Kamis, 17 Januari 2013

Kriteria Manhaj Salafi yang Benar

Diposting oleh Bonita Ayu Andhira di 23.33 0 komentar

PEMIKIRAN SALAFI

Yang dimaksud dengan "Pemikiran Salafi" di sini ialah kerangka berpikir (manhaj fikri) yang tercermin dalam pemahaman generasi terbaik dari ummat ini. Yakni para Sahabat dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan setia, dengan mempedomani hidayah Al-Qur'an dan tuntunan Nabi SAW.

Kriteria Manhaj Salafi yang Benar

Yaitu suatu manhaj yang secara global berpijak pada prinsip berikut :
  1. Berpegang pada nash-nash yang ma'shum (suci), bukan kepada pendapat para ahli atau tokoh.
  2. Mengembalikan masalah-masalah "mutasyabihat" (yang kurang jelas) kepada masalah "muhkamat" (yang pasti dan tegas). Dan mengembalikan masalah yang zhanni kepada yang qath'i.
  3. Memahami kasus-kasus furu' (kecil) dan juz'i (tidak prinsipil), dalam kerangka prinsip dan masalah fundamental.
  4. Menyerukan "Ijtihad" dan pembaruan. Memerangi "Taqlid" dan kebekuan.
  5. Mengajak untuk ber-iltizam (memegang teguh) akhlak Islamiah, bukan meniru trend.
  6. Dalam masalah fiqh, berorientasi pada "kemudahan" bukan "mempersulit".
  7. Dalam hal bimbingan dan penyuluhan, lebih memberikan motivasi, bukan menakut-nakuti.
  8. Dalam bidang aqidah, lebih menekankan penanaman keyakinan, bukan dengan perdebatan.
  9. Dalam masalah Ibadah, lebih mementingkan jiwa ibadah, bukan formalitasnya.
  10. Menekankan sikap "ittiba'" (mengikuti) dalam masalah agama. Dan menanamkan semangat "ikhtira'" (kreasi dan daya cipta) dalam masalah kehidupan duniawi.
Inilah inti "manhaj salafi" yang merupakan khas mereka. Dengan manhaj inilah dibinanya generasi Islam terbaik, dari segi teori dan praktek. Sehingga mereka mendapat pujian langsung dari Allah di dalam Al-Qur'an dan Hadits-Hadits Nabi serta dibuktikan kebenarannya oleh sejarah. Merekalah yang telah berhasil mentransfer Al-Qur'an kepada generasi sesudah mereka. Menghafal Sunnah. Mempelopori berbagai kemenangan (futuh). Menyebarluaskan keadilan dan keluhuran (ihsan). Mendirikan "negara ilmu dan Iman". Membangun peradaban robbani yang manusiawi, bermoral dan mendunia. Sampai sekarang masih tercatat dalam sejarah.

Citra "Salafiah" Dirusak oleh Pihak yang Pro dan Kontra

Istilah "Salafiah" telah dirusak citranya oleh kalangan yang pro dan kontra terhadap "salafiah". Orang-orang yang pro-salafiah - baik yang sementara ini dianggap orang dan menamakan dirinya demikian, atau yang sebagian besar mereka benar-benar salafiyah - telah membatasinya dalam skop formalitas dan kontroversial saja, seperti masalah-masalah tertentu dalam Ilmu Kalam, Ilmu Fiqh atau Ilmu Tasawuf. Mereka sangat keras dan garang terhadap orang lain yang berbeda pendapat dengan mereka dalam masalah-masalah kecil dan tidak prinsipil ini. Sehingga memberi kesan bagi sementara orang bahwa manhaj Salaf adalah metoda "debat" dan "polemik", bukan manhaj konstruktif dan praktis. Dan juga mengesankan bahwa yang dimaksud dengan "Salafiah" ialah mempersoalkan yang kecil-kecil dengan mengorbankan hal-hal yang prinsipil. Mempermasalahkan khilafiah dengan mengabaikan masalah-masalah yang disepakati. Mementingkan formalitas dan kulit dengan melupakan inti dan jiwa.
Sedangkan pihak yang kontra-salafiah menuduh faham ini "terbelakang", senantiasa menoleh ke belakang, tidak pernah menatap ke depan. Faham Salafiah, menurut mereka, tidak menaruh perhatian terhadap masa kini dan masa depan. Sangat fanatis terhadap pendapat sendiri, tidak mau mendengar suara orang lain. Salafiah identik dengan anti pembaruan, mematikan kreatifitas dan daya cipta. Serta tidak mengenal moderat dan pertengahan.
Sebenarnya tuduhan-tuduhan ini merusak citra salafiah yang hakiki dan penyeru-penyerunya yang asli. Barangkali tokoh yang paling menonjol dalam mendakwahkan "salafiah" dan membelanya mati-matian pda masa lampau ialah Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah beserta muridnya Imam Ibnul-Qoyyim. Mereka inilah orang yang paling pantas mewakili gerakan"pembaruan Islam" pada masa mereka. Karena pembaruan yang mereka lakukan benar-benar mencakup seluruh disiplin ilmu Islam.
Mereka telah menumpas faham "taqlid", "fanatisme madzhab" fiqh dan ilmu kalam yang sempat mendominasi dan mengekang pemikiran Islam selama beberapa abad. Namun, di samping kegarangan mereka dalam membasmi "ashobiyah madzhabiyah" ini, mereka tetap menghargai para Imam Madzhab dan memberikan hak-hak mereka untuk dihormati. Hal itu jelas terlihat dalam risalah "Raf'l - malaam 'anil - A'immatil A'lam" karya Ibnu Taimiyah.
Demikian gencar serangan mereka terhadap "tasawuf" karena penyimpangan-penyimpangan pemikiran dan aqidah yang menyebar di dalamnya. Khususnya di tangan pendiri madzhab "Al-Hulul Wal-Ittihad" (penyatuan). Dan penyelewengan perilaku yang dilakukan para orang jahil dan yang menyalahgunakan "tasawuf" untuk kepentingan pribadinya. Namun, mereka menyadari tasawuf yang benar (shahih). Mereka memuji para pemuka tasawuf yang ikhlas dan robbani. Bahkan dalam bidang ini, mereka meninggalkan warisan yang sangat berharga, yang tertuang dalam dua jilid dari "Majmu' Fatawa" karya besar Imam Ibnu Taimiyah. Demikian pula dalam beberapa karangan Ibnu-Qoyyim. Yang termasyhur ialah "Madarijus Salikin syarah Manazil As-Sairin ila Maqomaat Iyyaka Na'budu wa Iyyaka Nasta'in", dalam tiga jilid.

