Senin, 22 Oktober 2012

CERDAS FINANSIAL ALA TUKANG BAKSO

Diposting oleh Bonita Ayu Andhira di 03.10 0 komentar

Assalamualaikum Wr wb,

Ini kisah nyata dari teman saya yg mendapat kiriman email dari temannya. 
Mudah2an bermanfaat buat kita semua.

Moral cerita : Si tukang bakso tak pusing pusing menghitung nisab”  

Suatu senja, saat saya pulang dengan basah kuyup karena hujan lebat yang mengguyur kota Bandung....tek tek tek... terdengar suara pentungan tukang bakso yang biasa lewat depan rumah saya, kebetulan memang saya lapar, ditambah lagi dengan dinginnya cuaca Bandung sore itu... saya pun segera memesan bakso tersebut..  Selesai makan bakso, lalu saya membayarnya. ...
Ada satu hal yang menggelitik pikiranku selama ini ketika sayamembayarnya, si tukang bakso memisahkan uang yang diterimanya. Yang satu disimpan dilaci, yang satu ke dompet, yang lainnya ke kaleng bekas kue semacam kencleng. Lalu aku bertanya atas rasa penasaranku selama ini.
"Mang kalo boleh tahu, kenapa uang - uang itu Emang pisahkan? Barangkali ada tujuan ?" "Iya pak, Emang sudah memisahkan uang ini selama jadi tukang bakso yang sudah berlangsung hampir 17 tahun. Tujuannya sederhana saja, Emang hanya ingin memisahkan mana yang menjadi hak Emang, mana yang menjadi hak orang lain / tempat ibadah, dan mana yang menjadi hak cita-cita penyempurnaan iman ".
"Maksudnya.. ...?", saya melanjutkan bertanya."Iya Pak, kan agama dan Tuhan menganjurkan kita agar bisa berbagi dengan sesama. Emang membagi 3, dengan pembagian sebagai berikut :
1. Uang yang masuk ke dompet, artinya untuk memenuhi keperluan hidup sehari - hari Emang dan keluarga.
2. Uang yang masuk ke laci, artinya untuk infaq/sedekah, atau untuk melaksanakan ibadah Qurban. Dan alhamdulillah selama 17 tahun menjadi tukang bakso, Emang selalu ikut qurban seekor kambing, meskipun kambingnya yang ukuran sedang saja
3. Uang yang masuk ke kencleng, karena emang ingin menyempurnakan agama yang Emang pegang yaitu Islam. Islam mewajibkan kepada umatnya yang mampu, untuk melaksanakan ibadah haji. Ibadah haji ini tentu butuh biaya yang besar. Maka Emang berdiskusi dengan istri dan istri menyetujui bahwa di setiap penghasilan harian hasil jualan bakso ini, Emang harus menyisihkan sebagian penghasilan sebagai tabungan haji. Dan insya Allah selama 17 tahun menabung, sekitar 2 tahun lagi Emang dan istri akan melaksanakan ibadah haji.
Hatiku sangat.. sangat tersentuh mendengar jawaban itu. Sungguh sebuah jawaban sederhana yang sangat mulia. Bahkan mungkin kita yang memiliki nasib sedikit lebih baik dari si emang tukang bakso tersebut, belum tentu memiliki fikiran dan rencana indah dalam hidup seperti itu. Dan seringkali berlindung di balik tidak mampu atau belum ada rejeki.
Terus saya melanjutkan sedikit pertanyaan, sebagai berikut : "Iya memang bagus...,tapi kan ibadah haji itu hanya diwajibkan bagi yang mampu, termasuk memiliki kemampuan dalam biaya....".
Ia menjawab, " Itulah sebabnya Pak. Emang justru malu kalau bicara soal mampu atau tidak mampu ini. Karena definisi mampu bukan hak pak RT atau pak RW, bukan hak pak Camat ataupun MUI.

Kita diberi kebebasan untuk mendifinisikan kata "mampu". 
Kalau kita mendefinisikan diri sendiri sebagai orang tidak mampu, maka mungkin selamanya kita akan menjadi manusia tidak mampu. Sebaliknya kalau kita mendefinisikan diri sendiri, "mampu", maka Insya Allah dengan segala kekuasaan dan kewenangannya Allah akan memberi kemampuan pada kita".



Minggu, 21 Oktober 2012

Hari Ke Dua

Diposting oleh Bonita Ayu Andhira di 18.05 0 komentar
Assalamu'alaykum warramatullah wabarakatuh..

