Rabu, 07 Maret 2012

PRAMUKA

Diposting oleh Bonita Ayu Andhira di 01.21
PRAMUKA

Assalamu’alaykum
*Deg-degan* *Pertanda Hidup*

Jujur saja aku sedikit gemetar saat mengetik naskah post ini.
Mengapa? Entahlah, aku tidak ingin melakukan penggiringan opini, silakan pembaca memberikan penilaian sendiri *nyengir* :D

PRAMUKA
Rawrrr,, serem ya judulnya?
Ya, judul post ini memang sengaja aku buat sangar, agar jati diri post ini tidak terungkap dengan segera.
Hadoooh, kenapa belakangan ini bahasaku jadi tua begini ya?
Kontemplasi, mitigasi, analisis, kaji, kader, kasuistik, kondisional, komunal... bzzzzzz

Ya sudah, kita mulai saja persilatannya :-D
Cerita ini terjadi saat aku masih duduk di kelas 6 SD, tapi latar cerita ini bukan saat aku sedang duduk di bangku kayu sekolahku.
SD YPWKS 2, adalah Sekolah Dasar swasta milik Krakatau Steel. Karena Ayahku bekerja di KS Group, maka Beliau menyekolahkan aku dan kedua saudariku di lembaga pendidikan milik tempat kerjanya tersebut. *sebetulnya tidak ada hubungan antara tempat kerja Ayahku dengan mengapa aku sekolah di sini*
Alasan kenapa aku bersekolah di SD YPWKS 2 adalah karena menurut orang tuaku SD 2 bagus. Walaupun jujur saja, yang ada di benakku saat orangtuaku mengatakan “SD 2 Bagus” adalah SD tersebut memiliki kebun bunga yang luas dengan air mancur yang tinggi dan lampu taman yang indah. Aku kecewa saat pertama kali aku memasuki SD-ku ini.
Masa SD-ku berjalan dengan cukup baik. Aku termasuk anak yang aktif, sering ikut lomba baik di bidang akademis maupun non akademis. Akademis: Lomba cerdas cermat sains atau olimpiade #eaa gaya banget* sains, dan beberapa lomba bahasa Inggris. Non akademis: Paduan suara, bercerita, membaca puisi, PRAMUKA, dan gerak jalan.
Prestasi akademisku lumayan baik, Alhamdulillah hal ini berjalan lancar sampai aku SMP. Degradasi nilai akademisku dimulai sejak aku SMA, aku tidak pernah mendapat rengking 1 selama SMA L L L *ceeediiih*
Tapi aku tidak terlalu kecewa, karena sebetulnya jika di kelas lain aku masih bisa mendapat rengking 1, rengking 1 di kelasku adalah juara umum di sekolah selama tiga tahun. Ngeri kali :D
Tapi tetap saja, aku masih belum berusaha dengan maksimal. Huh hah. Semangat! J

Duh, offside nih, postku, padahal kan areanya masa aku kelas 6 SD, hahaha..
Maaf ya ^__^

