Kamis, 20 September 2012

MASA KECIL

Diposting oleh Bonita Ayu Andhira di 08.53

Assalamu’alaykum !!!
Hadoooh, susah banget ya, masuk ke blog ini. Alang-alangnya udah setinggi tugu monas.
Bonita memohon maaf kepada Bonita karena sudah lalai mengurus blognya.
Post ini saya buat karena tadi siang 2 sahabat saya bercerita mengenai kegalauan asmara dan kejenuhan Beliau akan rutinitas sehari-hari.
Sebagai tempatnya kilaf dan dosa, saya merasa belum memberika solusi yang jitu kepada dua sahabat saya itu. Saya memang masih kurang jumawa dalam berkata-berkata #eea
Baiklah, langsung masuk saja kepada cerita saya malam ini.
Mohon maaf bila nanti, di kalimat-kalimat setelah ini saya akan melakukan banyak typo, karena saya agak kurang tidur akhir-akhir ini. Hehe :D

MASA KECIL..
Semua orang pasti memiliki masa kecil.
Seperti anak manusia pada umumnya, saya juga pernah mengalami masa di mana telapak tangan saya hanya sebesar tutup gelas, kepala saya hanya sebesar mangkuk sup, dan tinggi badan saya masih kalah dengan kereta dorong di super market.
Saat itu, saya sedang senang-senangnya bermain dengan teman-teman saya. Saya sangat hobi bersepeda, main ke sawah, ke kali-kali, atau berlarian di depan rumah.
Kebiasaan saya bermain di luar rumah itu menyulitkan orang tua saya pada saat mati lampu, karena saat itu saya pasti akan sulit dicari karena warna kulit saya yang menyatu dengan gelap. Dulu, warna kulit saya itu hampir mirip dengan warna botol kecap.
Yah, tidak jauh dari sekarang sih, sebetulnya. Hanya saja, saat ini bagian tubuh saya yang hitam hanya wajah dan telapak tangan. Dulu, saya hitam sebadan-badan.
Saya memiliki geng main sewaktu kecil. Anggotanya terdiri dari perempuan dan laki-laki.
Setiap hari kami selalu bermain bersama, terlebih saat bulan Ramadhan tiba.
Selepas shalat subuh kami selalu mengitari komplek sambil mecari buah ceri yang tidak akan kami makan. Kami hanya memanjat pohon dan mencari buah ceri sebanyak-banyaknya.
Pada suatu hari, geng kami memutuskan untuk unjuk gigi bermain petasan. Teman-teman saya, baik laki-laki maupun perempuan bergantian menyalakan petasan di jalan-jalan. Saat itu, saya hanya berperan sebagai orang ke tiga yang mengamati jalannya cerita.
Sampai pada suatu ketika, salah seorang teman saya bertanya: “kamu berani nggak, nyalain petasan?” Sebagai anak kecil yang tidak mau orang lain tahu bahwa setiap hari saya menangis saat shalat maghrib karena mendo’akan Hutchi (tokoh lebah dalam film Hone Bee Hutch) agar segera bertemu dengan mamanya. Sungguh, dulu saya berdo’a dengan sangat tulus supaya Hutchi cepat kembali ke pelukan mamanya. Sampai akhirnya, setelah usia saya puluhan tahun seperti sekarang, saya baru menyadari bahwa: Hutchi, you really don’t deserve my tears!! Itu hanyalah film kartun yang ceritanya di rekayasa. Tapi dahulu, saya betul-betul menangis.
Dengan meteran percaya diri mendekati 100%, saya menjawab: “Aku berani!”.  Kemuadian saya menyalakan petasan korek tersebut dan melemparnya ke ...... ke...... ke...... ke dalam rumah orang.
Kebetulan rumah orang yang saya lempari petasan itu adalah rumah seorang non-muslim yang memiliki anjing. Anjing tersebut menggonggong dengan sangat keras karena kaget mendengar bunyi ledakan di tengah-tengah tidur santainya.
Anjing yang terbangun membangunkan sang empunya. Pemilik rumah ke luar (saat itu sekitar pukul 5.30 pagi) sambil memarahi kami. Saat itu saya hanya terdiam. Mungkin saat itu kepala teman-teman saya dipenuhi oleh tenda tanya yang lebih besar daripada badan mereka sendiri: “Mengapa dia melemparkan ke rumah tante galak itu?”
Hahahaha,
Yasudahlah.. Maafkan aku, teman-teman -___-v
Sejak saat itu saya tidak pernah lagi bermain petasan.

