Sabtu, 02 Maret 2013

MANFAAT MEDIS WUDHU

Diposting oleh Bonita Ayu Andhira di 05.16

MANFAAT MEDIS WUDHU

Assalamu’alaykun warrahmatullahi wabarakatuh
Bismillahirrahmanirrahim,
Insya Allah saya akan menuliskan manfaat medis dari salah satu ritual dalam agama islam, yakni berwudhu.

Saya bukan seorang dokter ataupun calon dokter, tapi saya sangat tertarik dengan dunia kodekteran. Tulisan ini saya ambil dari beberapa buku tentang medis dalam islam dan tibbun nabawi: “Rasulullah is My Doctor” karya Jerry D. Gray, “Healing With The Medicine of The Prophet”, karya Ibnu Qayyim Al-Jauziyah, dan yang menjadi sumber utama tulisan ini adalah buku karya dr. Ade Hashman, Sp.An “Rahasia Kesehatan Rasulullah”. Sumber lain adalah jurnal-jurnal dan artikel-artikel medis yang pernah saya baca, serta tayangan-tayangan medikal di televisi.

Saya sangat merekomendasikan buku-buku tersebut untuk dibaca, karena sebagian besar bahan yang dibahas di dalam buku bukan mengenai cara penyembuhan penyakit, tetapi bagaimana cara mencegah penyakit dengan pola hidup sehat dan penyembuhan penyakit dini dengan mengenali gejala-gejala penyakit dalam tubuh. Seperti itulah yang uswah kita Rasulullah SAW contohkan, bukan bagaimana teknologi kedokteran modern yang menggunakan CAT scan, mekanisme pacu jantung, rontgen, dsb, tapi cara-cara pencegahan penyakit. Hikmah terbesar dari membaca-baca buku mengenai sains/ilmu pengetahuan dalam kaitannya dengan islam adalah menambah rasa syukur kepada Allah SWT, betapa Maha Benar Allah dengan segala firman-Nya. Apa yang Ia perintahkan dan larang memiliki hikmah besar yang sangat bermanfaat bagi hamba-hamba-Nya. Subhanalloh, Subhanalloh, Subhanalloh.

Islam sangat memperhatikan kesehatan. Kesehatan adalah nikmat besar dari Allah SWT yang harus diyukuri dan dijaga dengan baik.
“Sesungguhnya manusia tidak diberi yang lebih baik di dunia daripada keyakinan dan kesehatan maka mohonlah ampun atas keduanya kepada Allah SWT” (HR. Ahmad)
“Kemudian kalian akan dimintai pertanggungjawaban tentang kenikmatan (yang kalian rasakan di di dunia ini)” (At Takatsur: 08)

Rasullullah SAW benar-benar contoh teladan, manusia terbaik sepanjang masa yang telah Allah ridhoi menjadi uswatun hasanah bagi ummat manusia, begitu juga dalam hal kesehatan.
Rasulullah SAW adalah satu-satunya penduduk Bumi yang hanya sakit sebanyak dua kali sepanjang hidupnya. “Penyakit yang pernah diderita Rasulullah tidak kehilangan nafsu makan yang pernah dialaminya dalam tahun ke enam Hijrah, tatkala ada tersiar berita bohong bahwa ia telah disihir oleh orang-orang Yahudi; dan satu penyakit lagi yang pernah dideritanya sehingga ia berbekam, yaitu setelah termakan daging beracun dalam tahun ke tujuh Hijrah” (kutipan dari Sejarah Hidup Muhammad)

Langsung menjurus kepada manfaat wudhu secara medis, ada sebuah hadits shahih riwayat Bukhari yang menunjukkan betapa pentingnya tharah (bersuci), dalam hadits ini adalah berwudhu;
“Umatku (kelak di Hari Kiamat) akan dipanggil ‘putih’ bersinar karena bekas wudhunya (di dunia dulu)” (HR. Bukhari)
Kulit manusia dengan berat 10 pon seluas 2 m2 dan ketebalan 1,4 hingga 4 mm membungkus tubuh dengan kemampuan regenerasi yang dahsyat. 10 milyar sel kulit mati setiap harinya, secara akumulatif, 700 gram kulit kita buang setiap tahunnya dalam bentuk “kotoran daki”.
Kulit merupakan tabir pembatas antara kita dan lingkungan luar yang memproteksi tubuh dari ancaman eksternal (kuman, racun, radiasi). Fungsi lain kulit adalah mengatur suhu tubuh, melakukan fungsi ekskresi, dan reseptor panca indera (berupa sentuhan dan tekanan).