*Come back*
*Nongol dari bongkahan es*
Saat itu, aku diamanahkan oleh sekolahku untuk menjadi ketua tim PRAMUKA dari SD-ku. Saat itu sedang diadakan lomba PRAMUKA –dalam rangka memperingati hari jadi PRAMUKA dunia- dan PERSAMI (Perkemahan Sabtu Minggu) di lapangan Buper.
Berbagai lomba diadakan di sana, kami berkemah selama 3 hari.
Persiapan kemahku sangat lengkap. Ibuku yang sangat hebat dan perhatian menyiapkan seluruh barang-barangku, baik bawaan wajib maupun bawaan tambahan.
Bawaan wajib seperti alat sholat, obat-obatan pribadi, baju, alat mandi, senter, indomie, beras, minyak goreng, dan telur.
Aku tiba di Buper sekita pukul 4 sore, usai shalat ashar kami langsung berkumpul di lapangan untuk melaksanakn apel, selanjutnya kami ditugaskan untuk mendirikan kemah.
Singkat cerita, sore hari telah dilewati, tiba saatnya waktu maghrib. Aku dan teman-teman shalat bersama di lapangan.
Selepas shalat, aku kembali ke tempat kemah, dan wow!! Aku terkejut. Ayah, Ibu, dan Adikku sudah duduk rapi di atas tikar di depan kemah. Aku merasa sangat senang. That’s amazing, right? :-D
Aku langsung menghampiri keluargaku, mencium tangan orang tuaku dan bercipika-cipiki dengan adikku.
Saat itu, Ibuku membuka percakapan:
                “Can, udah makan belum?” *saat itu Mama memanggilku Ican.
                “Belum, Ma. Mama bawa makanan?”
                “Nggak, kamu mau apa, nanti Mama beliin”
                “Terserah Mama, aku apa aja dimakan kok :-D”
Kemudian Ibu dan Ayahku langsung pergi meninggalkan area perkemahan.
Tak lama, aku langsung menyantap Nasi Goreng Seafood dengan lahap. Keluargaku pulang hampir pukul 11 malam.
                Aku tertidur dalam kondisi kekenyangan. “Enak sekali aku, nggak perlu makan indomie hari ini seperti teman-temanku, hehe”, ucapku dalam hati.
                Hari berikutnya, aku masih bersemangat dalam menjalani Persami ini. Orang tuaku datang menjenguk lagi pukul 11 pagi, setelah mereka menjemput adikku dari sekolahnya.
                “Ih Mama sama Ayah dateng lagi :-D”, kataku sambil riang berlebihan.
                “Iya, kamu udah makan belum?”
                “Belum”
                “Mauapa?”
                “Terserah Mama, aku mau apa aja. Eh Ma, tapi aku mau ada cemilan sama minuman berasa doong”, rayuku
                “oke”
Ibuku langsung beranjak untuk menunaikan hajatku *luar biasa sekali Ibuku ini*
Mama kembali dengan kantong makanan. Aku melahap paket nasi lengkap dengan cemilan pempek dan es buah. Makan siang aman.
                Selanjutnya di jam makan sore, Ibuku menawarkan lagi, kali ini menunya sama, hanya saja cemilan pempek diganti bakso. Bebas lagi aku dari makan indomie, hahaha
Keluargaku pulang hampir larut juga hari itu. Melihat aku yang sangat diperhatikan oleh kedua orang tuaku, guruku memberikan pujian (entahlah pernyataan guruku ini lebih tepat disebut sebagai apa, namun yang jelas aku merasa senang dengan sebutan pujian, haha)
                Guruku berkata, “Bonita mah Cuma numpang tidur aja di kemah”
Aduuh, aku jadi malu >,< *tutup muka pake bantal*. Selama di perkemahan, aku merasa sangat diperhatikan dan dilayani oleh kedua orang tuaku.
                Sampai pada hari ke tiga (hari terakhir perkemahan) orang tuaku datang lagi, namun hanya sampai sore hari. Ibuku membawa makanan dan minuman, tapi aku tidak sempat bertemu Beliau karena hari itu aku full di lapangan untuk mengikuti berbagai macam perlombaan. Guruku berkata bahwa Mama menitipkan makanan dan jus jeruk.
                Aku kembali ke perkemahan pada saat maghrib, dalam kedaan sangat lelah dan kelaparan. Mendengar perkataan Guruku yang enyebutkan bahwa Mama mebawakan makanan dan jus jeruk untukku, aku merasa senang dan dengan sangat gegabah mendatangi meja kompor, karena di sana aku melihat 1 botol penuh cairan berwarna kuning.
                Pada suasana yang remang-remang dan imajinasi kesegaran jus jeruk *yang lagi-lagi berlebihan*dengan sangat cekatan aku langsung meraih botol tersebut, membuka tutupnya, dan menenggak isi di dalamnya sampai berkurang setengah.
                *cap cep cap cep* mataku liyap-liyep dan lidahku melet-melet. “Ini jus jeruk kentel dan bikin mual banget ya?”, pikirku. Keanehan kembali terjadi saat ku rasakan tanganku yang memegang botol tersebut menjadi llicin.
Err...... jangan-jangan............
Aku mulai melakukan identifikasi dengan mencium mulut botol dengan hidungku.
Kok bau amis, ya?
Selanjutnya, aku mencoba menuangkan isi botol ke atas jariku. Licin !
Di manakah aku menemukan botol ini?
Kyaaaaa, di samping kompor !!
*Semaput, aku*
Langsung saja aku bertanya pada salah seorang guruku.
                “Ibu, maaf ini botol apa, ya?”
                “Ooh, itu minyak bekas kita goreng-goreng telur selama di sini”
*pucat*
Seketika aku langsung mencabut rumput dan menggali tanah.
2 hari indah yang aku lewati –dengan tidak memakan indomie- ditutup dengan akhir yang dramatis! Meminum setengah botol minyak goreng bekas menggoreng telur selama 3 hari.
Hahahaha, Alhamdulilllaaah,
Aku sangat sangat bersyukur atas akhir yang tidak terduga itu. Karena jujur saja, 2 hari sebelumnya aku merasa bersalah karena telah merepotkan kedua orang tuaku, seharusnya aku bisa lebih bijak dan nggak maunya enak sendiri.
Hemh, teguran dari Allah betul-betul amazing, ya? J
Sampai sekarang aku masih ingat kejadian itu.
Tuhanku benar-benar ALLAH. Iya tahu tentang diriku melebihi diriku dan siapapun di dunia ini. Aku adalah tipe orang yang sering merasa bersalah dan merasa panik dengan kesalahanku itu. Efeknya aku malah tidak tahu harus berbuat apa.
Saat ini mungkin aku sedang merasa seperti itu. Aku merasa bersalah karena telah mendengarkan hal yang tidak seharusnya. Ya, aku memang tidak mengerti, maka dari itu aku melakukannya. Tapi seharusnya aku bertanya dulu sebelum melakukan tindakan itu. Selamat sore, pembaca  J
               
               
               



0 komentar:

Posting Komentar

 

RUANG CAHAYA Copyright © 2010 Designed by Ipietoon Blogger Template Sponsored by Emocutez