Setiap wanita baligh pasti mengetahui apa maksud dari judul tulisan saya.
Saya teringat kejadian semester lalu. Persis saat masa uts sedang berlangsung dan saya mengalami siklus bulanan.
Tekananannya menjadi semakin tinggi saat nilai-nilai ujian sudah ditempel di sana-sini.
Semester lalu,
Masih tersimpan rapi dalam batang otak saya,
Hari di mana nilai ujian kimia anorganik diberikan. Hari yang sama saat saya menelepon Ibu saya dan mengatakan, "Ma, kalo aku nggak ngomong tolong jangan ditutup ya, teleponnya. Aku cuma lagi pengen ditemenin. Hehe"
Dahsyat sekali paduan efek sakit perut, wajah berminyak dan berjerawat, serta selembar kertas folio bernilai 20-an di tangan saya.

Hasil ujian kimia anorganik angkatan saya semester lalu memang sangat buruk. Nilainya variatif, dari mulai 1 sampai 60 dari skala 100, dengan rata-rata kelas 20.
Pukulan bertubi, di minggu yang sama, saya mendapatkan berkas hasil ujian elusidasi struktur, materi yang diberikan oleh Pak Zeily. Nilai ujian saya saat itu nasionalis sekali, 45.

Habis sudah semester ini, kata saya dalam hati.
Belum lagi mata kuliah 4 sks seperti biokimia yang tidak pernah dibagikan nilai ujiannya.
Rasanya tidak ada firasat baik untuk ip saya semester kemarin.

Libur telah tiba,
Saya mulai iseng memperkirakan berapa IP semester 6 saya.
Mungkin 2,3-2,5. Semakin gundah hati saya.

Akhirnya, saya memutuskan untuk berhenti berspekulasi dan menikmati waktu bersama keluarga dan teman-teman dengan maksimal.
Huhh, waktu memang seakan terbang bila kita meluangkannya bersama orang kesayangan.

Tiba-tiba notif facebook saya sudah penuh dengan pemberitaan teman-teman di grup  bahwa nilai-nilai sudah keluar di situs ol.akademik.
Saya agak malas-malasan membuka situs itu semester lalu. Sudah tidak tegang seperti biasanya.
Saya memutuskan untuk melihat IP saya bila semua nilai sudah lengkap. Biarlah, sekalian ditumpuk saja kegalauan akademik saya.
Saat nilai-nilai keluar indeksnya, saya sedang berada di Bandung untuk mengurus MPAB (Masa Penerimaan Anggota Baru) HMK AMISCA ITB.
Hampir setiap hari pulang jam 9 malam. Setelah itu saya langsung membaca buku. Walaupun kadang terselip rasa ingin tahu berapa ip saya semester ini.

Hari berganti, akhirnya tiba saatnya saya harus membuka situs paling horor di dunia maya itu.
ol.akademik.itb.ac.id. Percayalah, melihat nilai ip itu lebih menyeramkan daripada melihat foto sosok putin berambut panjang terbang,
Saya buka bagian Raport Mahasiswa, daaannn..
Betul, saya menemukan angka 2 dan 3.
Namun, bukan 2,3 seperti yang saya duga, tetapi 3,2.
Alhamdulillahi rabbi'alamin
Walaupun ip saya tetap turun dibanding semester sebelumnya, saya tetap bersyukur karena Allah, lagi-lagi Ia Sang Maha Pemurah memberikan kejutan yang indah buat saya.
Bila direnungi lagi, sungguh ip yang saya dapat masih tidak seimbang dengan usaha yang saya lakukan.
Saya memang tidak pernah duduk di bangku belakang dan tidur di kelas. Tetapi bila melihat catatan saya, selalu terdapat gambar-gambar aneh dan tulisan-tulisan tidak nyambung di sela-selanya. Saya tidak pernah 100% memperhatikan dosen. Ighfirly, ya Rabb.. T__T

Akhir-akhir ini ada satu sosok yang sedikit mengganggu pikiran saya.
Terkadang dirinya muncul di sela-sela kegiatan saya.
Belum lama saya mengetahui keberadaannya.
Tapi apa yang dia kenakan, dan kesan tentang dia sealu sangat mudah untuk saya ingat.

FRUITAMAN..
Siapa yang tidak mengenal sosok itu, saat ini?
Ya, Beliau lah yang sesekali hadir di pikiran saya.
Sang Pahlawan Kesegaran \(^__^)/

Dengan kostum orens metalik ketat dan topeng dengan garis mata yang ketinggian *menurut saya*, Fruitaman hadir ke tengah-tengah kita untuk membasmi rasa gerah yang berlebihan saat matahari ada dua atau ABG kumisan sedang berkeliaran.
Iklan fruitamin, iklan yang sangat fenomenal.
Jenius sekali sang pembuat iklan ini.
Berkali saya mencari korelasi antara: 1. Lelaki berbaju orens ketat dengan sabuk menyala warna pink. 2. Matahari ada dua. 3. ABG kumisan. Namun tetap saja tidak saya temukan hubungan yang masuk akal.
Saya sudah pernah belajar mengenai spektrum senyawa menggunakan tabel korelasi, tetapi tetap saja tidak saya temukan hubungannya.
Apalagi hubungan yang bisa digunakan? Implikasi? Biimplikasi? Jika dan hanya jika?
Akhh, masih tidak nyambung juga.

