Pages

Rabu, 13 Agustus 2014

SUSAH MOVE ON

Bismillahirrahmanirrahiim

Saya tahu persis bagaimana rasanya menelan bulat-bulat rindu kepada orang-orang yang kita cinta. Cukup satu penjelasan saja: Pahit.

Sebagai seorang konservatif dan sulit menerima sesuatu yang baru atau dengan bahasa kekinian disebut sebagai SUSAH MOVE ON, saya sering sekali merasakan kepahitan itu. Tentu saja keinginan hati saya berkeras untuk berada bersama orang yang saya cintai dan mereka pun mencintai saya. Seperti ke dua orang tua saya, dua saudara saya, dan beberapa orang sahabat yang sudah teruji berpuluh tahun tetap setia menerima segala kekurangan dan kelebihan yang saya miliki dengan setulus hati.
Tapi kenyataan sering kali berbeda dengan isi kepala.

Memperhatikan detik jam semakin membuat detak jantung tak beraturan.
Waktu pasti berlalu. Terus berlari tanpa henti, tapi waktu pertemuan kita masih saja belum tentu kapan datangnya. Jujur, terkadang aku menangis di sela-sela detak detik jam itu.

Duhai engkau yang aku cintai dan mencintaiku, mau kah kau mengikuti saranku?
Mari kita singkirkan segala alat penunjuk waktu yang kita punya, lalu kita pejamkan mata, dan kita berdo'a bersama.. Di sana akan kita temukan sebuah ukuran waktu yang tidak ada batasnya.. Tidak akan ada jarak yang memisahkan kita.. Di dalam do'a ada suatu keajaiban yang bernama keabadian..

Lalu, mari kita bersyukur kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala karena dengan izin-Nya, mungkin kita masih belum bisa bersama dengan orang yang paling mencintai kita, tapi Allah berikan orang-orang yang paling mencintai-Nya di sekeliling kita.

iya, akhirnya, inilah kesimpulan saya: "Tidak penting bila pada akhirnya kita tidak bisa bersama dengan orang yang paling mencintai kita, karena yang terpenting adalah kita bersama dengan orang yang paling mencintai Allah"

Ditulis dengan rindu yang tumpah ruah,
:)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar