Senin, 08 September 2014

Jangan Galau Plis

Diposting oleh Bonita Ayu Andhira di 03.57
Bismillahirrahmanirrahiim

Sambil membereskan kamar yang amburadul karena beberapa barang sudah dipindahkan, saya berpikir macam-macam.
Banyak hal yang telah berubah pada diri saya saat ini. Saya lihat baju-baju saya yang sudah saya pack, sungguh sangat berbeda dengan tampilan saya saat dulu. Bahkan celana jeans dengan merek-merek ternama yang dahulu menjadi andalan saya, kini sudah tidak menghuni lemari baju saya sama sekali. Semuanya sudah mendapat pemilik yang in syaa Allah lebih baik daripada pemilik sebelumnya.
Bukan hanya tampilan fisik, saya menyadari pula bahwa sifat saya juga berubah. Alhamdulillah ada sedikit perbaikan dari kadar 'kejutekan'. saya tak lagi sejudes dahulu. Hmm.. sebetulnya saya bingung ini perbaikan atau justru sebuah kemunduran. Dulu, saya jutek sekali dengan lelaki, bahkan bila ada lelaki yang menunjukkan tendensi aneh kepada saya, atau menyatakan apapun yang saat itu mengerikan menurut saya, saya hanya menjawab dengan: "Ngapain sih kamu suka-suka sama saya? Apa gunanya? Buat apa?"

Jarum jam tak pernah berdetak ke kanan. Waktu terus berjalan dan banyak sekali kejadian yang menjadi cikal perubahan diri saya saat ini.

Lalu saya berpikir lagi, mengapa semakin tua usia saya, lingkungan pertemanan saya malah semakin sempit?
Mengapa ketika SD dulu, saya akrab dengan seluruh teman di kelas saya?
SMP, saya mulai akrab dengan beberapa orang saja di kelas saya. Yah, mulai nge-gank lah bahasa gaulnya. Tapi alhamdutlillah setiap tahun, geng saya berganti karena kelas kami juga berubah-ubah.
Masa SMA, saya benar-benar hanya akrab dengan teman sekelas saya. Tidak dengan anak kelas lain, karena selama 3 tahun, kami bersama dalam 1 kelas dan 1 guru wali kelas.
Kuliah, bertambah sedikit lagi kuantitas sahabat yang dekat dengan saya. Bahkan beberapa tahun terakhir ini, entah mengapa tes karakter menunjukkan bahwa saya seorang introvert, padahal dulu saya seorang ekstrovert sejati.
Sebetulnya, masa kuliah adalah masa di mana saya paling banyak melakukan aktivitas nonakademik. Himpunan, unit, kepanitiaan. saya rasa saya cukup aktif di sana. Tapi yah begitu, kumpul ==> pulang, kumpul ==> pulang.

Kemudian saya memutuskan untuk terus bergalau, tenggelam dalam pemikiran macam-macam saya yang semakin dalam.
Nampaknya hidup memang harus seperti itu. Allah Mahabaik.
Allah berikan skenario terbaik supaya kita bisa fokus pada akhir hidup kita. Yap, sendirian. Bertanggung jawab atas milyaran menit yang Allah berikan kepada kita untuk beribadah di dunia.

Saat kita kecil, kita memiliki banyak waktu untuk bermain bersama teman.
Lalu dimulailah masa belajar di sekolah yang membuat fokus 'sosial' bersama teman harus dikurangi karena waktu belajar. Semakin tinggi tingkat pendidikan, beban akademik semakin besar dan tugas semakin banyak.
Kemudian pernikahan. Fokus lebih sempit lagi karena 'yang utama harus diurus' hanya anak-anak dan suami.
Yaa Rabb.. Itu artinya, semakin banyak waktu untuk beribadah..
Maa Syaa Allah.
Yang terakhir.. alam kematian.. Waktunya untuk fokus sendiri saja mempertanggungjawabkan 'amalan selama di dunia.

Satu firman Allah yang keluar melalui lisan Rasul-Nya yang membuat saya semakin mencintai Dia, in syaa Allah, adalah ini, "....Allah lebih menyukai pemuda yang bertobat".
Subhanallah.. >__<
Ada banyak waktu untukberibadah di masa tua, bukan menjadi alasan untuk kita melupakan-Nya di masa muda. Astaghfirullah T__T
dan belum tentu juga usia saya sampai pada masa 'tua'. hiks :'(

Ayo mulai bergerak dalam kebaikan dan jangan galau lagiii!!
*timpuk kepala sendiri*



0 komentar:

Posting Komentar

 

RUANG CAHAYA Copyright © 2010 Designed by Ipietoon Blogger Template Sponsored by Emocutez