Sudahlah, 
Biarkan saya, fruitaman dan sang sutradara bahagia (?).

Saya termasuk orang yang suka dengan sossok-sosok super hero.
Tiga favorit saya adalah: Batman, Ironman, dan Spiderman.
Saya rasa film-film super hero semakin tahun semakin bertambah bagus. Semakin ilmiah dan hi-tech.

Saya sangat menunggu film Batman setelah The Dark Knight Rises. Karena The Dark Knight Rises sangat berkesan buat saya. Film terbagus tahun ini ! *menurut saya*
Acting Bale memang bagus. Cocok sekali ia memerankan tokoh batman.
Andrew Garfield lebih cocok menjadi Spiderman daripada Tobey McGuire :D *lagi-lagi ini pendapat subjektif saya*
Robert Downey Junior memang Ironman sejati. Ah tidak juga sih, saya selalu suka semua film Robert Downey. Beliau selalu memerankan setiap tokoh dengan maksimal.

Hadooh, ngelantur lagi, kan..

Eniwei, belakangan ini bulu mata kanan saya sering sekali rontok. Sampai tinggal setengah rasanya bulu mata bagian mata kanan saya.
Kata orang-orang, kalo bulu mata kanan rontok, itu tandanya ada yang kangen. Kalo bulu mata kiri, itu tandanya ada yang benci.
Supaya tahu siapa yang kangen sama kita, tepok-tepokan bulu mata di tangan sampai bulu matanya hilang, sambil menyebutkan huruf A-Z. Bila bulu mata kita hilang di huruf A, berarti nama depan orang yang kangen itu dari huruf A.
Saya iseng-iseng mencoba ritual itu dan ternyata sangat bervariasi huruf depan orang yang kangen saya.
Kesimpulannya: saya memang ngangenin.
Oke, sekali lagi biarkan saya bahagia.
Sampai ketikan huruf terakhir pada blog ini pun, saya akan tetap menjadi satu-satunya orang yang percaya bahwa Bonita itu lucu dan ngangenin #muntah.

hahahaha
Geleuh pisan ih.

Semangat pagiiiiiiiiii !!!
Selamat memulai minggu ini!

jangan lupa berqurban bagi yang mampu.
:D

Wassalam..




Rabu, 17 Oktober 2012

DANDELION

Diposting oleh Bonita Ayu Andhira di 02.41 1 komentar
Cantik / Beautiful / Pretty / Geulis / Ayu / Huebsch / Belle / Qasiimah /dst

Itulah beberapa kata (yang saya tahu) memiliki arti yang sama, yakni: Cantik.

Cantik: Kata yang sangat akrab ditelinga orang-orang Indonesia. Salah satu bentuk penilaian yang sangat unik. Banyak orang yang menjadikan kecantikan sebagai kriteria dalam pekerjaan atau hal lain. Unik sekali parameter cantik ini, ia sangat relatif, tidak bisa digeneralisasi dan memang tidak ada parameter saintifik untuk menentukan apakah seseorang tergolong cantik atau tidak.
Namun yang pasti, predikat cantik ini hanya cocok disematkan kepada kaum wanita.


Sebagai seorang muslimah, saya percaya bahwa Allah SWT telah menciptakan manusia dalam keadaan yang sebaik-baik bentuk.
Sebagai seorang wanita, saya tidak pernah merasa bahwa saya berada dalam golongan wanita-wanita cantik.
Ya, saya tidak pernah menjadi salah satu anggota geng primadona sekolah yang menjadi pusat perhatian. Tidak pernah juga menjadi sosok terkenal yang selalu dimintai nomer ponselnya saat penerimaan anggota baru zaman sekolah dulu. Bukan juga orang yang kebingungan menerima tawaran antaran pulang, saking banyaknya yang memberikan tumpangan.

Saya memang bukan manusia yang sempurna. Sungguh sangat jauh kata itu, bila dicoba didekat-dekatkan dengan saya sekalipun. Masih banyak sekali kekurangan dalam diri saya, baik yang saya sadari maupun tidak. Semoga Allah selalu berkenan mengampuni dosa-dosa saya. Allahumma aamiin.
Sebagai orang yang tidak sempurna, saya merasa sangat beruntung berada di antara orang-orang yang perhatian dan selalu memaafkan saya.
Alhamdulillah..