Sampai pada saat saya sudah memasuki dunia perkuliahan, waktu itu saya menyandang gelar sebagai Mahasiswi TPB. Saya pulang kampus dengan bahagia, setelah ifthar (berbuka) bersama teman di kampus. Saya melewati jalan Dago, sambil bergerak-gerak tangan saya saking riangnya. Saya menyadari banyak bunyi petasan di sekitar saya. Hanya saja saya tidak tahu bahwa ada salah satu petasan bersembunyi ditelapak kaki saya. Walaupun pada akhirnya saya tahu ia ada, karena petasan itu meledak di telapak kaki saya.
Hahahaha,
Saat itu rasa sakitnya lumayan juga. Sepatu saya sampai berlubang, begitu juga telapak kaki saya. Tapi sungguh deh, saya tidak menangis, tapi tertawa :D
Huhhh! Salah saya juga jalan tidak lihat-lihat. Tapi bermain petasan buat anak-anak lebih cenderung kepada cari celaka daripada bersenang-senang. Kalu mau senang-senang bisa sepedahan atau main layang-layang. Saya suka main layang-layang, walaupun layang-layang yang saya terbangkan akhirnya selalu menjadi milik orang karena nyangkut atau putus talinya.
TPB bisa jadi singkatan dari Tahap Paling Bodoh buat saya. Semasa TPB, tercatat saya pernah terjebur got 3 kali, menginjak petasan satu kali, salah masuk wc berkali-kali, dan salah naik angkot entah berapa kali. Alhamdulillah sekarang Allah menganugerahkan kestabilan buat saya. Saya tidak pernah terjebur got dan menginjak petasan lagi, bagian 2 terakhir masuk suka dilakukan sih. Tapi setidaknya sudah ada kemajuan. \(^____^)/
Kisah terbaru yang saya alami adalah sekitar 1-2 minggu yang lalu. Saat itu interaksi MPAB 2012 himpunan saya sedang sesi materi di ruangan. Sebagai seorang bocah sotoy yang cengar-cengir aka senyum terus, saya dimandatkan untuk memberikan minum ke pembicara (alumni). Lagi-lagi, dengan bahagia saya memasuki ruangan. Saat itu suasananya sedang seru tapi khidmat. Dengan senyum selebar mulut sampai telinga, saya berjalan membawa nampan. Awalnya, semua berjalan lancar. Ya, lancar. Sebelum saya melanjutkan perjalanan dan menabrak papan tulis sampai minuman-minuman di atas nampan tumpah semua.
Sungguh, saya merasa gagal keren saat itu. Kurang lebih ada 3 angkatan yang mentertawakan saya.
Huhhh! Salah saya juga jalan tidak lihat-lihat.
Oke, sampai di sini dulu cerita saya, karena besok saya mengasprak Kimia Fisika jam 7 pagi, tapi sampai saat ini belum baca modul dan belum buat soal :p
Semoga cerita saya ini dapat menjadi inspirasi untuk produsen mizone.
Untuk dua sahabat saya, saya harap kalian bisa mentertawakan perilaku saya ini. Karena sungguh, tidak ada yang lain yang saya inginkan selain membuat kalian bergembira. Ketawa yaa, pleeasseeeee *asah golok*
Saya sendiri cukup sering mentertawakan pengalaman-pengalaman konyol saya. Entah mengapa kebanyakan orang menilai saya sebagai wanita yang kalem dan keibuan. Oh meeen, itu sungguh membebankan saya! Yah, tapi semoga jadi do’a ya.
Terima kasih semuanyaaaaa (?) (^____^)
Dan untuk 2 orang sahabat saya, saya mendedikasikan sebuah lagu yg dulu saya bisa mainkan chord gitarnya. Sekarang, setelah terkena brakidaktili (brakidaktili itu apa ya? Saya juga nggak tahu), saya jadi buat chord gitar lagi. Haha
Okeeeeeeey, ini nih, lagunya. Salah satu favorit saya loh, MR. BIG: TO BE WITH YOU
 Show me what he's done to you
Stand up, little girl
A broken heart can't be that bad
When it's through, it's through
Fate will twist the both of you
So come on, baby, come on over
Let me be the one to show you

I'm the one who wants to be with you
Deep inside I hope you'll feel it too
Waited on a line of greens and blues 
Just to be the next to be with you

Build up your confidence 
So you can be on top for once
Wake up. Who cares about little boys 
That talk too much?
I've seen it all go down
The game of love was all rained out
Let me be the one to hold you

I'm the one who wants to be with you
Deep inside I hope you'll feel it too
Waited on a line of greens and blues 
Just to be the next to be with you

Why be alone when we can be together, baby?
You can make my life worth while
I can make you start to smile
When it's through, it's through
And fate will twist the both of you
Let me be the one to show you

I'm the one who wants to be with you
Deep inside I hope you'll feel it too
Waited on a line of greens and blues 
Just to be the next to be with you
I'm the one who wants to be with you
Let me be the one to show you

I'm the one who wants to be with you
Deep inside I hope you'll feel it too
Waited on a line of greens and blues 
Just to be the next to be with you
I'm the one who wants to be with you
Let me be the one to show you

Pengen ada di samping kalian sekarang (to be with you). Tapi tenang saja, jangan khawatir, jangan galau. Ada yang lebih mencintai kalian, dan Ia bahkan lebih dekat dari urat leher kalian sendiri. ALLAH SUBAHANAHU WATA’LA
J

0 komentar:

Posting Komentar

 

RUANG CAHAYA Copyright © 2010 Designed by Ipietoon Blogger Template Sponsored by Emocutez