Sabtu, 13 April 2013

Dariku Untuk Semua

Diposting oleh Bonita Ayu Andhira di 05.24 0 komentar

Dariku Untuk Semua

Assalaamu’alaykum warrahmatullaahi wabarakatuhu
                Tulisan ini adalah tulisan paling berat yang pernah saya buat di dalam blog saya. Bukan karena konten dan diksinya, tapi karena kekhawatiran saya  bila saja rangkaian kalimat ini tidak bisa mewakilkan rasa syukur dan terima kasih yang sangat besar –yang mungkin memang tidak pernah bisa dituangkan dalam tulisan- kepada Allah, keluarga, sahabat, dan segenap ciptaan-Nya yang mencintai saya.
                Entah, kemarin adalah tanggal 5 April yang ke berapa, yang saya lewati dengan penuh suka cita. Tidak ada yang istimewa dengan hari ini. Tanpa lahirnya seorang manusia seperti saya pun, saya yakin langit akan tetap berwarna biru dan bumi akan selalu setia menempati peredarannya. Hand phone yang berdering terus-menerus menjadi ciri khas hari ini. Mungkin kunjungan fb saya paling tinggi ada di hari ini, pun begitu, akun twitter saya paling banyak mendapat mention di hari ini. Sms, telepon, bbm, voice notes blackbery, mention twitter, wall fb, bahkan via email, banyak sekali jumlah ucapan selamat dan do’a yang saya dapatkan. Alhamdulillahirabbil’alamiin.
               Seumur hidup, saya tidak pernah dengan sengaja merayakan hari lahir saya. Tetapi, selalu saja tersedia kue tart, lilin, dan hadiah untuk saya dari orang-orang tercinta. Kejutan yang selalu terulang tiap tahun. Lucunya, walaupun kejadian itu selalu rutin terjadi, saya tidak pernah mengharapkan bahwa tahun depan saya akan mengalaminya lagi.
              Bila dipikirkan, “Mana bisa Mahasiswi seperti saya membeli kue tart di The harvest atau Cizz yang ukurannya besar?” Mungkin bisa, tapi tentu saja saya akan lebih memilih untuk mengalokasikan uang sebsar Rp. 200.000,00 itu untuk membeli kebutuhan yang lebih penting. Nyatanya, SETIAP TAHUN (sejak kuliah) saya selalu mendapatkan kue itu secara gratis. Bukan hanya kue saja, tapi sepaket dengan kejutan dari teman-teman yang mnyengaja datang tengah malam ke kamar kos saya. Alhamdulillahi rabbil’alamiin, terima kasih banyak, teman-teman :”)
                Ada yang berbeda dengan tahun ini, saya mendapat kejutan itu siang hari, tidak tengah malam seperti biasanya. Bukan, bukan karena teman-teman saya lupa, tapi karena saya pulang ke Banten. Hehe. Sampai-sampai teman saya bilang begini, “Maaf telat ya, abis ada yang pulang sih”. Hihihi.
                Bila saya lihat sekeliling isi kamar kos saya, hampir semua barang-barang yang ada adalah hadiah dari teman-teman saya. Boneka saya banyak, dan dari semuanya, hanya ada 1 boneka yang saya beli sendiri. Yang lainnya, tentu saja hadiah dari teman-teman tercinta. Tahun ini bertambah keluarga besar boneka saya, Si Cantik Hello Kitty dan Si ganteng Teddy Bear sudah resmi menjadi anggota baru. Terima kasih banyak Upie dan Alfi, untuk bonekanya :D. Hadiah lainnya adalah kue tart Cizz yang ukurannya cukup besar (dan rasanya enak sekali). Kue ini memang jenis kue favorit saya, cake keju dengan topping buah segar dan ucapan di atas cokelat putih bertuliskan “Happy Birthday Bonita”.