Dalam kasus tertentu, beberapa kali orang-orang mengatakan kepada saya, bahwa saya cantik.
Contohnya: Saat saya mulai kesal, Ayah saya akan dengan segera berkata "Jangan marah dong cantik, sini". atau kasus lainnya, saat saya memegang beberapa buah cokelat di tangan, dan saya bertanya kepada sahabat kecil saya yang berusia 5 tahun, Farhan.
 "Kakak Farhan, aku cantik, nggak?" Setelah itu, dengan secepat rambatan suara dan tatapan mata seperti kilat, yang lebih cepat dari kecepatan rambat bunyi, ia segera berkata: "Cantik doong" sambil tangannya bergerak memanjang mencoba meraih cokelat dari tangan saya.

Begitulah..
dan saya merasa itu sudah lebih dari cukup. Saya tidak butuh mendengar kata cantik lebih banyak lagi. Sudah sering telinga saya menangkap sinyal kata cantik, dari media, atau lingkungan sehari-hari .

Oke, sebetulnya inti dari tulisan ini adalah pengalaman saya melihat muda-mudi SMA yang bermesraan di dalam angkutan umum.
Hanya dengan sebuah kalimat "Kamu cantik deh hari ini, aku cium boleh ya", dan dengan segera, saya dan beberapa penumpang angkot lainnya langsung memalingkan muka.
Saya tidak tahu benar ada atau tidak penumpang yang masih setia menyaksikan adegan itu.
Ya, saya tidak ingin berprasangka buruk lebih jauh. Mungkin saja kedua pelajar itu sudah menikah. Hem, tapi setau saya, waktu saya SMA dulu (sekarang saya memang sudah tidak semuda dulu, tapi  sungguh, zaman saya SMA itu hanya sekitar 3 tahun yang lalu. Jangan membayangkan bahwa saya lebih tua dari itu. Please....) pelajar SMA belum boleh menikah. Bila ingin menikah, maka status sebagai pelajar pun harus dilepaskan.
Mungkin saat ini sudah berubah. Saya juga tidak tahu, karena sejujurnya saya juga tidak mencari tahu.

Mari kita kembali ke keadaan di dalam angkutan umum. Masukkan tubuhmu perlahan, karena kondisi angkot tersebut cukup penuh. Jaga juga kepalamu, karena cukup banyak penumpang yang kepalanya terbentur saat memasukki kendaraan ini.
Apakah alam imajinasimu sudah masuk dan duduk dengan baik di dalam angkot ini?
Oke, kalau sudah, saya akan kembali melanjutkan cerita saya.

Setelah adegan entahlah itu apa, yang saya tangkap hanyalah sedikit bunyi kecap-kecup, dan bangku yang saya dudukki terasa semakin sempit.
Saya sungguh ingin tahu apa yang terjadi dengan angkutan umum ini. Mengapa saya harus melipat kaki saya? Padahal jumlah penumpang tidak bertambah.
Mata saya mulai bergerak. Lebih ingin tahu ia daripada biasanya.

Tepat sekali panca indera saya ini menuju ke pusat penyempitan bangku angkutan. Ternyata 2 pelajar SMA itu sedang bermain cubit-cubitan, sampai harus bergerak dan imbasnya memakan tempat dan kaki saya harus  dilipat.

Panasnya cuaca Bandung saat itu belum bisa memuaikan bangku angkot. Tidak bertambah luas lah bangku yang saya duduki ini.
Beberapa penumpang sudah mulai memberikan tatapan sinis dan beberapa kali saya dengar suara: ckckck dari mulut Ibu-Ibu dan Bapak-Bapak penumpang.

Lipatan kaki saya akhirnya bisa saya lepaskan, setelah angkot sampai di depan Hotel Sheraton, Dago Pojok.
Di jalan menuju kosan, saya mengelus-elus perut saya. Kali ini bukan karena ia lapar, tetapi saya berdo'a: Semoga anak saya nanti tidak seperti itu. Aamiin.
Saya berdo'a dengan keinginan untuk dikabulkan yang lebih dari 100%. Walaupun saya tidak tahu kapan do'a itu akan dikabulkan. Saya memutuskan untuk mendengarkan radio Prambors sambil berjalan. Ternyata lagu Rio Febrian yang sedang diputar. Saat itu potongan lirik yang sedang dinyanyikan adalah "Oh janjiku, janjiku padamu untuk mencintaimu sekali dalam hidupku"
Segera, pikiran saya kembali melang-lang buana ke dalam angkot tadi. Apakah kedua pelajar tadi terlalu muda (sudah berbeda era) untuk mendengarkan lagu ini? Rio Febrian, manusia biasa yang masih banyak salahnya saja sudah tahu bahwa tidak boleh mengumbar-ngumbar kegiatan seperti tu. Harus ada perjanjian yang sah dulu.