Mengikut Manhaj Salaf Bukan Sekedar Ucapan Mereka

Yang pelu saya tekankan di sini, mengikut manhaj salaf, tidaklah berarti sekedar ucapan-ucapan mereka dalam masalah-masalah kecil tertentu. Adalah suatu hal y ang mungkin terjadi, anda mengambil pendapat-pendapat salaf dalam masalah yang juz'i (kecil), namun pada hakikatnya anda meninggalkan manhaj mereka yang universal, integral dan seimbang. Sebagaimana juga mungkin, anda memegang teguh manhaj mereka yang kulli (universal), jiwa dan tujuan-tujuannya, walaupun anda menyalahi sebagian pendapat dan ijtihad mereka.
Inilah sikap saya pribadi terhadap kedua Imam tersebut, yakni Imam Ibnu Taimiyah dan Ibnul-Qoyyim. Saya sangat menghargai manhaj mereka secara global dan memahaminya. Namun, ini tidak berarti bahwa saya harus mengambil semua pendapat mereka. Jika saya melakukan hal itu berarti saya telah terperangkap dalam "taqlid" yang baru. Dan berarti telah melanggar manhaj yang mereka pegang dan perjuangkan sehingga mereka disiksa karenanya. Yaitu manhaj "nalar" dan "mengikuti dalil". Melihat setiap pendapat secara obyektif, bukan memandang orangnya. Apa artinya anda protes orang lain mengikut (taqlid) Imam Abu Hanifah atau Imam Malik, jika anda sendiri taqlid kepada Ibnu Taimiyah atau Ibnul-Qoyyim
Juga termasuk menzalimi kedua Imam tersebut, hanya menyebutkan sisi ilmiah dan pemikiran dari hidup mereka dan mengabaikan segi-segi lain yang tidak kalah penting dengan sisi pertama. Sering terlupakan sisi Robbani dari kehidupan Ibnu Taimiyah yang pernah menuturkan kata-kata: "Aku melewati hari-hari dalam hidupku dimana suara hatiku berkata, kalaulah yang dinikmati ahli syurga itu seperti apa yang kurasakan, pastilah mereka dalam kehidupan yang bahagia".
Di dalam sel penjara dan penyiksaannya, beliau pernah mengatakan: "Apa yang hendak dilakukan musuh terhadapku? Kehidupan di dalam penjara bagiku merupakan khalwat (mengasingkan diri dari kebisingan dunia), pengasingan bagiku merupakan rekreasi, dan jika aku dibunuh adalah mati syahid".
Beliau adalah seorang laki-laki robbani yang amat berperasaan. Demikian pula muridnya Ibnul-Qoyyim. Ini dapat dirasakan oleh semua orang yang membaca kitab-kitabnya dengan hati yang terbuka.
Namun, orang seringkali melupakan, sisi "dakwah" dan "jihad" dalam kehidupan dua Imam tersebut. Imam Ibnu Taimiyah terlibat langsung dalam beberapa medan pertempuran dan sebagai penggerak. Kehidupan dua tokoh itu penuh diwarnai perjuangan dalam memperbarui Islam. Dijebloskan ke dalam penjara beberapa kali. Akhirnya Syaikhul Islam mengakhiri hidupnya di dalam penjara, pada tahun 728 H. Inilah makna "Salafiah" yang sesungguhnya.
Bila kita alihkan pandangan ke zaman sekarang, kita temukan tokoh yang paling menonjol mendakwahkan "salafiah", dan paling gigih mempertahankannya lewat artikel, kitab karangan dan majalah pembawa missi "salafiah", ialah Imam Muhammad Rasyid Ridha. Pem-red majalah "Al-Manar' yang selama kurun waktu tiga puluh tahun lebih membawa "bendera" salafiah ini, menulis Tafsir "Al-Manar" dan dimuat dalam majalah yang sama, yang telah menyebar ke seluruh pelosok dunia.
Rasyid Ridha adalah seorang "pembaharu" (mujaddid) Islam pada masanya. Barangsiapa membaca "tafsir"nya, sperti : "Al-Wahyu Al-Muhammadi", "Yusrul-Islam", "Nida' Lil-Jins Al-Lathief", "Al-Khilafah", "Muhawarat Al-Mushlih wal-Muqollid" dan sejumlah kitab dan makalah-makalahnya, akan melihat bahwa pemikiran tokoh yang satu ini benar-benar merupakan "Manar" (menara) yang memberi petunjuk dalam perjalanan Islam di masa modern. Kehidupan amalinya merupakan bukti bagi pemikiran "salafiah"nya.
Beliaulah yang merumuskan sebuah kaidah "emas" yang terkenal dan belakangan dilanjutkan Imam Hasan Al-Banna. Yaitu kaidah :
"Mari kita saling bekerja sama dalam hal-hal yang kita sepakati. Dan mari kita saling memaafkan dalam masalah-masalah yang kita berbeda pendapat."
Betapa indahnya kaidah ini jika dipahami dan diterapkan oleh mereka yang meng-klaim dirinya sebagai "pengikut Salaf".


(disalin dari buku "Aulawiyaat Al Harokah Al Islamiyah fil Marhalah Al Qodimah" karya Dr.Yusuf Al Qordhowi, edisi terjemahan Penerbit Usamah Press)


Assalamu'alaykum warrahmatullahi wabarakatuh

Beberapa hari ini, Alhamdulillah, saya sangat tertarik membaca tentang sejarah islam. Mengapa? karena banyak kaum muslimin yang berdebat, lalu berkata: "Anda tidak memahami sisi sejarah islam, atau Anda membaca sejarah islam dari tulisan kaum yang mendengki"
Astaghfirullah, makin lama, makin pelik perbedaan pendapat antar kaum muslimin.

Saya membaca komentar seseorang di sebuah blog: 
"Saya merasa tersinggung dan sakit hati, karena golongan Anda dengan mudah melabel bahwa kami adalah ahlul bid'ah, bahkan sampai mengkafirkan 'Ulama-'Ulama kami"
Orang yang dimaksud kemudian memberikan jawaban panjang yang intinya hadits "Segala perkara baru adalah bid'ah dan bid'ah adalah sesat". Namun yang sangat sayangkan di sini, penjelasan yang diberikan oleh orang tersebut tidak hanya hadits, tetapi berisi cacian, seperti: dungu, ahlul bid'ah, dan laknatullah.

