adalah sumsumnya ibadah, karena seseorang berdo'a kepada Allaah ketika tidak punya harapan kecuali kepada-Nya, dan itulah hakikat tauhid. Tidak ada ibadah yang lebih tinggi daripada itu*
*Hendaknya seseorang yang berdo'a kepada Allaah memperhatikan adab-adabnya dalam berdo'a dan memperhatikan dengan serius kehalalan makanan, minuman, dan pakaiannya sehingga Allaah berkenan mengabulkan do'anya.
Dari Abu Hurairah Radhiyallaahu anhu, Rasulullaah Shallallaahu Alayhi Wa Sallam bersabda, "Wahai manusia sesungguhnya Allaah itu Mahabaik, tidak menerima kecuali yang baik. Dan sesungguhnya Allaah memerintahkan kepada orang-orang mukminin sebagaimana Ia memerintahkan kepada para Rasul. Allaah Ta'ala berfirman, 'Hai para rasul makanlah segala yang baik dan lakukanlah pekerjaan yang baik. Sesungguhnya Aku Maha Mengetahui apa yang kalian kerjakan, dan berfirman, 'Hai orang-orang yang beriman, makanlah apa-apa yang baik dari apa yang telah Kami rezekikan kepadamu', kemudian Rasulullaah Shallallaahu Alayhi Wa Sallam menyebutkan bahwa seorang laki-laki menempuh perjalan jauh, rambutnya masai dan penuh debu. Dia menadahkan kedua tangannya ke langit sambil berkata, 'Yaa Rabbi! Yaa Rabbi!' sedangkan makanannya haram, minumannya haram, pakaiannya haram, maka bagaimana mungkin do'anya dikabulkan? (HR Muslim)
*sedikit berbagi cerita tentang pentingnya teliti terhadap makanan, minuman yang masuk ke dalam tubuh kita ataupun yang kita pakai.
Imam Bukhari Rahimahullaahu Ta'ala mendapat kemuliaan dari Allaah Subhanahu Wa Ta'ala, dengan mengizinkan Beliau sebagai penulis kitab Shahih Bukhari (yang menurut jumhur ulama adalah kitab tershahih nomer 2 di dunia setelah Al Qur'an) karena Ayah Beliau sangat berhati-hati dalam memberi makan kepada keluarga. Nafkah yang diberi haruslah dari keringat Ayahanda sendiri, sehingga Beliau bisa memastikan kehalalalannya.
Sungguh, pasti semua pembaca ingin seperti atau memiliki keturunan yang shalih dan faqih dalam ilmu agama layaknya Imam Bukhari Rahimahullaah, maka mari bersama-sama lebih teliti dalam perkara halal haram makanan. Allaah dan Rasul-Nya sudah menyuruh kita untuk menjaga diri dan keluarga dari siksa api neraka.
*sedikit berbagi cerita tentang pentingnya teliti terhadap makanan, minuman yang masuk ke dalam tubuh kita ataupun yang kita pakai.
Imam Bukhari Rahimahullaahu Ta'ala mendapat kemuliaan dari Allaah Subhanahu Wa Ta'ala, dengan mengizinkan Beliau sebagai penulis kitab Shahih Bukhari (yang menurut jumhur ulama adalah kitab tershahih nomer 2 di dunia setelah Al Qur'an) karena Ayah Beliau sangat berhati-hati dalam memberi makan kepada keluarga. Nafkah yang diberi haruslah dari keringat Ayahanda sendiri, sehingga Beliau bisa memastikan kehalalalannya.
Sungguh, pasti semua pembaca ingin seperti atau memiliki keturunan yang shalih dan faqih dalam ilmu agama layaknya Imam Bukhari Rahimahullaah, maka mari bersama-sama lebih teliti dalam perkara halal haram makanan. Allaah dan Rasul-Nya sudah menyuruh kita untuk menjaga diri dan keluarga dari siksa api neraka.
Terinspiarsi dari ucapan wanita terfavoritku, Aisyah Radhiyallaahu Anha:
"Aku ingin meninggal dalam keadaan dilupakan. Makamku hanya tanah rata biasa saja. Sungguh itu lebih baik bagiku, selama cinta Allaah dan Rasul-Nya ada bersamaku"
*dan sedikit berbagi tentang do'a*
Serta memohon maaf yang sebesar-besarnya bila ada khilaf salah yang sengaja ataupun tidak saya lakukan, Yang saya sudah sempat meminta maaf untuknya ataupun belum
'Afwaan jiddan >.< T__T
Baarakallaahu fiikum
Serta memohon maaf yang sebesar-besarnya bila ada khilaf salah yang sengaja ataupun tidak saya lakukan, Yang saya sudah sempat meminta maaf untuknya ataupun belum
'Afwaan jiddan >.< T__T
Baarakallaahu fiikum
Semoga bermanfaat
Jazaakumullaahu khayran katsiiro
Allaahu Ta'ala A'lam Bish-shawab
^__^
2 komentar:
Minta semangatnya agar aku kembali bisa posting di blog T_T
Itu dah berlumut kali ya blog aku. .___.
SEMANGAT !! *kepal tinju ke langit*
Posting Komentar