Senin, 18 Februari 2013

KANA HAYA

Diposting oleh Bonita Ayu Andhira di 01.37

KANA HAYA
(ANAK AYAH)

I know that he loves me cause he told me so
 I know that he loves me cause his feeling show
When he stares at me,
 you’ll see he cares for me
you’ll see how he’s so deep in love
I know that he loves me cause it’s obvious
I know that he loves me cause it’s me he trust
And he’s missing me if he’s not kissing me
And when he looks in me,
His brown eyes tell it so
He looks in me,
his brown eyes
Tell it so
J

Bembi:  Assalamu’alaykum, dek, sehat?
Aku:  Wa’alaykumsalam warrahmatullah, Alhamdulillah sehat. Bembi gimana?
Bembi: Alhamdulillah baik-baik. Udah makan belum, Dek?
Aku: Udah Bem, Bembi udah?
Bembi: Udah juga. Kamu lagi di mana?
Aku: Di kampus Bem.
Bembi: Ya udah, hati-hati ya, jangan pulang malem-malem, jangan kecapean, jaga kesehatan.
Aku: Oke bem, sama-sama saling mendo’akan ya
Bembi: Selalu, sayangku
Aku: hehe, makasih bembi kesayanganku
Bembi: oke, nanti aku telpon lagi ya
Aku: Sip, assalamu’alaykum
Bembi: Wa’alaykumsalam

“cieeeee Boni cieeeeee”
Teman-teman di sekitar yang mendengar perbincanganku via telpon dengan bembiku langsung mencie-cie kan.
Mereka belum tahu bila pria yang baru saja berbincang denganku adalah ayah kandungku.
Ya, lelaki kesayangan yang dengannya aku tumbuh menjadi pribadi yang lebih matang sekarang.

Ayah,
Satu kata luar biasa yang membuat jari-jariku bergetar saat menulisakannya.
Ayah,
Sosok lelaki tidak sempurna yang dengan kesempurnaan Tuhan aku bisa begitu mencintainya

Ayah,
Terkadang sepi hariku tanpa kehadiranmu.
Tak jarang air mataku meleleh karena merindu

Saat-saat seperti ini,
Di balik selimut ku harapankan mimpi
bayangan pulang
Tuk segera berjumpa denganmu
Ku ingin kau tahu,
Ku bergetar merindukanmu


3,5 tahun lebih harus berpisah jarak denganmu adalah pelajaran yang sangat berharga bagiku
Bagaimana kau mendidikku dengan ketiadaanmu
Saat aku harus tidur dan bangun dengan pemandangan sebuah kamar kosong
Kau ajarkan aku bagaimana menjadi pribadi yang dewasa dan strong

Ayah,
Anakmu ini merindu.
Rasa rindu yang jauh lebih besar daripada hanya sekadar rindu padamu
Aku merindukan kita
Aku rindu  saat kita menonton televisi berdua
Ketika sengaja kau julurkan tanganmu agar aku bisa menidurinya

Seringkali, saat kau sedang duduk,
Aku rebahkan kepalaku di bahumu,
Ku usap lembut jari-jari tanganmu
Menit-menit berlalu tanpa kata,
Iya Ayah, aku hanya ingin kita berdekat saja

Perasaan itu,
Perasaan luar biasa,
Bahkan tak perlu Ayah, tak perlu kita membuat kata
Diammu adalah puisi cinta yang panjang
Dan lelapku dalam bahumu adalah cerita cinta yang lebih indah dari kisah Cinderella

