Kamis, 05 September 2013

Bukan Cinderella

Diposting oleh Bonita Ayu Andhira di 03.46
Bismillaah
Entah mengapa tiba-tiba kisah ini mampir di kepala saya.
Baiklah, saya putuskan untuk menuliskannya saja sebelum saya lupa.

Alkisah, seorang wanita muda yang lugu dan naif sedang belajar mengenal dunia yang berbeda dari kebiasaan di sekitarnya.
Sang teman pernah berkata pada dirinya, "Kamu orang yang terlalu baik, terlalu lurus. Semua temanmu lurus, sejarah hidupmu tidak ada yang melenceng. Cobalah sekali-kali bergaul dengan dunia yang sedikit berkelok"
Awalnya, wanita muda itu terkejut dengan perkataan temannya. "Masa iya? Aku rasa aku tidak sebaik dan selurus itu", ujarnya dalam hati.

Sejak saat itu ia bertekad untuk menempuh jalan menanjak, mendaki bersama para pejuang perjalanan panjang, berguru kepada para penakluk yang sudah lebih dulu memulai pendakian ini.

Lelah,
Sunggu sangat melelahkan.
Sedih? ya, terkadang ia merasa keadaannya sangat menyedihkan.
Tapi menangis dan meratapi hanya akan membuat dirinya tertinggal dari rombongan perjalanan.
Ia terus melangkah sampai ia sendiri lupa bahwa dirinya sedang lelah.

Waktu berlalu,
Banyak hal yang ia pelajari dari para rekan dan guru.
Bahwa orang hebat bukanlah orang yang tidak pernah jatuh
Orang hebat justru orang yang selalu terluka
Sehingga lupa ia pada sakit yang seharusnya ia rasa

Satu hal yang selalu ia yakini, bahwa Tuhan telah menyiapkan sepatu terbaik untuk bekalnya menapaki perjalanan ini
Ia memang tak secantik Cinderella,
Tapi nasibnya jauh lebih beruntung daripada putri kerajaan yang melegenda itu
Tuhan memberinya sepasang sepatu yang tidak berubah dimakan waktu
Segala nikmat yang diterimanya adalah nyata
Bukan kereta kuda sementara dan pengawal yang setelah habis waktunya kembali menjadi hewan durjana
Dan terakhir, ia sangat percaya bahwa Tuhan tidak akan memilihkan pangeran untuknya, yang hanya melihat ia dari ukuran sepatunya, dari kecantikan fisiknya, dan dari seberapa hebat ia berdansa
Ia tidak harus seorang diri menaiki puluhan anak tangga untuk bertemu dengan pangeran yang sudah menunggunya di dalam kerajaan
Ia justru berada bersama orang-orang yang berjuang bersama dalam pendakian
Mungkin ini adalah hal terakhir yang bisa ia ceritakan,
Ia tidak ingin berkorban untuk orang yang hanya menunggunya di puncak gunung !




0 komentar:

Posting Komentar

 

RUANG CAHAYA Copyright © 2010 Designed by Ipietoon Blogger Template Sponsored by Emocutez