Sabtu, 17 November 2012

Tanpa Judul

Diposting oleh Bonita Ayu Andhira di 05.53
aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA


Masya Allah,
Astaghfirullah..
Bulan November terasa amat berat buatku..
Sampai-sampai aku tidak bisa tertawa saat menonton Opera Van Java

Entahlah, merasa bahagia menjadi lebih sulit dari biasanya.

Masya Allah, 
Memang cukup banyak juga temanku yang curhat bahwa semester ini rasanya sangat berat.
Oke, aku memilih untuk tidak menyebutkan apa saja yang harus dan telah aku lakukan di bulan ini.
jika diingat, rasanya akan menjadi semakin lelah.
tak ada yang lebih baik dari memperbaharui niat, semangat, dan syukur untuk menghadapi hari-hari berikutnya.
Benar saja, tekanan di tingkat akhir memang berbeda.

Yak, karena tujuan penulisan blog ini adalah untuk refreshing, aku akan mengalihkan topik ke hal-hal yang aku sukai.
Kemarin, aku mengobrol-ngobrol dengan bude, mama, dan sepupu-sepupuku yang telah menikah dan mempunyai anak.
Aku mendapat beberapa ilmu baru dalam hal mengurus dedek bayi. :D *tiba-tiba semangat*

Jadi, semasa seorang ibu sedang hamil, ibu harus banyak makan sayur-mayur, jangan sampai ada sayuran yang dipantang, supaya ASI ibu sudah bisa keluar sebelum adik bayi lahir.
Keponakanku rata-rata mengonsumsi ASI eksklusif sampai usia 5 bulan, baru setelah itu, adik bayi dikenalkan dengan makanan-makanan. Tujuannya, agar setelah usia bayi bertambah besar, dedek bayi makannya nggak milih-milih. Ibu juga harus kreatif memasak berbagai makanan supaya gizi bayi lengkap. Pemberian ASI terus dilakukan sampai bayi berusia 2 tahun *sesuai dengan hadits*, tetapi dalam fasa ini, bayi sudah mengonsumsi makanan lain, tidak hanya ASI.

Selain itu, jangan sering-sering memakaikan bedak ke kulit bayi, karena bisa menimbulkan iritasi.
Biasanya saat bayi berkeringat, Ibu semangat menaburkan bedak agar tubuh adik bayi menjadi harum. Padahal, pemakaian bedak saat tubuh bayi masih berkeringat itu sangat beresiko menimbulkan iritasi pada kulit bayi. Kulit bayi akan menjadi kemerahan dan rasanya perih. *kasihan sekali, apalagi kulit bayi itu masih sangat tipis*
Memakaikan bedak setelah adik bayi buang air kecil atau BAB juga sebenarnya tidak baik. karena butir-butir bedak bisa masuk ke saluran ekskresi bayi, menumpuk, dan akhirnya bisa menimbulkan kencing batu. *sedih sekali T__T*
Badan bayi tidak bau seperti badan orang dewasam tidak perlu banyak-banyak bedak. kalo aku sih sejujurnya ingin bayiku wangi. Solusinya adalah mandi teratur dan pakai baby cream. karena baby cream justru lebih harum dan lebih aman untuk kulit bayi. Bentuknya juga bukan bubuk, resiko mengendap menjadi batu menjadi jauh lebih rendah :D

Hal lain yang perlu diperhatikan adalah pemakaian gurita. Ternyata hal tersebut tidak baik. Jangan terlalu keras memakaikan gurita pada anak, karena gurita bisa menghambat pertumbuhan organ dalam bayi, terutama di bagian perut.
Pernafasan dedek bayi juga menjadi sedikit terganggu karena ikatan gurita yang kuat.

Jangan pula banyak menggendong-gendong bayi kita, karena hal tersebut akan menyebabkan bayi terbiasa digendong dan menjadi manja a.k.a tidak mandiri.

Tambahan, jangan suka mengguncang-guncang bayi, mengayun terlalu keras dan membalik-balik tubuh bayi, karena hal terparahnya, bisa merusak saraf-saraf otak pada bayi. Setelah belajar biokimia, aku menjadi tahu bahwa satu-satunya sel saraf dalam tubuh yang tidak bisa diperbaiki adalah sel otak. Bila otak kita sudah mati, itu adalah pertanda bahwa kita sudah tidak lagi berada di alam dunia.
parameter kematian waktu dulu adalah detak jantung, namun sekarang sudah diperbaharui menjadi sinyal otak. Ketidakberadaan detak jantung bukan merupakan indikator kematian seseorang, sinyal dari otak lah parameter yang lebih tepat.

Sebetulnya masih banyak obrolan santai sambil memasak antara aku dengan sepupuku yang pernah kuliah kebidanan kemarin. Tapi berhubung setrikaan aku ada dua ember, mari sudah cukupkan sampai di sini.

Aku menjadi semakin faham, bahwa menjadi seorang Ibu ternyata jauh lebih sulit daripada menjadi seorang sarjana kimia. Bukan hanya ilmu dari bidang kimia saja yang digunakan. Seorang Ibu harus faham ilmu agama, kedokteran, desain, psikologi, kimia, sejarah, keperawatan, hukum, ekonomi, matematika, bahasa inggris, dan masih banyak lagi.
Proses belajar menjadi ibu menggunakan waktu seumur hidup wanita.

Ya Allah, perkenankanlah suatu saat nanti, aku, Bonita Ayu Andhira, bisa menjadi Ibu yang shalehah. Madrasah utama buat anak-anakku, pencipta generasi da'wah yang bersemangat karena-Mu, menegakkan agama-Mu di muka Bumi-Mu.
aamiin ya Rabbal'alamin
Tak perlu cepat-cepat ya Allah, aku amat yakin pada waktu terindah yang Engkau telah siapkan untukku.


:D

0 komentar:

Posting Komentar

 

RUANG CAHAYA Copyright © 2010 Designed by Ipietoon Blogger Template Sponsored by Emocutez