Maha Suci Allah yang telah melarang hamba-Nya untuk saling mencaci maki.

Saudaraku,
Sungguh, Allah telah melarang kaum muslimin untuk berpecah belah.
Jalinlah ukhuwah, karena kita akan lebih kuat dengan berjama'ah.
Banyaknya golongan, itu tidak masalah. Selama tiap-tiap golongan mengikuti Allah SWT, Rasulullah SAW, tabi'n, dan tabi'ut tabi'in.
Perbedaan pendapat merupakan hal yang lumrah.
Ada pertanyaan besar di benak saya: 
Di manakah letak keutamaan saling mencari kesalahan??
Bukan kah Allah dan Rasulullah sudah melarang ummat muslim untuk saling berpecah belah dan saling mencari-cari aib??

Sungguh Maha Benar Allah dengan segala firman-Nya,
dan benar, bahwa Muhammad SAW adalah utusan-Nya

Mengikuti jalan yang lurus itu harus,
Tetapi merasa paling lurus itu tindakan yang rakus

Jangan sampai terbersit pemikiran "Di luar golongan saya itu tidak benar, itu kafir, ahlul bid'ah"
Jangan sampai seperti itu.

Da'wah harus disampaikan dengan hikmah
Terkadang, bukan isi yang membuat sang pendengar sakit hati, tetapi cara penyampaian yang menusuk sampai duli.

Bila kita membaca biografi-biografi para 'Ulama, sungguh banyak versi yang dicipta. Ada yang mendukung sampai mengkulutskan, ada yang mengkafirkan, dan masih banyak lagi versi yang lain.
Sungguh, kebenaran hanya ada di sisi Allah dan hanya Allah Yang Kuasa memberikan petunjuk.

Jangan sampai kita mengedepankan su'udzon.
Allah dan Rasulullah telah menyuruh kita untuk menjauhi prasangak buruk.

Ya Rabbi,
tidak sampai hati saya membaca kisah perang Shiffin. Banyak sekali orang-orang yang menyelewangkan  kisah perang ini.
Memberi celah untuk terjadinya adu domba antar ummat muslim.

Menurut saya, bukan golonganlah yang membuat kita terpecah,
Tapi tindakan yang saling mecari-cari salah
Sehingga timbul kecurigaan dan keengganan menjalin ukhuwah

Saudaraku,
Mungkin di luar sana musuh-musul Allah sedang tertawa bahagia melihat perpecahan kita,
Mungkin saja sebentar lagi Allah memberhentikan waktu kita hidup di dunia,
Sebelum segalanya terlambat,
Sebelum Allah SWT memenuhi janji-Nya untuk menegakkan kembali islam di muka Bumi-Nya,
Sebelum kita hanya menjadi penonton dari tegaknya Rahmatan lil 'alamin,
Mari bersama buang prasangka..
Islam adalah agama yang indah,
Bebas cela dan penuh hikmah

Hindari berdebat, apalagi yang membuang-buang waktu
"Sesungguhnya, bila syaitan tidak membuat kita melakukan dosa, maka ia akan membuat kita membuang-buang waktu"

Semoga ada manfaat dari tulisan singkat saya yang lemah dan bodoh ini,
Semoga Allah memberikan hidayah-Nya kepada kita semua.
Wallahua'lam bishawab
Mohon maaf bila terdapat kesalah kata-kata

Wassalamu'alaykum warrahmatullahi wabarakatuh



Kisah Baju Tidur

Diposting oleh Bonita Ayu Andhira di 04.21 1 komentar
Assalamu'alaykum warrahmatullahi wabarakatuh

Alhamdulillah, hari ini, sama seperti hari-hari yang lainnya, aku bersyukur kepada Allah SWT atas nikmat-Nya yang tidak pernah bisa aku hitung.

Sepulang dati kampus dan usai mengantar parcell, aku berputar-putar di Factory Outlet-Factory Outlet sekitar jalan Dago untuk mencari hadiah untuk seseorang.
Hadiah yang ingin aku berikan adalah sebuah baju tidur untuk wanita. Biasanya, di FO banyak dijual baju tidur model daster atau setelan yang lucu-lucu. Bahan bajunya bahan kaos, enak dipakai dan meyerap keringat.

