Assalamu’alaykum
!!!
Hadoooh, susah
banget ya, masuk ke blog ini. Alang-alangnya udah setinggi tugu monas.
Bonita memohon
maaf kepada Bonita karena sudah lalai mengurus blognya.
Post ini saya
buat karena tadi siang 2 sahabat saya bercerita mengenai kegalauan asmara dan
kejenuhan Beliau akan rutinitas sehari-hari.
Sebagai
tempatnya kilaf dan dosa, saya merasa belum memberika solusi yang jitu kepada
dua sahabat saya itu. Saya memang masih kurang jumawa dalam berkata-berkata
#eea
Baiklah,
langsung masuk saja kepada cerita saya malam ini.
Mohon maaf bila
nanti, di kalimat-kalimat setelah ini saya akan melakukan banyak typo, karena
saya agak kurang tidur akhir-akhir ini. Hehe :D
MASA KECIL..
Semua orang
pasti memiliki masa kecil.
Seperti anak
manusia pada umumnya, saya juga pernah mengalami masa di mana telapak tangan
saya hanya sebesar tutup gelas, kepala saya hanya sebesar mangkuk sup, dan
tinggi badan saya masih kalah dengan kereta dorong di super market.
Saat itu, saya
sedang senang-senangnya bermain dengan teman-teman saya. Saya sangat hobi
bersepeda, main ke sawah, ke kali-kali, atau berlarian di depan rumah.
Kebiasaan saya
bermain di luar rumah itu menyulitkan orang tua saya pada saat mati lampu, karena
saat itu saya pasti akan sulit dicari karena warna kulit saya yang menyatu
dengan gelap. Dulu, warna kulit saya itu hampir mirip dengan warna botol kecap.
Yah, tidak jauh
dari sekarang sih, sebetulnya. Hanya saja, saat ini bagian tubuh saya yang
hitam hanya wajah dan telapak tangan. Dulu, saya hitam sebadan-badan.
Saya memiliki
geng main sewaktu kecil. Anggotanya terdiri dari perempuan dan laki-laki.
Setiap hari kami
selalu bermain bersama, terlebih saat bulan Ramadhan tiba.
Selepas shalat
subuh kami selalu mengitari komplek sambil mecari buah ceri yang tidak akan
kami makan. Kami hanya memanjat pohon dan mencari buah ceri sebanyak-banyaknya.
Pada suatu hari,
geng kami memutuskan untuk unjuk gigi bermain petasan. Teman-teman saya, baik
laki-laki maupun perempuan bergantian menyalakan petasan di jalan-jalan. Saat
itu, saya hanya berperan sebagai orang ke tiga yang mengamati jalannya cerita.
Sampai pada
suatu ketika, salah seorang teman saya bertanya: “kamu berani nggak, nyalain
petasan?” Sebagai anak kecil yang tidak mau orang lain tahu bahwa setiap hari
saya menangis saat shalat maghrib karena mendo’akan Hutchi (tokoh lebah dalam
film Hone Bee Hutch) agar segera bertemu dengan mamanya. Sungguh, dulu saya
berdo’a dengan sangat tulus supaya Hutchi cepat kembali ke pelukan mamanya.
Sampai akhirnya, setelah usia saya puluhan tahun seperti sekarang, saya baru
menyadari bahwa: Hutchi, you really don’t deserve my tears!! Itu hanyalah film
kartun yang ceritanya di rekayasa. Tapi dahulu, saya betul-betul menangis.
Dengan meteran
percaya diri mendekati 100%, saya menjawab: “Aku berani!”. Kemuadian saya menyalakan petasan korek
tersebut dan melemparnya ke ...... ke...... ke...... ke dalam rumah orang.
Kebetulan rumah
orang yang saya lempari petasan itu adalah rumah seorang non-muslim yang
memiliki anjing. Anjing tersebut menggonggong dengan sangat keras karena kaget
mendengar bunyi ledakan di tengah-tengah tidur santainya.
Anjing yang
terbangun membangunkan sang empunya. Pemilik rumah ke luar (saat itu sekitar
pukul 5.30 pagi) sambil memarahi kami. Saat itu saya hanya terdiam. Mungkin
saat itu kepala teman-teman saya dipenuhi oleh tenda tanya yang lebih besar
daripada badan mereka sendiri: “Mengapa dia melemparkan ke rumah tante galak
itu?”
Hahahaha,
Yasudahlah..
Maafkan aku, teman-teman -___-v
Sejak saat itu
saya tidak pernah lagi bermain petasan.
Sampai pada saat
saya sudah memasuki dunia perkuliahan, waktu itu saya menyandang gelar sebagai
Mahasiswi TPB. Saya pulang kampus dengan bahagia, setelah ifthar (berbuka)
bersama teman di kampus. Saya melewati jalan Dago, sambil bergerak-gerak tangan
saya saking riangnya. Saya menyadari banyak bunyi petasan di sekitar saya.
Hanya saja saya tidak tahu bahwa ada salah satu petasan bersembunyi ditelapak
kaki saya. Walaupun pada akhirnya saya tahu ia ada, karena petasan itu meledak
di telapak kaki saya.
Hahahaha,
Saat itu rasa
sakitnya lumayan juga. Sepatu saya sampai berlubang, begitu juga telapak kaki
saya. Tapi sungguh deh, saya tidak menangis, tapi tertawa :D
Huhhh! Salah
saya juga jalan tidak lihat-lihat. Tapi bermain petasan buat anak-anak lebih
cenderung kepada cari celaka daripada bersenang-senang. Kalu mau senang-senang
bisa sepedahan atau main layang-layang. Saya suka main layang-layang, walaupun
layang-layang yang saya terbangkan akhirnya selalu menjadi milik orang karena
nyangkut atau putus talinya.
