Sabtu, 03 November 2012

IKATAN KARBON

Diposting oleh Bonita Ayu Andhira di 05.18
Perbedaan..
Satu kata yang sangat sering dijadikan kambing hitam oleh orang-orang di dunia.
Sering kali hubungan pertemanan bahkan persaudaraan terputus karena "perbedaan" ikut serta dalam pertalian tersebut.

Saya adalah orang yang memilih berdamai dengan perbedaan.
Saya tidak pernah mengusirnya untuk pergi dan semoga saya tidak akan pernah mengambing hitamkan perbedaan dalam masalah yang saya hadapi.

Kadang, saya sangat mesra dengan perbedaan.
Saya ikut sertakan ia dalam menilai diri saya.
Saat ini, saya melihat diri saya adalah sekumpulan bubuk teh. Hitam, kecil, namun berusaha menjadi anti oksidan yang mencegah terjadinya proses oksidasi tubuh karena serangan radikal bebas.
Di lain waktu, saya merasa bahwa saya adalah sekelebat ingatan, secangkir kebahagiaan, sekeping penyesalan, segunduk permintaan maaf, atau sebuah kafer buku.

Kata orang bijak, perbedaan itu indah.
hem, saya mencoba untuk memaknai kalimat ini.
Tapi entah sudah berapa Indah yang saya tanyai, dan masih belum ada juga Indah yang dengan spontan menjawab bahwa ia adalah sebuah perbedaan.
Mungkin saya masih butuh lebih banyak lagi teman bernama Indah untuk membuktikan kalimat orang bijak itu.

Saya adalah seorang Mahasiswi kimia yang harus berakrab-akrab ria dengan struktur molekul yang sampai saat ini belum pernah saya lihat wujud aslinya.
Saya mendapat pelajaran tentang berbagai macam susunan kristal pada molekul.
Banyak sekali cara atom-atom di dalam benda membentuk ikatan.

Contoh yang paling nyata adalah intan dan grafit.
Atom-atom penyusun intan dan grafit adalah karbon.
namun, mengapa keduanya begitu berbeda?
Intan yang sangat kuat, berkilau, berwarna putih, dan memiliki harga jual yang sangat tinggi, ternyata memiliki komponen penyusun yang persis dengan grafit sang pengisi pensil yang hitam, rapuh, dan dapat dibeli dengan uang jajan anak SD sekalipun.

Apakah yang membuat keduanya berbeda?
Ternyata cara berikatan atom-atom karbon di dalam keduanya lah yang menjadi penyebabnya.
Susunan atom karbon di dalam intan sangat rapi. Struktur kristal paling teratur di muka bumi.
Urutannya yang teratur tanpa cela ini membuat ia memiliki sifat fisik yang kuat terhadap tekanan.
Hikmah yang bisa diambil dari intan adalah: keteraturan, kedisiplinan, dan komitmen untuk selalu melakukan yang terbaik adalah salah satu kunci untuk mencapai kebaikan diri.
Dari kesungguhan untuk terus memberikan yang terbaik, potensi kebaikan diri akan terekspos sehingga lahirlah kebaikan yang membuat orang lain merasa lebih baik.

Mari kita lihat grafit.
Strukturnya renggang, tidak teratur, warnanya hitam legam.
Mungkin banyak orang yang mengharap seluruh ikatan karbon-karbon akan menghasilkan intan.
Saya yakin, setiap wanita akan dengan senang hati menggunakan perhiasan berbahan dasar intan.
Tidak pernah terbayang ada wanita yang bergembira menggunakan kalung berhias isi pensil (grafit).

Jadi, kesimpulannya, intan jauh lebih baik daripada grafit?
Perbedaan cara berikatan atom-atom karbon dalam molekul adalah kambing hitam yang menyebabkan keduanya menjadi begitu berbeda dalam segala hal?

Tunggu dulu..
Cobalah melihat sesuatu dari berbagai sisi.
Ya, memang dari aspek ekonomi dan estetika, intan memang lebih unggul
Tapi, bila dilihat dari segi manfaat, keduanya memiliki kegunaan masing-masing.
Grafit dan intan sama sekali tidak bisa saling mengganti.
Bisakah kita menulis dengan menggunakan intan?
Sebaik apapun kualitas intan yang kita miliki, tidak mungkin ia meninggalkan noda di atas kertas kita.
Pun kita tidak bisa membakar sate dengan menggunakan intan. Api tidak akan menyala walaupun korek sudah dinyalakan dan 2 galon minyak tanah sudah kita siram di atas sekarung intan.
Arang tetap memiliki fungsi yang tak tergantikan.

Saya pribadi memaknai perbedaan sebagai pelajaran.
Ya, perbedaan harus dipelajari hingga lebih jauh didapatkan manfaat dari perbedaan yang ada.
Tidak semua perbedaan itu indah. Grafit dan intan, misalnya. Tentu saja intan indah, tetapi grafit tidak.

Segala sesuatu yang ALLAH ciptakan pasti memiliki manfaat spesifik yang tidak bisa saling menggantikan. Semirip apapun senyawa yang tercipta, pasti ada perbedaan yang membuat keduanya berbeda guna.

 "Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertqwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal" (QS. Al-Hujurat: 13)

Segala sesuatu yang ALLAH perkenankan untuk terjadi di dunia ini pasti memiliki hikmah dan pelajaran tersendiri. Yang dibutuhkan adalah pemikiran positif dan berhenti mengintimidasi perbedaan yang akhirnya membuat perbedaan terealisasi menjadi biang keladi perpecahan.

"Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam keadaan yang sebaik-baik bentuk" (QS 95:5)

Seakarang, masih bermasalah dengan perbedaan? :)


-Bonita Ayu Andhira-


Dago, 03 November 2012

1 komentar:

Naufal Muhadzdzib on 30 Oktober 2016 pukul 07.07 mengatakan...

Artikelnya kereen (y)

Posting Komentar

 

RUANG CAHAYA Copyright © 2010 Designed by Ipietoon Blogger Template Sponsored by Emocutez