Dalam tiap cm kulit manusia terdapat kurang lebih 10.000 mikroorganisme. Kulit merupakan tempat tumbuh flora-flora normal (Staphylococcus epidermis, Staphylococcus aureus, Streptocococus pyogenes). Membasuh 7 anggota tubuh minimal 15 kali (3 kali berwudhu), dapat mengurangi resiko penyimpangan oportunistik dan pengenceran populasi koloni mikroorganisme. Selain itu, wudhu juga memfasilitasi regenerasi kulit dan selaput lendir, yakni pergantian sel-sel lama dan baru. Kestabilan kulit dipengaruhi pH dan kelembaban. Berwudhu adalah salah satu upaya menjaga kestabilan kulit, terutama dalam hal kelembaban, karena kulit yang kering lebih rentan terhadap infeksi kuman penyakit.
Hal yang lebih penting  untuk diketahui mengenai berwudhu adalah hadits shahih riwayat Bukhari Muslim:
Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra, usai shalat subuh, Rasulullah SAW bersabda kepada Bilal bin Rabah, “Wahai Bilal ceritakan kepadaku tentang amalan yang kamu lakukan selama berada dalam Islam, karena kemarin aku mendengar suara hentakan terompahmu di dalam Surga” Bilal berkata, “Aku tidak pernah melakukan suatu amalan (besar pahalanya) pun dalam Islam, tetapi selagi Allah menakdirkan aku mengerjakan shalat, maka aku akan berwudhu dengan sempurna setiap malam ataupun siang hari,” (HR Bukhari Muslim)

Subhanalloh, Subhanalloh, Subhanalloh,
Ikhwah, betapa amalan menyempurnakan wudhu mampu memasukkan kita ke dalam surganya Allah, sebaik-baiknya tempat kembali, tempat jiwa yang tenang kembali kepada pemilik-Nya.

Dr. Magodev Ph.D., asisten Departement of Man’s General Hygiene and Ecology Daghestan State, dalam artikelnya yang berjudul “Muslim rituals and their affect on the person’s health” mengatakan bahwa prosesi wudhu yang dilakukan kaum muslimin menstimulus irama tubuh secara natural. Didalam tubuh terdapat 700 Biological Active Spots (titik-titik spesial di atas kulit yang berhubungan dengan organ-organ dalam). Magodev yakin, 66 dari titik tersebut memiliki efek terapi reflekasi cepat, dan 61 titik tersebut adalah wilayah wudhu kaum muslimin.
Subhanalloh, Subhanalloh, Subhanalloh.

1. Dimulai dengan mencucui tangan
Kemampuan motorik dan sensorik tangan begitu kompleks karena telapak tangan manusia merupakan bagian tubuh yang paling fleksibel dan memiliki interaksi terbanyak dengan dunia luar. Lebih dari 70% penyakit infeksi disebabkan oleh kontaminasi lewati kontak dengan tangan. Dalam dunia medis, protokol standar pertama sebelum bekerja dimulai dengan mencuci tangan dengan sabun. Berwudhu juga dimulai dengan mencuci kedua telapak tangan.

2. Berkumur-kumur dan bersugi
“Apabila berwudhu, hendaklah kalian berkumur-kumur”(HR Abu Dawud)
Berkumur-kumur melindungi mulut dari inflamasi dan membersihkan gigi dari sisa makanan.
“Diriwayatkan dari Huzaifah ra, katanya: Apabila Rasulullah SAW bangun pada malam hari untuk menunaikan shalat malam, nabi menggosok gigi dan sugi” (HR Bukhari Muslim)
Dalam bahan kerokan yang diambil dari permukaan gigi, gusi, dan kelenjar ludah, ditemukan tidak kurang 100 juta bakteri permilimeter. Penyakit mulut seperti caries dentis dan faringitis tidak boleh dianggap sepele, bila infeksinya disebabkan oleh Streptococcus B. Hemoliticusmaka racun dan tanggapan imunitas tubuh atas bakteri tersebut dapat berkomplikasi ke jantung dan atau ginjal melalui aliran darah.