TPB bisa jadi
singkatan dari Tahap Paling Bodoh buat saya. Semasa TPB, tercatat saya pernah
terjebur got 3 kali, menginjak petasan satu kali, salah masuk wc berkali-kali, dan
salah naik angkot entah berapa kali. Alhamdulillah sekarang Allah
menganugerahkan kestabilan buat saya. Saya tidak pernah terjebur got dan
menginjak petasan lagi, bagian 2 terakhir masuk suka dilakukan sih. Tapi
setidaknya sudah ada kemajuan. \(^____^)/
Kisah terbaru
yang saya alami adalah sekitar 1-2 minggu yang lalu. Saat itu interaksi MPAB
2012 himpunan saya sedang sesi materi di ruangan. Sebagai seorang bocah sotoy
yang cengar-cengir aka senyum terus, saya dimandatkan untuk memberikan minum ke
pembicara (alumni). Lagi-lagi, dengan bahagia saya memasuki ruangan. Saat itu
suasananya sedang seru tapi khidmat. Dengan senyum selebar mulut sampai
telinga, saya berjalan membawa nampan. Awalnya, semua berjalan lancar. Ya,
lancar. Sebelum saya melanjutkan perjalanan dan menabrak papan tulis sampai
minuman-minuman di atas nampan tumpah semua.
Sungguh, saya
merasa gagal keren saat itu. Kurang lebih ada 3 angkatan yang mentertawakan
saya.
Huhhh! Salah
saya juga jalan tidak lihat-lihat.
Oke, sampai di
sini dulu cerita saya, karena besok saya mengasprak Kimia Fisika jam 7 pagi,
tapi sampai saat ini belum baca modul dan belum buat soal :p
Semoga cerita
saya ini dapat menjadi inspirasi untuk produsen mizone.
Untuk dua
sahabat saya, saya harap kalian bisa mentertawakan perilaku saya ini. Karena
sungguh, tidak ada yang lain yang saya inginkan selain membuat kalian
bergembira. Ketawa yaa, pleeasseeeee *asah golok*
Saya sendiri
cukup sering mentertawakan pengalaman-pengalaman konyol saya. Entah mengapa
kebanyakan orang menilai saya sebagai wanita yang kalem dan keibuan. Oh meeen,
itu sungguh membebankan saya! Yah, tapi semoga jadi do’a ya.
Terima kasih
semuanyaaaaa (?) (^____^)
Dan untuk 2
orang sahabat saya, saya mendedikasikan sebuah lagu yg dulu saya bisa mainkan
chord gitarnya. Sekarang, setelah terkena brakidaktili (brakidaktili itu apa
ya? Saya juga nggak tahu), saya jadi buat chord gitar lagi. Haha
Okeeeeeeey, ini
nih, lagunya. Salah satu favorit saya loh, MR. BIG: TO BE WITH YOU
Show me
what he's done to you
Stand up, little girl
A broken heart can't be that bad
When it's through, it's through
Fate will twist the both of you
So come on, baby, come on over
Let me be the one to show you
I'm the one who wants to be with you
Deep inside I hope you'll feel it too
Waited on a line of greens and blues
Just to be the next to be with you
Build up your confidence
So you can be on top for once
Wake up. Who cares about little boys
That talk too much?
Stand up, little girl
A broken heart can't be that bad
When it's through, it's through
Fate will twist the both of you
So come on, baby, come on over
Let me be the one to show you
I'm the one who wants to be with you
Deep inside I hope you'll feel it too
Waited on a line of greens and blues
Just to be the next to be with you
Build up your confidence
So you can be on top for once
Wake up. Who cares about little boys
That talk too much?
I've seen it all go down
The game of love was all rained out
Let me be the one to hold you
I'm the one who wants to be with you
Deep inside I hope you'll feel it too
Waited on a line of greens and blues
Just to be the next to be with you
Why be alone when we can be together, baby?
You can make my life worth while
I can make you start to smile
When it's through, it's through
And fate will twist the both of you
Let me be the one to show you
I'm the one who wants to be with you
Deep inside I hope you'll feel it too
Waited on a line of greens and blues
Just to be the next to be with you
I'm the one who wants to be with you
Let me be the one to show you
I'm the one who wants to be with you
Deep inside I hope you'll feel it too
Waited on a line of greens and blues
Just to be the next to be with you
I'm the one who wants to be with you
Let me be the one to show you
The game of love was all rained out
Let me be the one to hold you
I'm the one who wants to be with you
Deep inside I hope you'll feel it too
Waited on a line of greens and blues
Just to be the next to be with you
Why be alone when we can be together, baby?
You can make my life worth while
I can make you start to smile
When it's through, it's through
And fate will twist the both of you
Let me be the one to show you
I'm the one who wants to be with you
Deep inside I hope you'll feel it too
Waited on a line of greens and blues
Just to be the next to be with you
I'm the one who wants to be with you
Let me be the one to show you
I'm the one who wants to be with you
Deep inside I hope you'll feel it too
Waited on a line of greens and blues
Just to be the next to be with you
I'm the one who wants to be with you
Let me be the one to show you
Pengen ada di samping kalian sekarang (to be with you). Tapi tenang
saja, jangan khawatir, jangan galau. Ada yang lebih mencintai kalian, dan Ia
bahkan lebih dekat dari urat leher kalian sendiri. ALLAH SUBAHANAHU WATA’LA
J
0 komentar:
Posting Komentar