                Sebuket bunga cantik, sebuah frame foto Mickey Mouse (tokoh kartun favorit) juga menjadi pendatang baru di kamar saya. Tak lupa, tambahan pengetahuan dari buku “Kado Pernikahan” yang menjadi hadiah di hari bahagia saya ini. Lemari baju saya pun semakin ramai dengan kehadiran sebuah rok ungu cantik dan pasmina yang anggun. Alhamdulillaahirabbil’alamiin. Segala puji bagi Allah, terima kasih, teman-teman :”D
                Saya tak habis pikir, dan bila dipikirkan, memang sulit rasanya menemukan jawaban mengapa orang-orang begitu perhatian dan sayang terhadap saya. Tahukah, dari dulu hingga sekarang, ada seorang sahabat saya yang SETIAP HARI, sebanyak TIGA KALI DALAM SEHARI, mengingatkan saya untuk makan dan minum obat tepat pada waktunya bila saya sakit. Tak peduli apapun penyakitnya, mulai dari flu dan masuk angin biasa, atau sampai sedikit serius seperti tifus dan demam berdarah. Di hari biasa, ia serang mengirim pesan singkat yang isinya hanya berisi: Kamu jangan lupa makan, jaga kesehatan.
                Lebih membuat merinding lagi, ada sahabat saya yang SETIAP HARI membangunkan saya untuk menjalankan shalat sunnah qiyyamul lail, memberikan tausyiah, mengingatkan tilawah –apakah sudah 1 juz dalam sehari atau belum-, mengingatkan untuk shalat dhuha, dzikir Al Ma’tsurat, dan hafalan Qur’an pekanan. Subhanallaah. Semoga Allah membalas segala kebaikanmu, ukhti. Betapa bangga dan irinya aku pada dirimu, di usia kita yang hampir sama, kau sudah mempersiapkan amal jariyahmu untuk bekal di kehidupanmu yang sesungguhnya. Baarkallaahu fiikum, wa Jazaakillaahu khayron katsiir :”)
                Ada lagi, sahabat saya yang tak kalah luar biasa. Ada 1 kajian di radio MQ FM yang sering kami dengarkan, bila saya tidak sempat mendengarkan kajian itu, maka dengan suka rela, tanpa diminta, IA MEREKAMKANNYA UNTUK SAYA. Subhanallooh, balasan yang lebih baik pasti datangnya dari Allah, ukh. :”)
                Yang terbaru, saat saya sedang flu ketika mengikuti kulap, dan sahabat saya mengetahui bahwa saya sedang kurang enak badan, keesokan harinya dengan tiba-tiba ia mengajak saya bertemu di kampus. Saya keluar kelas sebentar untuk menemuinya. Dan apa yang terjadi? Saya melihat ia membawa sebuah tas dan segera memberikan tas itu kepada saya sambil mencubit pipi saya dan mengatakan “Semoga cepet sembuh ya”. Ketika saya buka, isinya adalah sekotak kue berisi cokelat dan keju serta sebuah jus buavita rasa mangga dengan ukuran paling besar. Subhanallooh.  Semoga Allah menambah kebaikan yang ada padamu, ukh.
                Begitulah, sedikit sekali contoh cinta Allah kepada saya melalui kebaikan hati orang-orang terdekat saya. Alasan paling mudah untuk mencintai adalah karena kita dicintai. Sungguh, saya tak punya satu pun alasan (walaupun saya mencoba untuk mengada-adakannya, kenyataannya itu tak akan pernah bisa) untuk tidak memberikan segenap cinta saya kepada Allah. Mencinta Allah, dengan berjihad dengan harta dan jiwa. Insya Allah.