Singkat cerita, aku tidak menemukan baju tidur yang sesuai di FO-FO yang telah aku kunjungi. Aku menginkan baju tidur dengan ukuran double XL atau 5L, tetapi ukuran maksimal yang tersedia adalah XL.
Akhirnya, aku memutuskan untuk berpindah lokasi pencarian ke BIP. Biasanya, di Matahari sering dijual daster-daster merek Nevada dengan ukuran extra jumbo. Setelah dicari, ternyata ukuran maksimal baju tidur yang dijual hanya 3L, dan aku rasa itu tidak muat untuk si Birthday Girl.

Aku masih berusaha untuk tidak mengganti target hadiahku, tetap baju tidur. Karena aku yakin, baju tidur pasti dipakai, apalagi kalau baju tidurnya bagus, bisa dibawa-bawa untuk piknik. hehe.
Sebetulnya aku sudah mengunjungi beberapa tempat berjualan boneka, tapi rasanya hadiah boneka untuk wanita sudah terlalu umum.

Tetap semangat, aku bertanya-tanya, apakah ada toko yang berjualan khusus baju tidur.
Akhirnya, seorang karyawan Matahari menyebutkan bahwa ada Ladies Shop di lantai 1 BIP. Di sana khusus dijual baju tidur.

Turun beberapa lantai, cari-cari, akhirnya aku menemukan Ladies Shop.
Kesan pertamaku saat menemukan toko ini adalah "WOW", mungkin bukan wow aja, tapi "WOW banget"

Ladie Shop ini, saudara-saudara, ternyata toko yang khusus menjual baju tidur wanita yang berupa lingerie. Yah, baju tidur seksi untuk wanita dewasa. *tepok jjidat*
Karena sudah terlanjur mencari-cari kado selama 3 jam dan didorong rasa penasaran, akhirnya aku memutuskan untuk masuk ke dalam Ladies Shop.
Di dalam toko ini, ada beberapa Mbak-Mbak yang sedang asyik memilih-milih baju tidur.
Aku juga ikut melihat-lihat sambil tertawa-tawa kecil dan geleng-geleng.
"Baju kayak begini ada yang beli, ya? Emm, lebih tepatnya, "Ada yang make?"
Tipis, minim, nerawang.
Warnanya juga shocking-shocking mengejutkan.
Kalau dipakai malam hari, pasti si pemakai kedinginan.
Melihat-lihat sebentar, lalu aku langsung ke luar.

Usiaku memang sudah cukup dewasa, sudah kepala dua.
Namun ternyata aku masih belum dewasa untuk hal seperti ini.
Berbeda dengan Mbak-Mbak Matahari yang merasa bahwa aku sudah cukup usia untuk berbelanja di Ladies Shop.

Ini adalah pengalaman pertamaku tersasar di tempat berjualan benda seperti itu.
Walaupun jujur, menurutku Ladie Shop menjual "baju tidur-baju tidur" yang bagus. Jadi kalau ada pembaca yang ingin membeli baju tidur, bisa ke toko itu, di Bandung Indah Plaza Lantai 1.

Alhamdulillah, jadi pengalaman baru buat aku.

hehehe

Jumat, 11 Januari 2013

SESERAHAN

Diposting oleh Bonita Ayu Andhira di 02.32 1 komentar
Assalamu'alaykum warrahmatullah wabarakatuh

Alhamdulillah, hari ini aku senaang \(^___^)/

Insya Allah, tanggal 19 Januari 2013, sepupu laki-laki ku akan melangsungkan akad nikah di Pandeglang.
Karena sekarang tergolong sudah besar, aku ditugaskan oleh Mama untuk membantu menyiapkan seserahan.
Aku membantu membuat seserahan dari kosmetik Wardah.
Cari-cari di internet, ke counter-nya langsung, tanya-tanya teman, ternyata harga paket pernikahan wardah sama, yakni : Rp. 329.000,00
Paket parcellnya bermacam-macam, ada yang dikeranjang dan ada pula yang di dalam kotak plastik.
Isi parcell-nya:
1. Liquid foundation
2. Bedak
3. Lipstick
4. Eye shadow
5. Blush on
6. Facial foam
7. Toner
8. Susu pembersih
9. Sun screen

Akhirnya aku mencoba untuk membeli produknya secara satuan, karena ternyata tidak ada diskon paket.
Isi paket seserahan pilihanku:

1. Liquid foundation
2. Bedak
3. Lipstick
4. Eye shadow
5. Blush on

6. Toner
7. Susu pembersih
8. Lulur
9. Body butter
10. Minyak zaitun
11. Kuteks 2 buah, warna peach dan merah
12. Pembersih kuteks.