Ayah,
Akhir-akhir ini kau sering memintaku untuk pulang ke rumah
Dan sesering itu pula aku meminta maaf padamu karena aku belum bisa melakukannya
Ayah,
Sesungguhnya tak sanggup aku tuliskan apa yang kau katakan,
“Dek, pulang, Dek. Pulang, anak kesayanganku. Pokoknya habis lulus harus langsung pulang ke rumah dulu. Terserah kamu mau ngapain, yang penting kita sama-sama. Anak ayah itu perempuan semua. Suatu saat kalian akan pergi, akan berganti bakti. Bakti istri itu ke suami, bukan ke orang tuanya lagi”
Saat itu, langsung ku tutup lubang bicara pada hand phoneku, agar suara tangisku tidak terdengar oleh lelaki luar biasa itu.
Ku tenangkan diriku, sambil berusaha menjawab permintaan ayahku. Aku tidak suka menangis di depan orang-orang yang aku sayang. Aku sangat takut mereka jadi ikut bersedih karenanya.
“Iya Yah, do’ain ya, semoga aku bisa segera pulang. Ayah ingin aku kerja, sekolah S2, atau nikah?”
“Terserah kamu, nak. Yang penting sempet pulang dulu, apapun pilihan kamu, ayah Cuma bisa merestui”
Pada suatu hari, Ayahku pernah bercanda seperti ini pada anaknya
“Kalo nggak ada laki-laki yang bisa nyayangin kamu melebihi ayah, nggak usah nikah ya. Hehehe”

Ayah,
Rasanya hampir tidak ada sosok seperti yang engkau pinta
Yang menyayangiku melebihi dirimu
Yang sebelum aku lahir pun kau sudah mencintaiku,
Siap siaga menjaga walau belum  tentu halus budiku dan baik ragaku

Tahukah kau, Ayahku..
Setiap orang memiliki posisinya masing-masing di hati orang lain
Dan ayah, juga mama,
Punya posisi yang sangat istimewa
Insya Allah, sampai matipun cinta ini akan aku bawa

Ayah, Mama,
Memang betul bahwa bakti anak-anakmu ini suatu hari akan berganti
Tapi Allah, Tuhan kita, sangat mencintai ayah dan mama,
Dengan memberika 3 orang anak wanita
Yang Insya Allah sudah ayah dan mama didik dengan baik
Ayah dan mama adalah sosok-sosok pertama yang mengajari kami mengenal Allah dan Rasullullah
Al Fathihah pertama, yang selalu kamu bacakan dalam shalat kami,
Insya Allah menjadi amal jariyah bagi ayah dan mama, ustadz-ustadzah pertama kami

Dari Abu Sa'id Al Khudri, bahwa Rasulullah SAW bersabda, 
"Tidak ada seorang pun yang memiliki 3 anak perempuan atau 3 saudara perempuan, lalu ia memperlakukan secara baik, kecuali ia pasti masuk ke dalam surga"

Ayah, Mama
Bagiku kalian adalah sosok-sosok malaikat tanpa sayap yang Allah rizkikan untukku di dunia
Maka, akan lebih indah bila di surga nanti kita berkumpul lagi,
Saat kalian sudah benar-benar menjadi bidadari,
Dan aku akan sangat dengan senang hati menyematkan mahkota dari cahya di atas kepala malaikat-malaikatku ini

Alhamdulillahirabbil’alamiin,
Terima kasih Ayah,
Terima kasih Mama,
Atas segola do’a yang tak terhitung jumlahnya
Allah sudah sampaikan semangat itu kepadaku
Betapa dinginnya malam tak menyurutkan semangatku untuk membuat mahkota itu
Insya Allah, akan aku persembahkan permata terbaik yang bahan dasarnya adalah limpahan air mataku dan hitamnya kantung mataku.

QS At Taubah 122:
“Dan tidak sepatutnya orang-orang mukmin itu semuanya pergi (ke medan perang). Mengapa sebagian dari setiap golongan di antara mereka tidak pergi untuk memperdalam pengetahuan agama mereka dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali agar mereka dapat menjaga dirinya”
Taujih dari ayat di atas adalah bahwa jihad fii sabilillah tidak hanya berjuang di tengah medan perang. Belajar ilmu agama dan mengajarkannya juga termasuk ke dalam berjihad di jalan Allah.
Salah satunya adalah dengan mempelajari Al Qur’an, menghapalkan, dan mengamalkannya.
Jadi, kalau sedang menghafal semangatnya harus semangat jihad fi sabilillah
Wallahu a’lam bishowab
Semangat, semuanya !!
HIDUP ITU HARUS SEMANGAT !!
:-D :-D :-D
*intermezo, tulisan pertama sengaja aku buat membentuk siluet anak perempuan lho, kelihatan nggak? Haha*








0 komentar:

Posting Komentar

 

RUANG CAHAYA Copyright © 2010 Designed by Ipietoon Blogger Template Sponsored by Emocutez