Kejutan di kelas biopang
                Sudah hampir usai tulisan saya, tapi kekhawatiran yang saya tulis pada alinea pertama tak kunjung berkurang rasanya. Ah sudahlah, walau persembahan ini tak kan pernah bisa mengungkapkan dengan sempurna rasa syukur dan terima kasih saya, semoga Allah Yang Maha Segala memberikan barakah pada setiap detik usia kita. Aamiin, Allahumma aamiin.
 Barakah, di saat apapun ia akan selalu membawa suka..
Barakah, sebuah ketenangan di hati, kelapangan di dada, kejernihan di akal, dan rasa nikmat di jasad..
Barakah, memberikan keceriaan musim semi walau badai hebat sedang melanda hidup kita..
Barakah, ia membawa senyum walau air mata menitik-nitik..
Barakah, ia yang menyergapkan rindu di tengah kejengkelan..
Barakah, sang penyedia rengkuhan dan belaian lembut di saat dada kita sesak oleh masalah..
Jazaakumullaahu khayron katsiir, atas segala kebaikan yang telah antum berikan kepada saya. Alhamdulillaahirabbil’alamiin. Semoga saya termasuk orang yang selalu bersyukur dan bersabar atas segala “kejutan” yang Allah berikan dalam hidup saya. Tak lupa, semoga saya masuk ke dalam golongan orang-orang yang beruntung, yang selalu menilai diri dan bermuhasabah. Yang terpenting, semoga barakah Allah selalu menemani di manapun saya berada. Akhirul qalaam, “Baarakallaahu fii kum” J
Ada sebuah lagu dari Gita Gutawa. Saya tahu lagu ini karena adik saya memiliki kaset Gita Gutawa, judulnya: Selamat Datang Cinta. Saking sukanya dengan lagu ini, saya sampai pernah menulis ulang liriknya di dalam buku saya.
Denganmu, sepiku kan berganti..
                Dulu, pada tanggal 5 April sekitar bertahun-tahun yang lalu, saya pernah merasakan kesepian. Kesepian yang tidak sendirian. Ya, ia selalu ditemani dengan kesedihan. Sedih yang tidak bisa diungkapkan. Rangkaian kata yang baru saya tuliskan adalah pernyataan denotatif. Saking sedihnya, saya sampai tidak bisa menangis, tidak bisa berkata-kata. Berhari saya mengalami perasaan gulana seperti itu.
Berganti keindahan yang tak pernah ku rasa..
Apakah ganti dari kesepian yang saya rasa saat itu? Jawabannya saya dapatkan kemudian. Jawaban itu adalah keindahan. Keindahan yang lebih hebat daripada kesepian dan kesedihan yang pernah saya rasakan. Rasa yang sama-sama tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata. Keindahan yang hanya mampu dinikmati dalam diam. Kenikmatan luar biasa, saat seorang manusia merasa sangan mencinta dan dicinta oleh Sang Maha Cinta.
Gemuruh, Gelora di Jiwaku, Taklukan keraguan dan ketakutan hatiku..
Ada rasa ragu dan takut yang mendalam saat itu. Namun, ada keyakinan besar di dalam dada saya bahwa saya harus membuat keputusan yang mungkin (lebih dekat kepada pasti) akan menyakitkan saya dan orang lain. Poin terakhir yang paling sulit. Saya tidak pernah mau menyakiti orang lain. Siapapun yang mengalami sakit hati lebih dulu, orang yang akan paling sakit hatinya tetap saya. Karena diri saya harus jua merasakan sakit hati yang dirasakan orang lain karena keputusan yang saya buat ini. Namun, saya Insya Allah tetap teguh dengan keputusan saya, biarlah saya menyakiti dia dunia, tidak di akhirat sana, alam yang akan kekal pembalasannya :”)
Selamat datang cinta di hatiku, ku sambut hadirmu..  Berikan aku, cinta, rahasia kehidupan.. Tanpa engkau, cinta, aku buta.. Kau cahaya hati..
Saya sambut dengan sangat suka cita, kehadiran cinta Allah yang besar dalam hidup saya. Yang cahayanya bak lentera, menerangi seluruh sisi gelap dalam hidup saya. Segalanya menjadi jauh lebih terarah, langkah kepada kebaikan terasa lebih mudah. Alhamdulillaah..
Cinta Tak Pernah Salah dalam Memilih.. Cinta Tak Pernah Salah dalam Memilih..
Mengapa hamba ya Allah? Mengapa hamba yang masih bergelimang dosa ini yang Kau terangi hati dan jiwanya kembali? Sedang paman Nabi yang mengurusnya hingga mati tetap Kau biarkan dalam kekafiran? Ya Rabb, sungguh besar kasih-Mu padaku. Jika air dari lautan dijadikan tinta pun, tak akan pernah cukup ia untuk menuliskan rasa syukurku pada-Mu. Segala Puji Bagi-Mu, duhai Penggenggam Jiwaku.. Aku sempat tak yakin mengapa harus diriku yang begitu beruntung mendapatkan hidayah dari-Mu? Lagi-lagi, dan akan selalu begini: Cinta Tak Pernah Salah Dalam Memilih. Alhamdulillaahi rabbil’alamiin J
Orang-orang yang meyakini, bahwa mereka akan menemui Rabb-nya, dan bahwa mereka akan kembali kepada-Nya (QS. Al Baqarah: 46)

Yang paling aku takutkan ialah keakraban hati dengan kemunkaran dan dosa,
Jika kedurhakaan berulang kali dikerjakan, maka jiwa menjadi akrab dengannya,
Hingga ia tak peka lagi, mati rasa.. (Hasan Az Zayyat, Rahimahullah)

Para pecinta sejati tak suka berjanji,
Tapi begitu mereka memutuskan untuk mencintai,
Mereka akan segera membuat rencana untuk memberi (Muhammad Anis Matta)
 

RUANG CAHAYA Copyright © 2010 Designed by Ipietoon Blogger Template Sponsored by Emocutez