Hem, baiklah..
Untung saja Allah SWT, Sang Penguasa Alam Semesta Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang  telah memberika Al Qur'an, tuntunan yang kemurniannya dijamin sepanjang zaman. Yang berisi petuah-petuah keselamatan sampai akhir zaman, yang tidak mungkin terdapat istilah "ketinggalan zaman atau bukan eranya lagi" padanya.

Segala Puji bagi ALLAH
"Dan janganlah kalian mendekati zina, karena zina itu perbuatan keji dan suatu jalan yang buruk" (Al Israa': 32)

By the way, saya baru saja menemukan sesuatu yang cantiiiikkk banget. Sebenarnya sudah sangat lama sih dia ada, tapi saya baru sadar sekarang akan keindahannya.
Bunga dandelion.. Kyaaaaaaaa... Cantiknya pake banget *love struck* :D :D




Entah mengapa saya lebih suka bunga-bunga cantik yang tumbuhnya di bawah. Bukan seperti bunga matahari yang menjulang tinggi. Bunga-bunga yang tidak berkelopak besar dan berwarna mencolok tetapi bisa bertahan hidup di tempat-tempat liar.

Tapi saya juga suka anggrek, yang perawatannya cenderung sulit, tapi hasilnya kalau sudah besar cantik banget dan itu memuaskan. :D *emak-emak mode on*
Mendadak saya jadi pingin punya tamagochi, main jadul yang tugasnya ngerawat-rawat hewan.
Well, mulai ngelantur nih.
Oke,sekian
Wassalam
(^__^)




Senin, 15 Oktober 2012

Kau Boleh Panggil Aku Akhwat 'Sesat'