Istinsyaq atau menghirup air ke dalam lubang lalu dibuang kembali, mungkin hanya dilakukan orang saat berwudhu. Menurut ahli bedah tumor Dr. Bahar Azwar, SP.B.Onk, jika terdapat tumor yang letaknya tersembunyi di dalam hidung, maka aliran air yang menyapu area nasofaring akan mengalami perdarahan. Hal ini dapat menjadi deteksi dini tumor di daerah nasofaring.
Selain itu, lubang hidung organ pertama dalam jalur pernafasan yang terbuka langsung dengan dunia luar yang rentan terinfeksi, apalagi lubang hidup adalah lahan bertumbuh kuman Streptococcus pneumonia, Neisseria sp., dan Hempophilus sp. Penyakit ISPA (Infeksi Saluran Pernafasan Akut) tercatat sebagai salah 1 dari 10 besar penyakit yang ada di Puskesmas. Istinyqaq merupakan usaha pembersihan selaput lendir hidung yang mungkin terinfeksi oleh kuman penyakit.
Seorang dokter yang sangat termahsyur di dunia internasional, Dr. Mehmet Oz (dokter yang lebih cenderung menganut pemahaman hygiea ketimbang asklepios dalam dunia kedokteran) pada acara Oprah Winfrey Show pernah mendemonstrasikan alat Pot neti binet hidung yang digunakan dengan cara memasukkan air ke dalam lubang hidung sehingga air keluar dari lubang hidung lainnya. Dr Oz mengatakan bahwa pot neti binet berfungsi sebagai alat irigasi dan bermanfaat menghilangkan gangguan sinusitis. Air di dalam hidung mampu menyuburkan bulu hidung dan mengencerkan ingus. Mekanisme kerja alat pot neti binet sama dengan istinsyaq. Dalam islam, bila kita bersin, disunnahkan mengucap sykur Alhamdulillahirabbil’alamiin dan mendo’akan orang lain bila ia bersin. Benar saja, bersin merupakan tanda bekerjanya fungsi pernafasan, bahwa kuman penyakit dalam hidung berhasil dibesihkan. Ketidakmampuan bersin menandakan adanya gangguan: mungkin tumor otak, sekuele (akibat stroke), gangguan jiwa (skizofrenia), hingga depresi parah.
Untuk pembaca yang belum mengetahui istilah hygiea dan asklepios, keduanya adalah ‘mahzab’ dalam dunia kedokteran yang banyak menimbulkan kontroversi pada abad ke 19 Masehi. Hygiea (dalam mitologi Yunani ia adalah nama dewi kesehatan yang cantik) lebih berfokus pada pencegahan penyakit dan menyembuhkan penyakit dari dalam. Asklepios (dalam mitologi Yunani berarti dewa ilmu kedokteran) serius dalam oenyembuhan penyakit dari luar sehingga memungkinkan terciptanya alat-alat dan metode-metode penyembuhan medis yang modern.
Subhanalloh, keren sekali ritual islam ini. Islam benar-benar agama yang empurna, mengatur segala sendi kehidupan manusia.

Hal penting yang saya dapatkan hari ini adalah:
“Hidayah sangat tak ternilai harganya, jaga ia dengan syukur dan taat pada-Nya”
Alhamdulillah, Allah izinkan kita mengetahui sedikit ilmu atas perintah-Nya. Jaga ia dengan semakin rajin dan bersemangat menyempurnakan wudhu, barangkali ia menjadi kunci pembuka pintu syurga. Aamiin, Allahumma aamiin.
Demikian tulisan singkat dari saya, smeoga ada manfaatnya. Yang benar pasti datang dari Allah, yang salah tentu saja bersumber dari saya.
Wallahu ‘alam bishowab
Insya Allah di tulisan-tulisan selanjutnya saya akan berbagi mengenai manfaat ASI, Kecantikan dan Hijab Wanita, serta Kosmetik yang menyebabkan kosmos, ditinjau secara islam dan relvansinya dengan sains dan dunia kesehatan. Ya, memang materi yang sangat Emak-emak sekali, karena saya memang tertarik dengan dunia Ibu-Ibu. :-D Walaupun masih berstatus sebagai dokter yang tertunda (bahasa halus dari gagal jadi dokter), saya tetap bersemangat dan tertarik dengan dunia kedokteran karena pada dasarnya seorang muslimah adalah dokter keluarga.

Sedikit meminta do’a dari pembaca, salah satu impian terbesar saya adalah membuat suatu balai medis (Rumah Sehat) yang murah (kalau bisa gratis) untuk masyarakat yang kurang mampu. Dananya disandang dari keuntungan bisnis yang saya jalankan, semoga Allah perkenankan ada dokter atau relawan baik hati yang mau ikut bergabung menjadi dokter atau donatur di lembaga ini. Rumah Sehat ini Insya Allah tidak hanya fokus pada penyembuhan penyakit, tetapi membuat masyarakat menjadi sehat, dengan pemaparan pola hidup sehat dan pemberian pengetahuan mengenai deteksi dini penyakit dalam tubuh, dengan menerapkan konsep tibbun nabawi. Aamiin Allahumma aamiin.
Mohon do’anya yaa, terima kasih banyak bagi yang sudah berkenan membaca
Akhirul Kalam,
Wassalamu’alaykum warrahmatullahi wabarakatuh
(^___^)



0 komentar:

Posting Komentar

 

RUANG CAHAYA Copyright © 2010 Designed by Ipietoon Blogger Template Sponsored by Emocutez