7 TAHAPAN DAKWAH FARDHIYAH
Dari buku “7 Tahapan Dakwah Fardiyah” karya Mustafa Masyhur
Bismillahirrahmanirrahiim…
“Siapakah yang lebih baik perkataannya
daripada orang yang menyeru kepada Allah, mengerjakan amal yang saleh, dan
berkata: “Sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri?” (QS.
Al-Fushshilat : 33).
“Sungguh sekiranya Allah memberikan hidayah kepada seseorang
lantaran dakwahmu, itu lebih baik daripada terbitnya matahari” (Ada pun yang
menyebutkan lebih baik dari dunia dan seisinya atau pun unta merah)
(Al-Hadits).
Berikut ini adalah 7 tahap dakwah fardiyah yang disusun oleh
Mustafa Masyhur:
1. Membangun
hubungan baik dengan objek dakwah
Di sekitar Arsy ada menara-menara dari cahaya, di dalamnya
ada orang-orang yang pakaiannya dari cahaya dan wajah mereka bercahaya. Mereka
bukan para nabi dan syuhada. Tetapi para nabi dan syuhada iri pada mereka.
Ketika ditanya para sahabat, Rasulullah SAW menjawab “Mereka adalah orang-orang
yang saling mencintai karena Allah, saling bersahabat karena Allah dan saling
kunjung karena Allah” (HR. Tirmidzi)
2. Membangkitkan
iman yang mengendap dalam jiwa
Setiap orang diberi fitrah oleh Allah untuk mencari
kebenaran, eksistensi Tuhan, dan Islam dalam dirinya. Tugas seorang da’i adalah memberi keteladanan
dan membantu membangkitkan iman yang mengendap di dalam jiwanya.
“(yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau
duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan
langit dan bumi (seraya berkata): “Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan
ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka.”
(Ali Imran : 191)
Setelah itu bagaimana upaya kita mengarahkan keimanan mereka
ke jalan yang insya Allah menuju keselamatan dunia & akhirat. Makanya kita
pun harus memiliki pemahaman yang benar soal keimanan ini (salimul aqidah atau
aqidah yang lurus).
3. Membantu
memperbaiki keadaan dirinya dengan mengenalkan perkara-perkara yang bernuansa ketaatan
kepada Allah dan bentuk2 ibadah yang diwajibkan
Dengan memberikan pemahaman bahwa beriman itu belum cukup jika tidak
beramal dan beramal itu akan cacat jika tidak berilmu, jadi kita bantu mereka
untuk memperoleh ilmu yang benar mengenai aqidah, ibadah, akhlak dsb.
Hai orang-orang beriman apabila dikatakan kepadamu:
“Berlapang-lapanglah dalam majlis”, maka lapangkanlah niscaya Allah akan
memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan: “Berdirilah kamu”, maka
berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu
dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha
Mengetahui apa yang kamu kerjakan. (Mujaadilah : 11)
4. Menjelaskan
tentang pengertian ibadah secara syamil (menyeluruh)
Mencakup segala aspek kehidupan dengan al ikhlash was shawab
atau niat yang lurus karena Allah serta mengikuti tuntutan rasulullah. Niat
seperti yang tertuang dalam Hadits Arba’in yang pertama tulisan Imam Nawawi,
Dari Amirul Mukminin Abu Hafsi ‘Umar Ibn Khatab r.a katanya ;
Aku mendengar Rasulullah saw berkata : “Hanya segala amal dengan niat dan hanya
bagi tiap-tiap seorang apa yang dia niatkan. Maka barang siapa hijrahnya kerana
Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya kepada Allah dan Rasulnya.Dan barangsiapa
hijrahnya bagi dunia yang dia akan memperolehinya atau perempuan yang dia ingin
mengahwininya, maka hijrahnya kepada apa yang dikehendakinya.
5. Menjelaskan
bahwa keberagamaan kita tidak cukup hanya dengan keislaman kita sendiri. Ibaratnya
surga itu terlalu luas untuk kita sendirian. Jadi, kita perlu menyeru orang
untuk menyeru atau memushlihkan orang lain. Namun, jangan sampai kita hanya
menjadi calo-calo kebaikan yang hanya memberikan tiket tanpa benar-benar ingin
pergi ke tujuan itu sendiri. Kembali ke awal, ikhlash, lillahi ta’ala. Selain
itu Rasulullah saw bersabda, “Barang siapa yang tidak memperhatikan urusan kaum
muslimin, maka ia bukan dari golongan mereka”.
6. Kewajiban
tegaknya kekhalifahan tak mungkin ditunaikan secara individu, tetapi harus
dilakukan dengan berjama’ah.
Sesuai kaidah
syariah : “Suatu kewajiban tidak dapat sempurna kecuali dengan sesuatu, maka
sesuatu itu menjadi wajib pula.”
7.
Menjelaskan
jama’ah-jama’ah islam yang layak dijadikan tempat berjuang untuk menegakkan
islam.
Memilih jamaah berarti memilih jalan terbaik yang benar-benar
menuju keselamatan. Hal ini terkait amal Islami yaitu prinsip dan asasi. Jalan
terbaik ialah jalan yang mengikuti tuntunan Rasulullah saw dalam menegakkan
daulah Islamiyah. Hal pertama yang harus ditegakkan untuk mencapainya adalah
aqidahwihdah (persatuan), baru kekuatan tenaga dan senjata. Aqidah itu
sendiri dibangun melalui proses
tarbiyyah. Barang siapa tidak melaluinya dalam mempresatukan ummat, akan
membahayakan amal Islami. Hal ini menunjukkan bahwa pembangunan itu dimulai
dari bawah, mengokohkan pondasi. Dasar itulah yang akan dapat mendirikan sebuah
negara Islam dan khilafah Islamiyah. Selain itu, jamaah yang perlu diikuti
adalah yang sudah tertanzhim (terorganisasi) dengan baik dengan program yang
teratur dan terencana sehingga mudah dijalankan.
Waallahu a’lam bishshawab…
1 komentar:
Menangkan Jutaan Rupiah dan Dapatkan Jackpot Hingga Puluhan Juta Dengan Bermain di www(.)SmsQQ(.)com
Kelebihan dari Agen Judi Online SmsQQ :
-Situs Aman dan Terpercaya.
- Minimal Deposit Hanya Rp.10.000
- Proses Setor Dana & Tarik Dana Akan Diproses Dengan Cepat (Jika Tidak Ada Gangguan).
- Bonus Turnover 0.3%-0.5% (Disetiap Harinya)
- Bonus Refferal 20% (Seumur Hidup)
-Pelayanan Ramah dan Sopan.Customer Service Online 24 Jam.
- 4 Bank Lokal Tersedia : BCA-MANDIRI-BNI-BRI
8 Permainan Dalam 1 ID :
Poker - BandarQ - DominoQQ - Capsa Susun - AduQ - Sakong - Bandar Poker - Bandar66
Info Lebih Lanjut Hubungi Kami di :
BBM: 2AD05265
WA: +855968010699
Skype: smsqqcom@gmail.com
Posting Komentar