Diposting oleh Bonita Ayu Andhira di 18.44 0 komentar

Kau ini bagaimana?
atau
Aku harus bagaimana?
Kau bilang dakwah itu nggak pilih-pilih, tapi kau memandangku nyinyir saat dengan senang hati menerima tawaran mengisi diskusi keislaman yang pesertanya laki-laki dan perempuan, kau bilang aku kebablasan, kau bilang aku nggak menjaga kehormatan. Kau bilang tak seharusnya aku menerima tawaran itu
Aku harus bagaimana?
Mengisi kajian kemuslimahan saja? Kala kaidah sadzudzdzari'ah telah lelah kita perdebatkan
Kau ini bagaimana?
kau minta aku gunakan facebook sebagai salah satu sarana dakwah.
Kupajang foto aktivitas-aktivitas dakwah dan keseharianku di facebook: fotoku kala aksi,fotoku kala kajian dan diskusi, fotoku kala terpilih sebagai wakil dari kampus ke konverensi di luar negeri, fotoku kala bergaul sehari-hari; kau anggap aku nakal. Sementara aku hanya ingin berdiplomasi 'tanpa kata' lewat gambar bahwa menjadi aktivis dakwah itu nggak kuno, menyenangkan, banyak pengalaman serunya. Kau bilang hapus saja fotonya
Aku harus bagaimana?
memajang foto bunga-bunga atau dedaunan yang dengannya foto-fotoku tak mampu bicara dan menembus dinding hati, memikat mad'uku untuk tertarik menjadi aktivis dakwah,
bahwa menjadi aktivis dakwah itu nggak primitif,
menjadi aktivis dakwah itu masih bisa asik-asikan,
menjadi aktivis dakwah itu nggak kaku,
menjadi aktivis dakwah itu nggak ekslusif,
dengan melihatnya dari facebook yang kau bilang ia adalah salah satu sarana dakwah yang sejauh ini efektif karena hari ini eranya dunia maya
Sementara terlalu banyak mereka dijejali dengan foto-foto kegiatan hedonis anak muda yang mereka anggap itu 'biasa dan sah-sah saja'
Kau ini bagaimana?
kau bilang belajar itu bisa sama siapa saja, dimana saja, kapan saja. Sebagaimana hadits tempo hari yang kau sampaikan bahwa hikmah itu milik muslim yang hilang, dimanapun ia menemukannya, ia berhak mengambilnya.
Ku banyak bertanya dan diskusi soal siyasah, harokah, sosial-politik ke senior-senior ikhwan, kau bilang aku ganjen. Kau minta aku tanya saja sama yang akhwat. Ku tanya padamu, kau tak tau. Kutanya pada yang lain, mereka tak membidangi.
Aku banyak baca buku feminis, marxis, sosialis, kau bilang aku kebarat-baratan
Aku harus bagaimana?
mematikan rasa keingintahuanku, memuaskan diri dengan jawaban-jawaban yang tak memuaskanku, atau berpuas diri dengan bertanya pada yang tak membidanginya, asal ia wanita, BUKAN pria.
Aku harus bagaimana?
Membaca buku tazkiyatun nafs saja agar fikiranku nggak 'keblinger'?
Kau ini bagaimana?
Kau bilang performansi diri aktivis dakwah dihadapan mad'u itu harus diperhatikan. Aku pakai baju dan jilbab cerah, kau bilang aku kemayu. Kau bilang aku sengaja memakainya untuk terlihat cantik. biar banyak dilirik. Kau suruh aku pakai baju se'wajar'nya.
Aku harus bagaimana?
memakai pakaian wajar sepertimu yang kadang 'balapan', kurang matching, ASAL warnanya gelap dan model/potongannya nggak 'neko-neko'
Kau ini bagaimana?
kau suruh aku lebih banyak berinteraksi dengan teman-teman ammah,
Kudatangi teman-teman ammah dan kuajak diskusi mereka di kantin, di rumah makan, di tempat mereka menghabiskan waktu, membangun perlahan kepercayaan mereka, malah kau curigai aku ikut hedonis.
Sementara engkau malah bersembunyi di sarang orang-orang shalih mencari kenyamanannya sendiri. menikmati khusyu' tilawah Qur'anmu seorang diri.
Aku harus bagaimana?
mengajak mereka diskusi manhaj dakwah di masjid? atau minta mereka ikut kajian kitab? sementara yang mereka butuhkan masih setahap menertibkan shalat 5 waktu.
Kau ini bagaimana?
Kau suruh aku ittiba' dan tidak taklid. Ketika pilihan sikapku lain denganmu, kau bilang aku akhwat 'sesat'. kubaca buku seri Kebebasan Wanita dan kujadikan ia landasan sikapku, kau bilang ikuti saja "umum"nya akhwat.
Aku harus bagaimana?
Ngikut kebanyakan akhwat saja, manut kata ustadz A,B,C saja, manut murobbi saja, tanpa kau beri kesempatan aku untuk benar-benar MENCARI kebenaran Dienku.
Kau ini bagaimana?
Kau ingatkan aku: "Khilaf atau perbedaan pendapat dalam masalah fiqih furu' (cabang) hendaknya tidak menjadi faktor pemecah belah dalam agama, tidak menyebabkan permusuhan dan tidak juga kebencian. Setiap mujtahid mendapatkan pahalanya. Sementara itu, tidak ada larangan melakukan studi ilmiah yang jujur terhadap persoalan khilafiyah dalam naungan kasih sayang dan saling membantu karena Allah untuk menuju pada kebenaran. Semua itu tanpa melahirkan sikap egois, debat yang tercela dan fanatik buta."
Tapi, kau juga yang paling keras menyerangku kala kita berseberangan pilihan sikap dan batasan kemoderatan.
Aku harus bagaimana?
Aku bilang aku manut kamu, kamu tak mau
Aku bilang yasudah manut kita, kamu tak suka
Aku bilang, aku manut diriku, kamu mencaciku
*terinspirasi dari puisi karya Gus Mus dengan judul 'Kau ini Bagaimana? Aku harus Bagaimana?'
Jogja, 11 September 2012
--Iva Wulandari


Tiba-tiba menemukan tulisan ini
Saya tidak akan memberikan komentar,
Ada bagian yang setujui dan ada juga yang tidak :D

Da'wah memang dapat dilakukan dengan berbagai cara,
Tapi orang lain pasti akan lebih menghargai orang yang baik dan berprinsip
Jangan sampai berbuat salah dengan alasan atas nama da'wah

Wallahu'allam 
:D

INDIRA ADHIA GARINI

Diposting oleh Bonita Ayu Andhira di 17.55 0 komentar
Hey Cilla,
Kamu tau nggak ini hari apa?
Iya, hari Selasa..
Dan seperti 6 hari lain dalam seminggu, kamu pasti lagi males-malesan mau berangkat sekolah.

Hey Cilla,
Kalo yang ini pasti kamu nggak tau,
Kalo 2 hpku setiap di-restart waktunya langsung berubah jadi tanggal 15 Oktober jam 23.30.
kenapa ya?
aku juga nggak tau, kalo bisa sih mau aku benerin aja, biar otomatis nyesuain sama waktu yang sebenarnya.
haha

Hem !
Harusnya aku ngegombal buat kamu ya, hari ini?
Engg apa yaaa?
Kamu ada ide nggak?

