JALAN DAKWAH
Assalamu’alaykum
warrahmatullahi wabarakatuh
Kali
ini saya ingin membuat tulisan yang serius. Semoga tidak ada haha hehe (seperti
biasa) di tengah-tengah atau di akhir tulisan ini. Aamiin
Baru
saja saya melihat buku “Membumikan Dakwah Kampus” yang ternyata ditulis oleh
seorang alumni ITB, jurusan Teknik Perminyakan angkatan 2006.
Betul
sekali, dakwah kampus harus dikebumikan. Bukan, bukan untuk di kubur. Tetapi
untuk membuatnya menjadi tepat sasaran.
Dakwah
untuk manusia harus dilakukan di habitatnya, di bumi, di tempat kita berpijak.
Mungkin
saja selama ini dakwah kita belum mengena karena ia masih ada di langit, masih
mengawang-ngawang. Belum seperti dalil yang Allah SWT sebutkan dalam Al-Qur’an
bahwa Allah SWT mengutus para nabi dan rasul dengan bahasa kaumnya untuk
memberikan peringatan dan kabar gembira.
Rabb,
Ampuni
kami bila selama ini kami masih berada dalam zona nyaman, berlindung di balik
predikat shaleh/shalehah dari lingkungan
Sungguh
berat ujian yang Engkau berikan kepada Rasul-Rasul-Mu, berikan kami keberanian
seperti kekasih-kekasih-Mu, yang tanpa ragu berjuang menegakkan syari’at-Mu
Rabb,
Berilah
kami pemahaman ilmu agama dan kekuatan untuk menempuh jalan dakwah-Mu yang
menanjak ini
Rabb,
Izinkan
Engkau berikan cinta yang besar, yang hanya berawal dari lingkaran-lingkaran
kecil kami
Rabb,
Sungguh
jalan dakwah ini sangat panjang, sungguh melelahkan,
Maka
perkenankanlah kepada kami pundak yang tangguh untuk menanggung setiap beban
Rabb,
Ampuni
kami yang tak peka membaca pertanda dari-Mu
Rabbi,
Bila
kami terlalu bersantai dan berleha di jalan ini, sadarkanlah kami
Sungguh
ditimpa beban dunia dan seisinya jauh lebih baik daripada ditimpa sezarah murka-Mu
Rabbi,
Satukanlah
hati-hati kami dalam wadah yang Kau ridhai
Jauhkanlah
kecintaan kepada selain-Mu,
Tunjukkanlah
kami jalan lurus-Mu
Pertemukanlah
lagi kami di syurga-Mu
Rabb,
Sungguh
dunia ini hanya sementara, tak beda dengan senda gurau belaka
Maka
janganlah Engkau biarkan kami terlena olehnya
Rabbi,
Cintailah
kaum muslimin yang yang mengajariku untuk mencintai-Mu
Keluarga
yang selalu memudahkanku belajar untuk lebih mengenal-Mu
Sahabat-sahabat
yang tak kenal lelah saling membangunkan untuk Qiyamul Lail
Sahabat-sahabat
yang dalam kesibukannya masih sempat menanyakan bagaimana hafalanku
Sahabat-sahabat
yang mencintaiku karena-Mu,
Yang
tak bosan ingatkanku agar jalankan sunnah Rasul-Mu
Mereka
yang bersiaga di pagi hari,
Saat
yang lain masih terlelap, sudah berkumpul mereka dalam siap
Rabb,
Sungguh
aku percaya bahwa do’a kepada-Mu adalah perekat untuk hati-hati kami
Tak
kuat kelopakku menahan air mata,
Saat
setelah sekian lama Insya Allah berjuang bersama, kami akan terpisah
Untuk
menjalankan rencana-Mu yang lain, rencana-Mu yang lebih indah
Rabbi,
Janganlah
jarak di dunia menjadi penghalang hati-hati kami saling mengingatkan untuk alam
