Minggu, 03 Februari 2013

JALAN DAKWAH

Diposting oleh Bonita Ayu Andhira di 01.58

JALAN DAKWAH

Assalamu’alaykum warrahmatullahi wabarakatuh
Kali ini saya ingin membuat tulisan yang serius. Semoga tidak ada haha hehe (seperti biasa) di tengah-tengah atau di akhir tulisan ini. Aamiin
Baru saja saya melihat buku “Membumikan Dakwah Kampus” yang ternyata ditulis oleh seorang alumni ITB, jurusan Teknik Perminyakan angkatan 2006.
Betul sekali, dakwah kampus harus dikebumikan. Bukan, bukan untuk di kubur. Tetapi untuk membuatnya menjadi tepat sasaran.
Dakwah untuk manusia harus dilakukan di habitatnya, di bumi, di tempat kita berpijak.
Mungkin saja selama ini dakwah kita belum mengena karena ia masih ada di langit, masih mengawang-ngawang. Belum seperti dalil yang Allah SWT sebutkan dalam Al-Qur’an bahwa Allah SWT mengutus para nabi dan rasul dengan bahasa kaumnya untuk memberikan peringatan dan kabar gembira.
Rabb,
Ampuni kami bila selama ini kami masih berada dalam zona nyaman, berlindung di balik predikat shaleh/shalehah dari lingkungan
Sungguh berat ujian yang Engkau berikan kepada Rasul-Rasul-Mu, berikan kami keberanian seperti kekasih-kekasih-Mu, yang tanpa ragu berjuang menegakkan syari’at-Mu
Rabb,
Berilah kami pemahaman ilmu agama dan kekuatan untuk menempuh jalan dakwah-Mu yang menanjak ini
Rabb,
Izinkan Engkau berikan cinta yang besar, yang hanya berawal dari lingkaran-lingkaran kecil kami
Rabb,
Sungguh jalan dakwah ini sangat panjang, sungguh melelahkan,
Maka perkenankanlah kepada kami pundak yang tangguh untuk menanggung setiap beban
Rabb,
Ampuni kami yang tak peka membaca pertanda dari-Mu


Rabbi,
Bila kami terlalu bersantai dan berleha di jalan ini, sadarkanlah kami
Sungguh ditimpa beban dunia dan seisinya jauh lebih baik daripada ditimpa sezarah murka-Mu

Rabbi,
Satukanlah hati-hati kami dalam wadah yang Kau ridhai
Jauhkanlah kecintaan kepada selain-Mu,
Tunjukkanlah kami jalan lurus-Mu
Pertemukanlah lagi kami di syurga-Mu

Rabb,
Sungguh dunia ini hanya sementara, tak beda dengan senda gurau belaka
Maka janganlah Engkau biarkan kami terlena olehnya

Rabbi,
Cintailah kaum muslimin yang yang mengajariku untuk mencintai-Mu
Keluarga yang selalu memudahkanku belajar untuk lebih mengenal-Mu
Sahabat-sahabat yang tak kenal lelah saling membangunkan untuk Qiyamul Lail
Sahabat-sahabat yang dalam kesibukannya masih sempat menanyakan bagaimana hafalanku
Sahabat-sahabat yang mencintaiku karena-Mu,
Yang tak bosan ingatkanku agar jalankan sunnah Rasul-Mu
Mereka yang bersiaga di pagi hari,
Saat yang lain masih terlelap, sudah berkumpul mereka dalam siap

Rabb,
Sungguh aku percaya bahwa do’a kepada-Mu adalah perekat untuk hati-hati kami
Tak kuat kelopakku menahan air mata,
Saat setelah sekian lama Insya Allah berjuang bersama, kami akan terpisah
Untuk menjalankan rencana-Mu yang lain, rencana-Mu yang lebih indah

Rabbi,
Janganlah jarak di dunia menjadi penghalang hati-hati kami saling mengingatkan untuk alam akhirat