Yaudah ini aja deh.
Kamu tau nggak Cill, kenapa aku sayang sama kamu?
Apa? karena kamu lucu?
Bukan !
Karena kita kakak adek?
Hemm, nggak juga ah..

Oke, oke, jangan marah gitu, dong.

Aku sayang sama kamu,
Karenaaaaa....
Aku penyayang binantang.. (^___^)
#eh Peace be upon you, Cill.. Hahah :D

Aku nggak bisa buat kata-kata yang bagus.
Terbukti nilai UN SMA aku,  yang paling jelek nilai pelajaran Bahasa Indonesia.

Tapi aku harap kamu faham kenapa aku selalu suka pulang ke rumah, walaupun ga sampe 12 jam di rumah.
Aku yakin kamu merasa aneh, kenapa aku selalu mau berbagi jatah segala makanan sama kamu (kalo mama beli makanan yang harus dibagi 2) dan udah dipastikan aku dapet bagian super kecil atau ga sama sekali dari kamu.
Semoga kamu sadar ada yang salah, kenapa aku selalu rela tukeran barang apapun sama kamu.
Aku nggak pernah protes tidur sekasur berdua sama kamu, walau suhu AC kamu stel 16 derajat dan selimut cuma kamu yang pake.

Makasih banyak ya, Cilla.
Makasih hampir selalu jadi orang pertama yang bukain pintu rumah kalo aku pulang,
Walaupun di depan pintu kamu bilang: "Ngapain kamu pulang? Udah di Bandung aja"
Kamu yang males gerak rela lari-lari ngejar motor waktu ngajarin aku naik motor.
Kamu yang selalu membonceng aku dengan selamat, sedangkan kalo kamu naik motor sendiri sering jatoh.
kamu yang nggak pernah sama sekali ketiduran kalo nemenin aku nonton, sedangkan aku sering banget ketiduran pas nemenin kamu, bahkan di film yang mau aku tonton pun aku sering ketiduran.

Aku seneng banget Cill,
Jadi orang pertama yang selalu kamu ajak makan, atau pergi-pergi ke luar.
Jadi orang pertama yang suka kamu suruh-suruh (itu berarti kamu paling inget emang sama aku :p)

Anyway,
Kamu masih inget ini nggak?
"Ipu, aeu.. Ae aa? Ae ua. ua iaaa? Ai"

Itu percakapan yang kita buat pas kamu masih kecil
Waktu kamu selalu ikut aku ke warung dan ketawa-tawa bareng sepanjang jalan.

Inget ini juga nggak?
"Setooooopppp"
Itu adalah kata yang kamu ucapkan waktu aku bonceng kamu naik sepeda. Tiba-tiba kamu teriak walau di depan jalan ga ada apa-apa. Sehat, Cill? -__-

Dulu, aku anak yang sangat suka main. 
Tapi setelah kamu lahir, aku hampir nggak pernah ke luar.
Bahkan kamu sampe manggil aku Ibu waktu kecil, saking kita deketnya.

Tapi jangn lupa juga ya, bekas gigitan kamu di tanganku yang sampe bernanah dan ngebekas sampe sekarang. 

Huft,
yaudah deh, gitu aja Cilla.
Jangan lupa shalat sama ngajinya jangan lepas.
Biar kita tetep bisa jadi adik kakak di surga nanti.
Aamiin

Wah, setelah dibaca ulang, tulisanku jelek sekali ya,
Ga papa kan yaa?
kita kan saudara
Muehehe

Bye bye ciyelaugh

:D

Il ove y ou s om uch





(^___^)

Semoga lagunya Calvin Jeremy yang berdua bisa mengungkapkan dengan lebih tepat daripada tulisanku ini Cil
haha
Download sendiri yak
:D

Senin, 08 Oktober 2012

MERAH ! :D

Diposting oleh Bonita Ayu Andhira di 18.53 0 komentar

Assalamu'alaykum,
Selamat pagi ! :D
Waktunya sarapan sudah lewat 2 jam,
Tapi ga papa lah ya,
Ada sebuah informasi tentang sang primadona rakyat Indonesia.
inilah diaa..
Beraass... :D



Nilai gizi beras bergantung pada jenisnya. Dari sisi jenis, masyarakat
menggolongkan beras menjadi tiga golongan: beras putih (dipisahkan lagi
menjadi pulen dan pera), beras ketan, dan beras merah. Tetapi, apa pun
nama berasnya, yang awam tahu tentangnya, bahan ini hanyalah sumber
karbohidrat semata, pengenyang perutt, 'bensin' untuk beraktivitas.

Padahal, jika saja mau sedikit iseng 'membongkarnya', utamanya beras
merah, beras memiliki banyak manfaat lain. Beras merah punya kandungan
gizi yang jauh lebih baik dibanding beras putih.