Tadinya aku ingin tambah dengan facial foam, tapi ternyata habis. Akhirnya 12 jenis kosmetik itu yang aku beli.
Daan, ternyata harganya lebih murah daripada harga paket yang isinya hanya 9 produk.
Sebagai seorang wanita, aku merasa berhasil *lebay*
*fyi, untuk membeli paket seserahan itu, aku mengunjungi beberapa counter Wardah, untuk mencari pemaketan yang paling bagus. Akhirnya, aku memutuskan untuk membuat paketnya sendiri

Perjalanan selanjutnya adalah membeli kotak pembungkus yang bagus.
Ternyata harganya cukup mahal, Rp. 39.000,00. Tetapi bahan kotaknya kuat (bisa dipakai ulang), warnanya bagus, daaan Alhamdulillah aku menemukan kombinasi warna pita yang cantik dan cocok dengan produk wardah dan kotaknya. (^__^)
Semuanya sudah aku beli, yang kurang hanya kertas tissue sebagai alas dasar parcell.
Toko itu tidak menjual kertas tissue dan aku harus move on ke toko lain. Alhamdulillah di Gramedia Merdeka ada.
hehe, aku cukup keliling-keliling hari ini, padahal Mamaku berpesan lewat telepon: "Kamu terima jadi aja ya, beli yang paket aja, ga usah repot-repot"

Tapi karena sudah terlanjur ingin membuat paket seserahan yang bagus, dengan senang hati aku berputar-putar hari ini.

Hem, langsung saja, ini parcell yang aku buat untuk pernikahan sepupuku. :D
Aku senang karena warnanya hijau, sesuai dengan warna favoritku. hehehe
Insya Allah semuanya sudah kuat karena produk-produknya aku tempel dengan lem tembak, bukan isolasi.
Begitupun dengan pitanya, aku pilih lem tembak karena daya rekatnya jauh lebih kuat daripada isolasi atau double tip biasa.


Semoga Mas Indra dan Istri kelak menjadi keluarga yang sakinah, mawaddah, dan warrohmah.
Semoga berkah dan ridho Allah selalu membersamai keluarga
aamiin
:)


Kamis, 10 Januari 2013

Tulisan Pertama Untuk yang Terkahir

Diposting oleh Bonita Ayu Andhira di 08.30 0 komentar

Assalamu'alaykum warrahmatullah wabarakatuh

Tulisan ini adalah tulisan pertama dariku, untukmu wahai yang terakhir.

Mungkin saat kamu membaca tulisan ini, kamu akan mengubah judulnya menjadi tulisan geje, tulisan galau, tulisan error, tulisan alay, atau yang lain.
Tak apa, tulisan ini memang buat kamu
:)

Tujuan aku menulis surat ini adalah supaya aku nggak kalah keren dengan teman-teman lain yang sudah pandai menulis untuk sesuatu yang sekarang masih maya bagi mereka.
Kalau dipikir-pikir, terkadang aku memang keren. Tapi aku juga nggak akan marah kalau kamu malas mikirnya. hehe.

Sudah kalimat kesekian dan aku belum bisa jadi romantis...

Suatu saat nanti, mungkin aku akan banyak bercerita tentang cita-citaku. Baik cita-cita yang memang sudah aku impikan sejak kecil maupun keinginan tiba-tiba yang mampir di kepalaku.
Tapi kalau kamu ingin tahu, cita-cita terbesarku adalah menjadi istri terbaik untukmu dan menjadi ibu terbaik untuk anak-anakmu.
Do'akan dan bantu aku supaya bisa mewujudkannya ya. aamiin.

Akan ada banyak waktu, di mana kita saling mendongeng tentang masa kecil kita.
Aku akan sangat senang mendengar kisah-kisahmu. Sungguh, aku ingin tahu siapakah lelaki yang aku nikahi. Bagaimana ia menghabiskan usianya sebelum ia memutuskan untuk membagi seluruh akhir hidupnya denganku.
Masa kecil kita adalah milik pribadi masing-masing, tetapi masa depan dan bagaimana membesarkan si kecil adalah tanggung jawab kita bersama.