Ya Allah,
Jangan susupkan sekecil biji zarah pun kecintaan kami kepada selain diri-Mu
Alasan pengorabanan yang bukan karena-Mu

Rabbi,
Kuatkan barisan kami di dunia-Mu
Dan kumpulkan kami kembali di dalam jannah-Mu

Untukmu kaum muslimin yang mencintai Allah,
Surat cintaku untukmu mungkin tak seindah yang kau harapkan
Tetapi do’a  dalam hati yang kupanjatkan, semoga jadi penguat kalian

Maafkan aku, maafkan aku, saudaraku
Bila sempat aku lupa mendo’akanmu
Saat pernah aku tak ada saat kau membutuhkan pertolonganku

Teman,
Saat kita sudah bisa merasakan cinta-Nya,
Sungguh jiwa tak butuh apa-apa selain Dia
Saat kita bersendirian, tak ada lagi yang kita punya selain Allah,
Sungguh itu lebih baik daripada dunia dunia dan seisi-Nya

Untuk kaum muslimin di Syria,
Untuk para mujahid-mujahid di palestina,
Untuk para pembela agama di Mesir,
Untuk para pejuang di Rohingya,
Untuk ‘alim ulama di Saudi Arabia,
Untuk penegak-penegak Al Islam di Turki,
Utuk seluruh keluargaku di Indonesia,
Untuk seluruh muslimin di dunia yang Allah ciptakan sebagai saudara

Jangan khawatir, Saudaraku..
Tentulah perjalanan kita ini pahit.
Sangat pahit.
Mengapa?
Karena jannah itu manis.
Allah tak akan menyia-nyiakan pengorbanan kita di jalan-Nya

Bila sudah mulai terlena dengan dunia,
Marilah kita kembali mengingat-Nya,
Dunia itu hina,
Jangan letakkan cinta dunia di hatimu
Taruhlah ia ditanganmu
Bila sudah tidak sesuai dengan-Nya
Maka buanglah jauh-jauh kecintaanmu pada dunia

Jalan dakwah ini berliku,
Bila pun sudah tumbuh bunga-bunga dakwah, semak belukar akan turut subur mendampingi
Bila kau rasa perjalananmu ringan saja, bisa dilalui dengan berleha, khawatirlah bahwa kau berada pada jalan yang salah.
Maha Benarlah Allah dengan firman-Nya di Qur’an surat Al Ankabut:





Rabbi,
Sungguh aku ikhlas atas segala kepayahanku di jalan-Mu
Semoga Engkau meridhoi tertatihnya langkahku
Rabb,
Insya Allah ini lah jalan pilihanku
Jalan menggapai ridho-Mu
Berikan petunjuk dan hidayah-Mu untukku di jalan ini
JALAN DAKWAH, JALAN YANG KUPILIH

J

Bila urgensi amanah dakwah ini bernilai 10,
Mari berdo’a dan berusaha agar Allah meningkatkan kualitas diri kita menjadi 10.
Jangan sampai kulitas diri kita yang 5,
Membuat dakwah menjadi turun harganya

Kaum muslimin,
Seringkali Allah mengingatkan kita dalam kitab-Nya,
Dilarang menjual ayat-ayat Allah dengan harga murah !

Terakhir,
Cinta tidak pernah menuntutmu untuk menunggu,
Ia mempersilakan atau mengambil kesempatan
Jalan dakwah adalah jalan cinta
Bila bukan kau pelakunya, maka Allah akan perkenankan orang lain untuk menjalankan amanah besar-Nya

Amanah dakwah,
Amanah besar yang gunung-gunung pun enggan melakukannya
Hanya manusia yang sanggup melaksanankannya

Semoga bermanfaat,
Wallahua’alam bishawab
Wassalamu’alaykum warrahmatullahi wabarakatuh
;)




0 komentar:

Posting Komentar

 

RUANG CAHAYA Copyright © 2010 Designed by Ipietoon Blogger Template Sponsored by Emocutez