Sebabnya, karena, umumnya beras putih berasal dari beras yang telah
digiling sehingga sudah hilang kulit arinya, sementara beras merah
berasal dari beras tumbuk, yang kulit arinya tak banyak hilang.

Padahal kulit ari beras mengandung zat-zat gizi yang penting bagi tubuh,
di dalam kulit ari tersebut kaya serat dan minyak alami. Serat tak hanya
mengenyangkan, namun juga mencegah berbagai penyakit saluran pencernaan.

Jika ditilik, dalam satu mangkuk beras merah mengandung sekitar 3,5 gram
serat, sementara beras putih kurang dari 1 gram. Banyak manfaat dari
mengonsumsi beras merah, yakni dapat meningkatkan perkembangan otak dan menurunkan kolesterol darah. Sebut saja, lemak, dalam kulit ari
kebanyakan merupakan lemak esensial, yang sangat dibutuhkan untuk
perkembangan otak anak. Sedangkan senyawa-senyawa dalam lemak kulit ari juga dapat menurunkan kolesterol darah, salah satu faktor risiko penyakit jantung.


Jika dilihat dari segi kandungan vitamin dan mineral, beras merah pun
lebih unggul. Kandungan vitamin dan mineral beras merah 2-3 kali beras
putih. Beras merah mengandung tiamin (vitamin BI) yang diperlukan untuk
mencegah beri-beri pada bayi. Zat besinya juga lebih tinggi, membantu
bayi usia 6 bulan ke atas yang asupan zat besinya dari ASI sudah tidak
lagi mencukupi kebutuhan tubuh. Belum lagi vitamin dan mineral-mineral
penting lainnya. Sayangnya kita lebih familiar dengan beras putih.
Jarang sekali di dalam keluarga mengonsumsinya. Nah, jika ingin keluarga
sehat, mulailah mengonsumsi beras merah.



Cegah Kanker

Beras merah telah Renal sejak tahun 2800 SM. Oleh para tabib saat itu
benda ini dipercaya memiliki nilai nilai medis yang dapat memulihkan
kembali rasa tenang dan damai. Meski, dibandingkan dengan beras putih,
kandungan karbohidrat beras merah lebih rendah (78,9 gr : 75,7 gr),
tetapi hasil analisis Nio (1992) menunjukkan nilai energi yang
dihasilkan beras merah justru di atas beras putih (349 kal : 353 kal).
Selain lebih kaya protein (6,8 gr : 8,2 gr), hal tersebut mungkin
disebabkan kandungan tiaminnya yang lebih tinggi (0,12 mg 0,31 mg.


Kekurangan tiamin bisa mengganggu sistem saraf dan jantung, dalam
keadaan berat dinamakan beri-beri, dengan gejala awal nafsu makan
berkurang, gangguan pencernaan, sembelit, mudah lelah, sernutan, jantung berdebar, dan refleks berkurang. Unsur gizi lain yang terdapat pada beras merah adalah fosfor (243 mg per 100 gr bahan). Dan selenium.

Selenium merupakan elemen kelumit (trace element) yang merupakan bagian esensial dari enzim glutation peroksidase.

Enzim ini berperan sebagai katalisator dalam pemecahan, peroksida
menjadi ikatan yang tidak bersifat toksik-peroksida dapat berubah
menjadi radikal bebas yang mampu mengoksidasi asam lemak tidak jenuh
dalam membran sel hingga merusak membran tersebut, menyebabkan kanker, dan penyakit degeneratif lainnya. Karena kemampuannya itulah banyak pakar mengatakan bahan ini mempunyai potensi untuk mencegah penyakit kanker dan penyakit degeneratif lain.



Sekadar info,
Kalo mau masak beras merah, airnya agak dilebihkan daripada masak beras putih.
Alasan ilmiahnya saya kurang tahu,
Tapi berdasarkan pengalaman sih begitu,
Beras merah lebih suka air daripada beras putih. 
Dan hati-hati juga saat beli beras merah, karena sering ada yang ngasih pewarna sintetik yang ga sehat diberasnya itu.
Bisa dicoba dengan merendam berasnya telebih dulu, kalo warna airnya jadi merah hati lebay (karena warna beras merah asli itu merah bata kalo direndam), berati itu dicelup pake pewarna buatan biar menarik
Biar lebih enak berasnya (karena beras merah nggak semanis beras putih, masaknya bisa ditambah daun pandan dan daun sereh. semacam nasi liwet gitu)

Okeh, semangat pagi!
Jangan lupa berdoa sebelum makan.
:D


 

RUANG CAHAYA Copyright © 2010 Designed by Ipietoon Blogger Template Sponsored by Emocutez