Akan tiba saatnya di mana perhatian kita akan terbagi, baik oleh pekerjaan maupun anak-anak.
Semoga Allah memberkahi kita dengan anak-anak yang shaleh shalehah, pengemban da'wah yang akan dibanggakan oleh idola kita, Rasulullah SAW, karena amal shalih, dan karena jumlah mereka yang banyak. Allahumma aamiin.
Tapi ingat, sebanyak apapun perhatian kita harus terbagi, kasih sayang dan perhatian pada keluarga harus tetap 100%.
Saat kita masih berdua, aku akan menyayangimu 100%.
Saat anak pertama kita lahir, aku akan menyayangimu 100%, dan menyayangi si sulung 100%.
Saat anak ke dua mulai membuka matanya, aku akan menyayangi ayahnya 100%, kakaknya 100%, dan dirinya 100%
Begitu selanjutnya..
Aku akan ridho dengan berapapun jumlah anak yang Allah amanahkan untuk kita, Insya Allah.

Kalau boleh aku berharap, aku menginginkan 4 anak di rumah kita.
Supaya saat Allah memanggil kita kembali pada-Nya nanti, keranda kita akan digotong oleh 4 anak shaleh yang selalu mendo'akan orang tuanya. Aamiin.
4 anak, 2 untuk menggotong di keranda bagian depan dan 2 di bagian belakang.

Aku sangat ingin menjadi wanita yang bisa membahagiakanmu bahkan jika harus dengan mencongkel mataku. Aku akan berusaha untuk menyejukkan pandanganmu, sekalipun saat itu usiaku sudah renta dan keriput sudah mendominasi kulit wajahku.
Insya Allah, akan selalu aku kenakan perhiasan terbaikku: yakni rasa malu dan kehormatanku.
Insya Allah, akan selalu aku cantikkan akhlakku hingga tiada bosan kau berhubungan denganku walaupun sudah tidak segar lagi penampilanku.

Paragraf sudah panjang, tapi aku belum bisa juga jadi romantis...

Baiklah, yang terakhir untuk pilihan terakhirku
Semoga perjalanan panjang di dunia yang kita lalui untuk saling menemukan hanyalah sebuah jalan sangat pendek dalam cerita hidup kita yang sebenarnya. Semoga Allah berkahi hidup kita di dunia dan kumpulkan kita di surga-Nya dalam kehidupan abadi yang penuh dengan ridho-Nya.
Aamiin, Allahumma aamiin.


Karena aku orang yang fair, kalau menurut kamu tulisan ini  nggak bagus, aku bersedia membuat makanan yang enak atau mentraktir kamu.


Dago, 10 Januari 2013
23:26



Sabtu, 05 Januari 2013

INI SERIUS

Diposting oleh Bonita Ayu Andhira di 23.08 2 komentar
Assalamu'alaykum warrahmatullah wabarakatuh

Lama tidak berolahraga jari di blog ini.



Postingan kali ini adalah tulisan yang benar-benar serius.

PO5tinGanDh k4li 'ni AdaLah tOeliZanD iiang nar-B'naR CiYuzZ


Hal yang selalu terpikiran saat membukan jejaring sosial adalah:
1. Kasihan para sastrawan Indonesia yang telah bersusah payah merampungkan Ejaan Yang Disempurnakan.

2. Terjadi perubahan orientasi pemberian nama di Indonesia. Nama orang-orang Indonesia terkini sudah memenuhi kaidah kalimat lengkap.
Contohnya: InTanD cElalu MenunG9u DiaA
InTanD (subjek)  MenunG9u (prdikat) DiaA (objek)

3. Penggunaan simbol, angka, dan huruf, yang tidak pada tempatnya.
K4p@l <== ini penulisan yang salah.
Kapal <== ini penulisan yang benar

Galau <== Ini penulisan yang benar
G 4L AU <== ini plat mobil

Safira cantik <== ini Bahasa Indonesia yang benar
SaFir@cantik <== ini alamat email

Baiklah, demikian sedikit pendapat saya tentang Bahasa Indonesia terkini.


Mari berbahasa Indonesia yang benar


Wassalamu'alaykum


Cilegon, 06 Januari 2012
BoniTaA YaNg cUka MakaN bOlu

 

RUANG CAHAYA Copyright © 2010 Designed by Ipietoon Blogger Template Sponsored by Emocutez