akhirat
Ya
Allah,
Jangan
susupkan sekecil biji zarah pun kecintaan kami kepada selain diri-Mu
Alasan
pengorabanan yang bukan karena-Mu
Rabbi,
Kuatkan
barisan kami di dunia-Mu
Dan
kumpulkan kami kembali di dalam jannah-Mu
Untukmu
kaum muslimin yang mencintai Allah,
Surat
cintaku untukmu mungkin tak seindah yang kau harapkan
Tetapi
do’a dalam hati yang kupanjatkan, semoga
jadi penguat kalian
Maafkan
aku, maafkan aku, saudaraku
Bila
sempat aku lupa mendo’akanmu
Saat
pernah aku tak ada saat kau membutuhkan pertolonganku
Teman,
Saat
kita sudah bisa merasakan cinta-Nya,
Sungguh
jiwa tak butuh apa-apa selain Dia
Saat
kita bersendirian, tak ada lagi yang kita punya selain Allah,
Sungguh
itu lebih baik daripada dunia dunia dan seisi-Nya
Untuk
kaum muslimin di Syria,
Untuk
para mujahid-mujahid di palestina,
Untuk
para pembela agama di Mesir,
Untuk
para pejuang di Rohingya,
Untuk
‘alim ulama di Saudi Arabia,
Untuk
penegak-penegak Al Islam di Turki,
Utuk
seluruh keluargaku di Indonesia,
Untuk
seluruh muslimin di dunia yang Allah ciptakan sebagai saudara
Jangan
khawatir, Saudaraku..
Tentulah
perjalanan kita ini pahit.
Sangat
pahit.
Mengapa?
Karena
jannah itu manis.
Allah
tak akan menyia-nyiakan pengorbanan kita di jalan-Nya
Bila
sudah mulai terlena dengan dunia,
Marilah
kita kembali mengingat-Nya,
Dunia
itu hina,
Jangan
letakkan cinta dunia di hatimu
Taruhlah
ia ditanganmu
Bila
sudah tidak sesuai dengan-Nya
Maka
buanglah jauh-jauh kecintaanmu pada dunia
Jalan
dakwah ini berliku,
Bila
pun sudah tumbuh bunga-bunga dakwah, semak belukar akan turut subur mendampingi
Bila
kau rasa perjalananmu ringan saja, bisa dilalui dengan berleha, khawatirlah
bahwa kau berada pada jalan yang salah.
Maha
Benarlah Allah dengan firman-Nya di Qur’an surat Al Ankabut:
Rabbi,
Sungguh
aku ikhlas atas segala kepayahanku di jalan-Mu
Semoga
Engkau meridhoi tertatihnya langkahku
Rabb,
Insya
Allah ini lah jalan pilihanku
Jalan
menggapai ridho-Mu
Berikan
petunjuk dan hidayah-Mu untukku di jalan ini
JALAN
DAKWAH, JALAN YANG KUPILIH
J
Bila
urgensi amanah dakwah ini bernilai 10,
Mari
berdo’a dan berusaha agar Allah meningkatkan kualitas diri kita menjadi 10.
Jangan
sampai kulitas diri kita yang 5,
Membuat
dakwah menjadi turun harganya
Kaum
muslimin,
Seringkali
Allah mengingatkan kita dalam kitab-Nya,
Dilarang
menjual ayat-ayat Allah dengan harga murah !
Terakhir,
Cinta
tidak pernah menuntutmu untuk menunggu,
Ia
mempersilakan atau mengambil kesempatan
Jalan
dakwah adalah jalan cinta
Bila
bukan kau pelakunya, maka Allah akan perkenankan orang lain untuk menjalankan
amanah besar-Nya
Amanah
dakwah,
Amanah
besar yang gunung-gunung pun enggan melakukannya
Hanya
manusia yang sanggup melaksanankannya
Semoga
bermanfaat,
Wallahua’alam
bishawab
Wassalamu’alaykum
warrahmatullahi wabarakatuh
;)
0 komentar:
Posting Komentar